HIDUP DALAM KEUTUHAN

April 21, 2025 0 Comments

Renungan Harian Youth, Senin 21 April 2025
Yohanes 5:24, Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya barangsiapa mendengar perkataan-Ku dan percaya kepada Dia yang mengutus Aku, ia mempunyai hidup yang kekal dan tidak turut dihukum, sebab ia sudah pindah dari dalam maut ke dalam hidup.
Selalu dalam peringatan masaraya paskah kita menjadikannya sebagai saat Dimana kita melihat pengorbanan Tuhan Yesus yang telah berkorban bagi kita; Dia Penebus kita dan telah menjadi keselamatn kita. Tetapi bagi kita, khususnya anak-anak muda, tentu masih banyak hal yang ingin kita lewati, banyak hal yang kita kejar dan yang juga ingin kita capai dan tentu ini ada dalam segala resolusi kita.

Tentu kita mengharapkan hal-hal baik berjalan sesuai dengan kehendak kita dan menguntungkan kita. Semua itu adalah baik. Tetapi ini menjadi peringatan bagi kita karna beberapa orang akan berpikir seperti ini: Kalau target kita ini terealisai, terpenuhi.. maka mereka hidup dalam keutuhan; meresa puas! Tetapi, benarkah seseorang yang sudah dapat semua ini, mereka memiliki hidup yang utuh, puas? Coba telusuri hati kita sekarang… apa yang kita kejar? Apa yang hati kita ingin dari setiap target ini

Perikop ini diawali dengan sebuah kisah penantian dari seorang yang sudah menderita sakit lumpuh selama 38 tahun. Yohanes 5: 5, Di situ ada seorang yang sudah tiga puluh delapan tahun lamanya sakit (invalid, infirmity, disabled, helpless, powerless). dia ada di kolam betesda untuk mengejar kesembuhan menurut mitos yang berlaku; dan ada banyak orang juga menantikan guncangan di kolam itu…

Kata sakit disini oleh diterjemahan oleh alkitab versi inggris dengan sangat beragam. Dari invalid (cacat), infirmity (lemah), disabled (cacat), helpless (tidak berdaya), powerless (tidak berdaya). Kita bisa membayangkan bahwa sakit yang berkepanjangan ini membuat orang tersebut bukan hanya sakit secara fisik, tetapi juga frustrasi secara psikis. Dia nampaknya benar-benar tidak berdaya – helpless dan hopeless. Terlihat ketika Yesus mengatakan: maukah engkau sembuh? Jawabannya tidak diwarnai antusiasme sedikitpun. Dia justru berkata: Tuhan, tidak ada orang yang menurunkan aku ke dalam kolam itu apabila airnya mulai goncang, dan sementara aku menuju ke kolam itu, orang lain sudah turun mendahului aku. (Yohanes 5:7). Tidak ada antusiasme untuk sembuh

Rekan-rekan youth, Melalu kisah orang lumpuh ini menunjukkan secara jelas bahwa setiap manusia sesungguhnya haus akan pencarian makna hidup.Setiap manusia berusaha mencari makna hidup, tetapi sayang manusia seringkali mencari makna hidup di tempat yang salah.
Kata Yesus kepadanya: “Bangunlah, angkatlah tilammu dan berjalanlah.”

Yesus datang dan memberikan kesembuhan bagi orang lumpuh itu. Dan sangat mudah bagi Tuhan Yesus untuk membalikkan keadaan orang itu. Tetapi lebih dari itu,

YESUS memberikan kita tawaran untuk masuk dalam kehidupan yang utuh.

Yohanes 5:24, Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya barangsiapa mendengar perkataan-Ku dan percaya kepada Dia yang mengutus Aku, ia mempunyai hidup (zoe) yang kekal dan tidak turut dihukum, sebab ia sudah pindah dari dalam maut ke dalam hidup.

zoe bukan bicara tentang keadaan hidup, tetapi kualitas hidup. Lalu bagaimana supaya kita dapat mengalami hidup – zoe? Perhatikan frasa ‘barangsiapa mendengar perkataan-Ku dan percaya kepada Dia yang mengutus Aku’. Frasa ini menunjukkan 2 hal penting untuk mengalami hidup, mengalami zoe yaitu mendengar perkataan Kristus dan percaya kepada Dia.

Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya saatnya akan tiba dan sudah tiba, bahwa orang-orang mati akan mendengar suara Anak Allah, dan mereka yang mendengarnya, akan hidup. Yoh 4: 25
Yesus berkata bahwa saatnya akan tiba dan sudah tiba, bahwa orang-orang mati akan mendengar suaranya dan mereka yang mendengarnya akan hidup. Bagaimana mungkin orang yang mati dapat mendengar dan menaati Kristus? cara terbaik untuk menjawab pertanyaan ini adalah dengan menanyakan pertanyaan lain: bagaimana mungkin orang lumpuh itudapat mengangkat tempat tidurnya dan kemudian berjalan? Jawabannya adalah : hanya jika sang pemberi hidup memberikan kuasa itu. Selain Yesus Kristus, tidak ada seorangpun dari antara kita, manusia yang berdosa ini dapat memilih kehidupan rohani. Sama seperti orang lumpuh yang tidak berdaya, kita tidak mampu menyembuhkan diri kita sendiri.

Hanya ketika Yesus memanggil kita untuk hidup, maka Dia menghidupkan kita.
Hidup dalam keutuhan bukan bicara tentang kebutuhan kita terpenuhi, targt kita terealisasi; hidup di dalam keutuhan itu bicara tentang kita yang dahulu mati karena dosa, sekarang ini telah menerima hidup melalui Kristus Sang Kehidupan.Hidup di dalam Kristus bukanlah sebuah afirmasi personal untuk hidup bagi keseangan sendiri melainkan transformasi radikal untuk hidup bagi kesenangan Tuhan.
Apa yang memampukan kita untuk hidup bagi Allah; apa yang memampukan kita untuk menghidupi hidup yang kita terima dan kita hidup bagi kemuliaan Tuhan.

Yang memampukan kita hidup bagi Allah adalah Salib Kristus karena pada dasarnya akibat dosa maka tidak ada seorang pun yang mampu hidup bagi Allah jika Allah tidak terlebih dahulu menghidupkan kita. Kita ini semua berdosa dihadapan Allah.

Diatas salib kita menjumpai: Sang Kebenaran dipandang bersalah. Dia yang datang menyatakan kebenaran dan membawa kita kepada kebenaran justru menerika hukuman dan dipandang bersalah atas ketidakbersalahannya. Sang Kehidupan mengalami kematian. Dia yang datang membawa kehidupan bagi kita dan menjamin hidup kekal kita justru mengalami kematian yang paling mengenaskan. Sang Hakim adil menerima ketidakadilan. Dia yang adil dan memiliki hak untuk menghakimi setiap manusia justru menerima ketidakadilan dan penghakiman yang paling kejam diatas salib. Salib Kristus merupakan satu-satunya tempat perlindungan bagi semua orang yang akan menghadapi penghakiman. Dan

Karena salib Kristus, maka kita yang percaya pada-Nya dapat menerima kebenaran dan menemukan bahwa nama kita tertulis dalam kitab kehidupan.
Sekarang ini, karena salib Kristus – status kita bukan lagi orang-orang berdosa yang mati melainkan anak-anak Allah yang hidup maka kita dapat dimampukan untuk hidup bagi Allah. Karena salib Kristus, maka motivasi hati kita dalam melakukan perbuatan baik bukan lagi supaya menerima keselamatan tetapi karena kita sudah diselamatkan. Karena salib Kristus, kita dimampukan hidup bagi Allah melalui kehidupan yang semakin lama meninggalkan dan membenci dosa. Pada akhirnya karya salib Kristus akan memberikan kita lensa yang baru dalam memandang hidup.

Kita akan dimampukan untuk meninggalkan cara hidup kita yang lama dan menata ulang setiap aspek hidup kita.

Waktu kita melihat seluruh aspek hidup kita dengan lensa salib kristus, maka ketika kita melihat persoalan keuangan, pekerjaan, kesehatan, masa depan, keluarga, penderitaan, seks, pertemanan dan seterusnya maka kita dimampukan untuk melihatnya dengan cara pandang: bagaimana saya memakai semuanya itu untuk memuliakan tuhan dan untuk perluasan pemberitaan injil. Lalu apa yang menjadi respon kita setelah memahami ini? Bertobat dari keinginan hati yang mencari makna hidup diluar Kristus dan kecenderungan dosa yang selalu ingin hidup mandiri dari Tuhan. Pandanglah kepada karya salib Kristus yang telah menghidupkan kita dan yang terus memampukan kita untuk hidup bagi kemuliaan Allah.

Karena Kristus sudah menghidupkan kita maka ..
• Kita dimampukan menjalani hidup dengan tujuan yang jelas yakni bagi kemuliaan Allah.
• Kita memiliki kekuatan untuk berkata tidak terhadap keinginan dan godaan dosa.
• Kita dapat tenang dan tetap berpengharapan dalam menjalani hidup.

Amin, Tuhan Yesus Memberkati

EYC 19042025 – YDK

Dapatkan Link renungan Harian dari elohim.id setiap hari dengan bergabung kedalam Grup Renungan Harian kami
Silahkan ketik Nama (spasi) Daerah asal (Spasi) No Hp yang anda daftarkan
Kirim ke 0895-1740-1800
Tuhan Memberkati dan tetap bertumbuh dalam kebenaran Firman Tuhan

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *