Elohim Ministry umum Iman yang Tetap Berdiri

Iman yang Tetap Berdiri



Renungan Harian Jumat, 14 November 2025

📖 Ayat Pokok: 2 Korintus 5:7 (TB) — “Sebab hidup kami ini adalah hidup karena percaya, bukan karena melihat.”

Dunia yang Penuh Ketidakpastian

Dalam situasi ekonomi global yang tidak menentu, banyak keluarga mulai meninjau ulang keuangan mereka. Rencana yang dulu tampak aman kini menjadi di luar perkiraan. Inilah realitas hidup di dunia yang terus berubah—penuh ketidakpastian dan tidak dapat diprediksi. Namun, di tengah semua perubahan itu, ada satu Pribadi yang tidak pernah berubah: Yesus Kristus.

Ibrani 13:8 — “Yesus Kristus tetap sama, baik kemarin, maupun hari ini, dan sampai selama-lamanya.”

Segala sesuatu di dunia bisa berubah, tetapi firman dan janji Tuhan tetap teguh untuk selama-lamanya. Langit dan bumi akan lenyap, namun perkataan-Nya tidak akan pernah berlalu. Itulah dasar yang kokoh bagi iman kita—bahwa di tengah dunia yang goyah, kita memiliki Allah yang tidak tergoyahkan.

BERJALAN DALAM IMAN, BUKAN PENGLIHATAN

Paulus mengingatkan kita bahwa hidup orang percaya bukanlah hidup berdasarkan apa yang tampak, melainkan berdasarkan iman kepada Allah yang setia memegang kendali.

Kadang kita tidak tahu seperti apa masa depan. Bahkan jika kita mencoba menebak apa yang akan terjadi di tahun-tahun mendatang, semua terasa gelap dan tidak pasti. Tetapi Mazmur 119:105 menegaskan: “Firman-Mu itu pelita bagi kakiku dan terang bagi jalanku.”

Firman Tuhan itu bukan sorotan lampu yang memperlihatkan seluruh masa depan kita, melainkan pelita kecil yang memberi cukup terang untuk langkah hari ini. Tuhan menuntun kita satu langkah demi satu langkah—dan yang luar biasa, Dia sudah menunggu kita di ujung jalan itu.

HIDUP KARENA PERCAYA

Hidup karena percaya bukan berarti menutup mata terhadap kenyataan, tetapi menaruh kepercayaan bahwa Tuhan lebih besar dari kenyataan yang kita hadapi. Saat Musa berdiri di tepi Laut Teberau, di depannya ada laut luas, di belakangnya tentara Mesir mengejar. Jalan tampak tertutup. Namun, Tuhan membuka jalan di tengah laut.

Demikian juga dalam hidup kita—ketika jalan tampak buntu, Tuhan yang sama sanggup membuka jalan yang tidak pernah kita bayangkan.

IMAN ABRAHAM: PERCAYA SEBELUM MELIHAT

Abraham adalah teladan iman yang sejati. Ketika Tuhan memanggilnya keluar dari Ur-Kasdim menuju tanah yang tidak ia kenal, Abraham tidak tahu ke mana ia akan pergi. Namun ia tetap taat, karena ia percaya pada karakter Allah yang setia.

Roma 4:3 — “Lalu percayalah Abraham kepada Tuhan, dan Tuhan memperhitungkan hal itu kepadanya sebagai kebenaran.”

Iman Abraham bukan iman pasif, melainkan iman yang diwujudkan dalam tindakan nyata—taat kepada panggilan Tuhan, meskipun ia tidak tahu hasil akhirnya. Bahkan ketika Tuhan meminta Ishak, anak yang dijanjikan, Abraham tetap taat karena ia yakin bahwa Allah yang berjanji juga sanggup menepatinya. Itulah sebabnya Abraham disebut bapa orang beriman—karena imannya berdiri teguh di atas kepercayaan penuh kepada Allah.

IMAN YANG MENJADI JANGKAR

Iman tidak tumbuh di tanah kenyamanan, tetapi di tanah kesetiaan. Saat doa belum dijawab, saat jalan terasa buntu, di situlah iman diuji dan dibentuk.

Ibrani 6:19 — “Pengharapan itu adalah sauh yang kuat dan aman bagi jiwa kita, yang telah dilabuhkan sampai ke belakang tabir.”

Seperti jangkar yang menahan kapal agar tidak hanyut di tengah badai, iman menahan hati kita agar tidak goyah di tengah gelombang kehidupan. Selama jangkar kita tertancap pada Yesus, arah hidup kita akan tetap benar dan jiwa kita aman.

PENGHARAPAN YANG TIDAK PERNAH GAGAL

Pengharapan sejati bukan sekadar optimisme manusia, melainkan keyakinan yang kokoh bahwa Tuhan tetap berdaulat dan janji-Nya tidak akan gagal. Dunia bisa berubah, manusia bisa mengecewakan, tetapi kasih dan kesetiaan Tuhan tidak pernah pudar.

Tuhan membuka jalan bahkan di tengah laut sekalipun. Saat doa belum dijawab, saat sakit belum sembuh, atau ketika kita merasa lemah—iman tetap berdiri karena hati kita melekat pada janji Tuhan yang tidak pernah gagal.Dan ketika kita terus berdiri dalam iman, Tuhan bukan hanya menguatkan hati kita, tetapi juga membentuk karakter kita menjadi serupa dengan Kristus.

Iman yang tetap berdiri bukanlah hasil dari situasi yang mudah, tetapi hasil dari hati yang percaya bahwa Tuhan tetap setia di tengah segala perubahan. Ketika dunia berguncang dan keadaan tidak pasti, iman kepada Kristus menjadi dasar yang kokoh untuk tetap berjalan dan berdiri teguh sampai akhir.

Iman yang tetap berdiri adalah iman yang berpijak pada Pribadi Allah yang tidak pernah berubah, bukan pada keadaan yang silih berganti. Iman sejati berjalan seturut terang firman Tuhan, taat bahkan sebelum melihat hasil, dan tetap kokoh di tengah badai kehidupan karena berakar pada pengharapan yang teguh kepada Allah yang setia. Iman seperti ini menjadi jangkar yang menahan jiwa agar tidak goyah, sekaligus proses yang membentuk karakter kita semakin serupa dengan Kristus. Ia tidak selalu mengubah keadaan secara instan, tetapi mengubah hati kita untuk terus percaya, berharap, dan berdiri teguh di atas janji Tuhan yang kekal.

đź’ˇ Hikmat Hari Ini

“Iman yang sejati bukan berarti tidak pernah goyah, tetapi selalu kembali berdiri karena percaya pada Tuhan yang tidak pernah berubah.”

AKW

Dapatkan Link renungan Harian dari elohim.id setiap hari dengan bergabung kedala Grup Renungan Harian kami
Silahkan ketik Nama (spasi) Daerah asal (Spasi) No Hp yang anda daftarkan
Kirim ke 0895-1740-1800

Tuhan Memberkati dan tetap bertumbuh dalam kebenaran Firman Tuhan

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *