Kitab Yehezkiel pasal 43-44
Yehezkiel 43 menggambarkan kemuliaan Tuhan kembali ke Bait Suci. Yehezkiel melihat kemuliaan Tuhan datang dari sebelah timur dan memenuhi Bait Suci, seperti yang pernah terjadi di zaman Musa dan Salomo. Tuhan berbicara kepada Yehezkiel, menjelaskan bahwa Bait Suci ini adalah tempat kediaman-Nya di tengah umat Israel. Tuhan juga memberikan peraturan tentang mezbah korban bakaran, termasuk ukuran dan tata cara penyucian mezbah sebelum digunakan dalam ibadah.
Yehezkiel 44 menekankan pentingnya kekudusan dalam pelayanan di Bait Suci. Tuhan memberikan perintah bahwa pintu gerbang timur harus tetap tertutup, karena di sanalah kemuliaan Tuhan masuk. Hanya pemimpin yang boleh duduk di dekatnya. Tuhan juga menegaskan bahwa hanya keturunan Zadok yang boleh menjadi imam, karena mereka tetap setia kepada Tuhan saat orang Israel menyembah berhala. Para imam harus menjaga kekudusan mereka dan mengajarkan umat Tuhan tentang perbedaan antara yang kudus dan yang najis.
Kesimpulan:
Tuhan rindu berdiam di tengah umat-Nya, tetapi itu menuntut mereka untuk hidup dalam kekudusan. Penyembahan kepada Tuhan harus dilakukan dengan penuh hormat dan sesuai dengan peraturan-Nya.
Kekudusan adalah syarat utama dalam melayani Tuhan. Para pemimpin rohani memiliki tanggung jawab besar untuk tetap setia kepada Tuhan dan mengajarkan umat tentang kebenaran-Nya.
