Renungan harian Youth, Kamis 10 April 2025
Matius 13:24-30
Sebagai orang yang percaya kepada Tuhan Yesus, kita dipanggil untuk menjalani hidup yang menjadi berkat bagi sesama. Hidup yang tidak mudah mengeluh saat menghadapi tantangan, namun tetap tulus membantu orang lain. Ketika kita menjalani hidup seperti ini, pertumbuhan rohani pun akan terjadi secara alami. Jangan sampai kita tertinggal dalam proses pertumbuhan ini. Tuhan rindu kita memiliki hidup yang berkualitas dan tetap murni, sesuai dengan perintah-Nya. Karena itu, penting untuk menjaga sikap dan perkataan kita. Jangan terbiasa menjelekkan orang lain, apalagi menyakiti lewat kata-kata, merendahkan, atau membully hanya karena perbedaan suku, ras, atau agama. Sikap seperti itulah yang sering menjadi penghalang bagi pertumbuhan rohani kita
Banyak orang gagal bertumbuh karena bersikap arogan, mementingkan diri sendiri, dan tidak menghargai sesama.
Mereka terlalu fokus pada perbedaan, tanpa mau belajar untuk menghargai dan hidup dalam kasih. Akibatnya, hidup mereka tidak mengalami kemajuan dan kehilangan rasa syukur kepada Tuhan. Karena itu, mari kita jalani hidup yang bertumbuh dalam sukacita dan kebahagiaan. Jadikan hidup ini ladang kebaikan—tempat di mana setiap tindakan, perbuatan, dan kenangan yang indah bisa menjadi persembahan yang menyenangkan hati Tuhan. Ketika kita bertumbuh dan ada buah yang dihasilkan maka hal itu akan menjadi tolak ukur untuk melihat apakah kita sudah jadi berkat untuk orang lain. Pertumbuhan mu secara Rohani akan menentukan kehidupanmu.
God does not want us to live depending on our feelings. He wants us to live by faith. This is why God sometimes allows us to feel spiritually dry. Such feelings of dryness are not always an indication of sin in our life. They are often God’s attempts to shake us out of our dependence on feelings
Sebagai orang yang percaya kepada Tuhan Yesus, kita dipanggil untuk menjalani hidup yang menjadi berkat bagi sesama. Hidup yang tidak mudah mengeluh saat menghadapi tantangan, namun tetap tulus membantu orang lain. Ketika kita menjalani hidup seperti ini, pertumbuhan rohani pun akan terjadi secara alami. Jangan sampai kita tertinggal dalam proses pertumbuhan ini. Tuhan rindu kita memiliki hidup yang berkualitas dan tetap murni, sesuai dengan perintah-Nya. Karena itu, penting untuk menjaga sikap dan perkataan kita.
Jangan terbiasa menjelekkan orang lain, apalagi menyakiti lewat kata-kata, merendahkan, atau membully hanya karena perbedaan suku, ras, atau agama. Sikap seperti itulah yang sering menjadi penghalang bagi pertumbuhan rohani kita.
Banyak orang gagal bertumbuh karena bersikap arogan, mementingkan diri sendiri, dan tidak menghargai sesama. Mereka terlalu fokus pada perbedaan, tanpa mau belajar untuk menghargai dan hidup dalam kasih. Akibatnya, hidup mereka tidak mengalami kemajuan dan kehilangan rasa syukur kepada Tuhan. Karena itu, mari kita jalani hidup yang bertumbuh dalam sukacita dan kebahagiaan. Jadikan hidup ini ladang kebaikan—tempat di mana setiap tindakan, perbuatan, dan kenangan yang indah bisa menjadi persembahan yang menyenangkan hati Tuhan.
If we want to be delivered from Satan’s snares, let us remember that the beauty of the Christ-life is seen in a life that seeks to bless others. Jesus came from heaven to earth not seeking anything for Himself, but only to bless others.
Dalam khotbah di bukit, Tuhan Yesus berkata, “Jadi dari buahnyalah kamu akan mengenal mereka” (Matius 7:20). Buah adalah hasil dari sebuah proses pertumbuhan. Dalam perumpamaan, baik gandum maupun lalang sama-sama bertumbuh dan menghasilkan buah. Namun, lalang—seperti semak duri—adalah benih yang tumbuh untuk merusak hasil panen yang dinantikan oleh sang petani. Sebaliknya, gandum tetap bertahan hingga musim panen dan menghasilkan buah yang baik. Yesus juga menjelaskan tentang benih yang jatuh di antara semak duri. Benih itu memang sempat bertunas, tetapi karena harus berbagi ruang dan nutrisi dengan semak duri, akarnya tidak dapat tumbuh dengan baik. Akibatnya, tunas itu kalah bersaing dan akhirnya mati. Namun, dalam perumpamaan tentang lalang di antara gandum, gandum tetap bertumbuh meskipun akarnya harus berbagi tanah dengan lalang. Ini menunjukkan kekuatan dan ketahanan tanaman gandum—meskipun terhimpit, ia tetap mampu bertahan, menyerap zat gizi, dan akhirnya berbuah.
Demikian juga dengan kehidupan kita sebagai murid Kristus. Meski seringkali kita dihimpit oleh berbagai tantangan, masalah, dan godaan, kita tidak boleh menyerah atau mundur. Dengan ketekunan, ketulusan, dan hati yang teguh, kita harus terus bertumbuh dan menghasilkan buah yang baik. Seperti gandum yang tetap berbuah walau terhimpit oleh lalang, kehidupan kita pun dapat menjadi cerminan dari seorang murid Kristus yang sejati.
Thank God for the crises He gives us in our lives. But let us not forget that every crisis must lead to a process. Christ is not only the Door, He is also the Way. We need to walk carefully in these days, for the Devil is leading many astray through counterfeit gifts and an over-emphasis on emotions.
Sebagai orang yang percaya kepada Tuhan, kita tetap bisa menghadapi godaan dosa. Iblis terus berusaha mencari celah untuk menjatuhkan kita, seperti singa yang mengaum-aum mencari mangsa. Namun, dengan iman yang teguh, kita bisa bertahan dan tidak mudah tergoda.
Tuhan sudah menyediakan perlengkapan rohani yang kita butuhkan untuk melawan segala tipu muslihat Iblis.
Karena itu, jangan biarkan diri kita hanyut dalam godaan. Yang perlu kita lakukan adalah terus bertumbuh dalam Tuhan, berakar kuat di dalam firman-Nya, dan menghasilkan buah yang baik melalui pertolongan Roh Kudus.
Ketika godaan datang menghimpit, Tuhan siap menolong. Asalkan kita mau datang kepada-Nya, memohon pertolongan-Nya, dan bersandar penuh pada kekuatan-Nya, kita pasti bisa tetap kuat, terus bertumbuh, dan berbuah di dalam Dia.
Ucapkan dengan iman “Dalam nama Tuhan Yesus, aku pasti bisa bertumbuh, berbuah, dan menjadi berkat bagi orang lain!”
LW-SCW
Dapatkan Link renungan Harian dari elohim.id setiap hari dengan bergabung kedalam Grup Renungan Harian kami
Silahkan ketik Nama (spasi) Daerah asal (Spasi) No Hp yang anda daftarkan
Kirim ke 0895-1740-1800
Tuhan Memberkati dan tetap bertumbuh dalam kebenaran Firman Tuhan