Renungan Harian Youth, Selasa 11 November 2025
Yeremia 29:11, Sebab Aku ini mengetahui rancangan-rancangan apa yang ada pada-Ku mengenai kamu, demikianlah firman Tuhan, yaitu rancangan damai sejahtera dan bukan rancangan kecelakaan, untuk memberikan kepadamu hari depan yang penuh harapan.
Yeremia 29:11 adalah salah satu ayat yang sangat dikenal dan sering digunakan dalam berbagai bentuk—dicantumkan di buku catatan, diukir di gelas kopi, dicetak di kaos, serta sering menjadi bahan khotbah, renungan, dan hafalan. Namun, ayat ini sebenarnya disampaikan Tuhan kepada bangsa Israel ketika mereka sedang hidup dalam pembuangan di Babel sebagai akibat dari dosa-dosa mereka.
Pada saat itu, bangsa Israel sedang berada dalam keadaan sulit. Banyak nabi palsu muncul dan memberi mereka harapan palsu tentang pembebasan yang cepat. Namun kenyataannya, mereka berada di tanah asing karena ketidaktaatan dan keinginan mereka yang terus-menerus untuk berbuat dosa. Selama 23 tahun, nabi Yeremia telah memperingatkan mereka untuk bertobat dan berhenti melawan Tuhan, tetapi mereka menolak. Akibatnya, Tuhan menyatakan bahwa masa pembuangan itu akan berlangsung selama 70 tahun.
Meskipun demikian, melalui Yeremia, Tuhan memberikan pengharapan bahwa setelah masa itu berakhir, Ia akan memulihkan mereka dan membawa mereka kembali ke tanah asal. Selama masa pembuangan itu, Tuhan juga menasihati umat-Nya untuk tetap menjalani kehidupan seperti biasa—membangun rumah, menikah, memiliki anak, dan berusaha menciptakan kesejahteraan di tempat mereka berada. Semua itu adalah bagian dari rencana Tuhan yang lebih besar bagi mereka—rencana yang penuh damai dan harapan, bukan kebinasaan.
Tuhan itu sabar, tetapi Dia juga adil.
Tuhan adalah Pribadi yang sabar, tetapi Ia juga adil. Dengan kata lain, hukuman yang dialami bangsa Israel merupakan akibat dari perbuatan mereka sendiri. Dalam pasal-pasal sebelumnya, kita melihat bagaimana Tuhan “mengadakan perkara” terhadap umat pilihan-Nya karena ketidaktaatan mereka.
Melalui nabi Yeremia, Tuhan berbicara kepada bangsa Yehuda yang baru saja dibuang ke Babel untuk menjalani masa pembuangan selama tujuh puluh tahun—sebuah masa yang sangat gelap dalam sejarah mereka.
Namun, di tengah kegelapan itu, kasih dan belas kasihan Tuhan tetap menjangkau umat-Nya. Bahkan di tempat yang paling kelam, tangan-Nya tidak pernah terlalu jauh untuk menolong. Tuhan berdaulat sepenuhnya atas segala sesuatu. Tidak ada yang terjadi di luar izin dan kendali-Nya. Karena itu, meskipun proses yang dijalani sering kali tidak menyenangkan dan tampak tidak adil, semua itu merupakan bagian dari rencana terbaik Tuhan yang pada akhirnya mendatangkan kebaikan bagi umat-Nya.
Melalui Yeremia 29:11, Tuhan mengingatkan bahwa Ia sepenuhnya tahu rencana yang telah Ia tetapkan bagi orang-orang yang dikasihi-Nya. Rencana itu berbeda dengan rencana manusia—setinggi langit dari bumi perbedaannya—namun rencana Tuhan tidak akan pernah gagal. Ia menjanjikan masa depan yang penuh damai sejahtera dan pengharapan bagi mereka yang tetap setia kepada-Nya.
Rekan-rekan youth, kita perlu memahami bahwa rencana indah Allah adalah indah dari sudut pandang-Nya dan bukan dari sudut pandang manusia. Sebab, indah bagi manusia adalah ketika nyaman, sehat, semua tagihan terlunasi, tidak utang, tidak pernah sakit, memiliki pernikahan yang bahagia dengan dua orang anak yang sikapnya manis, hidup yang memiliki kepuasan, memiliki pekerjaan dengan gaji yang tinggi, dan mengharapkan berkat, kesuksesan, dan kemakmuran selama-lamanya. Bukan rahasia lagi bahwa tidak ada orang yang suka atau mau menderita. Namun itulah bagian bagi orang percaya yang tidak dapat ditolak walaupun pada hakekatnya penderitaan tetap menyakitkan dan tidak pernah mudah sekeras apapun manusia mencoba mempraktekkan prinsip-prinsip yang diimaninya. Penderitaan tetap menjadi sebuah misteri dan karenanya membingungkan. Tetapi di balik penderitaan pasti terdapat suatu makna, karena pada dasarnya penderitaan adalah suatu proses untuk mencapai suatu tujuan tertentu, sehingga memerlukan kepercayaan kepada Allah dan tentunya kesabaran dari umat-Nya.
Tuhan memiliki rencana untuk kita. Tuhan ingin memberkati kita. Tuhan ingin memberimu masa depan dan harapan. Rancangan Allah bukanlah kecelakaan bagi siapapun, sebab Allah itu baik dan selalu merancang yang terbaik bagi orang-orang yang dikasihiNya.
Meskipun Tuhan tegas terhadap dosa, Ia juga penuh kasih dan peduli terhadap pembebasan umat-Nya. Karena itulah, beberapa ayat setelah Yeremia 29:11, Tuhan berfirman bahwa umat-Nya dapat mencari dan menemukan Dia, dan Ia akan memulihkan mereka dari pembuangan (Yeremia 29:13–14). Tuhan tidak hanya menjanjikan pemulihan, tetapi juga memberikan petunjuk praktis kepada bangsa Israel agar tetap menjalani kehidupan mereka di tanah pembuangan. Ia memerintahkan mereka untuk membangun rumah, menanam kebun, menikah, memiliki anak, dan berusaha menciptakan kedamaian serta kesejahteraan di tempat mereka berada (Yeremia 29:5–7). Semua itu menunjukkan bahwa bahkan di tengah penderitaan, Tuhan tetap menghendaki kehidupan yang produktif dan penuh pengharapan bagi umat-Nya.
Pesan ini juga relevan bagi kita saat menghadapi masa-masa sulit. Yeremia 29:11 mengingatkan bahwa Tuhan memiliki rencana yang jauh lebih besar daripada yang dapat kita pahami. Sama seperti bangsa Israel, kita perlu percaya bahwa Tuhan tidak pernah melupakan kita. Ia tetap menginginkan yang terbaik bagi hidup kita dan memiliki rencana pemulihan yang penuh kasih untuk setiap anak-Nya.
Rekan-rekan Youth, Walaupun Yeremia 29:11 pada awalnya ditujukan untuk bangsa Israel pada masa tertentu, hati Allah yang penuh kasih dan kerinduan untuk memulihkan orang-orang yang hancur tetap sama dari generasi ke generasi. Dalam Yeremia 29:10, Allah menegaskan rencana-Nya untuk memulihkan umat-Nya dengan membawa mereka kembali ke Yerusalem—tanah perjanjian—setelah genap tujuh puluh tahun masa pembuangan di Babel.
Hal ini menunjukkan bahwa Tuhan telah menetapkan batas bagi penderitaan umat-Nya. Dengan kata lain, penderitaan bukanlah akhir dari rencana Allah; selalu ada maksud yang lebih besar di baliknya. Akhir dari rencana Allah bukan sekadar pemulihan secara lahiriah, tetapi pemulihan secara rohani—pemulihan hubungan yang rusak antara manusia dan Allah. Tujuannya adalah agar umat-Nya kembali bersukacita di hadapan-Nya dan menikmati berkat-berkat-Nya yang tanpa batas.
Tuhan memiliki rencana yang baik bagi umat-Nya, bahkan di tengah masa sulit, penderitaan, dan kebingungan. Janji-Nya tentang masa depan yang penuh harapan tidak pernah berakhir. Jadi, sekalipun kita merasa terjebak di jalan buntu atau berada dalam masa gelap, percayalah—Tuhan masih bekerja dan tetap memiliki rencana yang indah bagi hidup kita.
Hikmat Hari Ini:
Tuhan tidak pernah salah merancang hidup kita. Di balik setiap masa sulit, ada maksud mulia yang sedang Ia kerjakan. Percayalah, bahkan ketika jalan hidup terasa tidak pasti, rencana Tuhan tetap membawa damai sejahtera dan harapan yang pasti.
RM – DOT
Dapatkan Link renungan Harian dari elohim.id setiap hari dengan bergabung kedala Grup Renungan Harian kami
Silahkan ketik Nama (spasi) Daerah asal (Spasi) No Hp yang anda daftarkan
Kirim ke 0895-1740-1800
Tuhan Memberkati dan tetap bertumbuh dalam kebenaran Firman Tuhan
Thank u So much
Iam so blessed ❤️
Firman ini sperti yang sya alami 2 hr lalu dan kemarin,di mana 2 hari lalu saya kerja overtime,saya capai,nangis dan hampir menyerah dan ingin kembali sja ke Indonesia,tp kemrin Tuhan menunjukkan kebaikkanNya di mana Ia memperlihatkan bhwa bnyak orang yg mmbtuhkan sya dan bnyak orang yang menghargai apa yg sya lakukan dan dibalik semua yg berat ada hal yg hbat yg akan Dia siapkan,itu membuat saya menyesal dan kembali Menegur diriku agar ttp selalu bersyukur ,percaya bhwa RangcanganNya indah ❤️