Bacaan Alkitab Surat Wahyu pasal 5-6

📖 Wahyu 5 – Anak Domba Membuka Kitab
Yohanes melihat di tangan Allah yang duduk di takhta sebuah gulungan kitab yang tertutup dengan tujuh meterai. Tidak ada seorang pun yang layak membukanya, sehingga Yohanes menangis. Namun, salah satu tua-tua menenangkannya: hanya “Singa dari suku Yehuda, Tunas Daud” yang layak membuka kitab itu. Yohanes lalu melihat Anak Domba seperti telah disembelih, dengan tujuh tanduk dan tujuh mata, yang mengambil kitab itu. Seluruh surga—keempat makhluk, kedua puluh empat tua-tua, dan beribu-ribu malaikat—bersujud dan menyembah, menyatakan bahwa Anak Domba layak menerima kuasa, kekayaan, hikmat, kekuatan, hormat, kemuliaan, dan puji-pujian.
Kesimpulan:
Hanya Kristus, Anak Domba Allah, yang layak membuka rencana Allah dan menerima penyembahan dari seluruh ciptaan.

📖 Wahyu 6 – Pembukaan Enam Meterai Pertama
Anak Domba mulai membuka meterai kitab: Meterai 1: seekor kuda putih muncul, penunggangnya diberi mahkota dan keluar sebagai pemenang. Meterai 2: kuda merah, penunggangnya diberi kuasa untuk mengambil damai dari bumi, sehingga orang saling membunuh. Meterai 3: kuda hitam, penunggangnya membawa timbangan, melambangkan kelaparan. Meterai 4: kuda hijau pucat, penunggangnya bernama Maut, diberi kuasa untuk membunuh seperempat bumi. Meterai 5: Yohanes melihat jiwa-jiwa martir berseru meminta keadilan, diberi jubah putih, dan diminta bersabar. Meterai 6: terjadi gempa bumi besar, matahari menjadi hitam, bulan seperti darah, bintang-bintang gugur, langit lenyap, dan manusia ketakutan menghadapi murka Anak Domba.
Kesimpulan:
Pembukaan meterai menunjukkan permulaan penghakiman Allah atas bumi, menyingkapkan peperangan, kelaparan, kematian, penderitaan orang kudus, dan gemetar seluruh ciptaan di hadapan murka Anak Domba.
Wahyu 5–6 Kristus sebagai Anak Domba layak membuka rencana Allah yang tersegel, dan ketika Ia melakukannya, penghakiman ilahi mulai dinyatakan atas bumi. Hal ini menunjukkan bahwa seluruh sejarah ada dalam kendali Kristus, Sang Penebus dan Hakim yang adil.
“Anak Domba yang disembelih itu layak untuk menerima kuasa, dan kekayaan, dan hikmat, dan kekuatan, dan hormat, dan kemuliaan, dan puji-pujian!” (Wahyu 5:12)