Filipi 1 – Hidup adalah Kristus, Mati adalah Keuntungan
Paulus menyampaikan syukur dan doa bagi jemaat Filipi karena kemitraan mereka dalam Injil. Meski Paulus dipenjara, ia bersukacita karena Injil tetap diberitakan. Baginya, hidup adalah untuk Kristus, dan mati adalah keuntungan. Ia mendorong jemaat untuk hidup dalam kesatuan dan keberanian menghadapi penderitaan demi Injil.
Kesimpulan:
Hidup dalam Kristus berarti menjalani setiap hari untuk kemuliaan-Nya. Bahkan dalam penderitaan, Injil tetap diberitakan, dan sukacita tidak hilang.
Filipi 2 – Teladan Kerendahan Hati Kristus
Paulus menasihati jemaat untuk hidup dalam kasih dan kerendahan hati, dengan meneladani Kristus yang mengosongkan diri-Nya dan taat sampai mati di kayu salib. Karena itu Allah sangat meninggikan-Nya. Ia juga mendorong jemaat untuk mengerjakan keselamatan mereka dengan takut dan gentar serta menjadi terang di dunia.
Kesimpulan:
Hidup orang percaya harus mencerminkan kerendahan hati dan ketaatan Kristus. Dengan meneladani-Nya, kita menjadi terang dan kesaksian yang hidup di tengah dunia.

Filipi 1–2 mengajak kita untuk hidup sepenuhnya bagi Kristus, dengan hati yang penuh syukur, bersatu dalam kasih, dan memiliki kerendahan hati seperti Kristus. Baik dalam hidup maupun mati, semuanya untuk kemuliaan-Nya.
“Hendaklah kamu dalam hidupmu bersama, menaruh pikiran dan perasaan yang terdapat juga dalam Kristus Yesus … yang telah merendahkan diri-Nya dan taat sampai mati, bahkan sampai mati di kayu salib.” (Filipi 2:5,8)