“Besar Setia-Mu : Kasih Tuhan Tak Pernah Berubah”

October 15, 2025 0 Comments

Renungan Harian Rabu, 15 Oktober 2025

Ayat Pokok : Mazmur 13:6 “Tetapi aku, kepada kasih setia-Mu aku percaya, hatiku bersorak-sorak karena penyelamatan-Mu.  Aku mau menyanyi untuk TUHAN, karena Ia telah berbuat baik kepadaku.”

Syalom… Selamat pagi bapak, ibu dan saudara yang terkasih dalam Tuhan Yesus Kristus. Beberapa di antara kita pasti mengenal bahkan mungkin pernah menyanyikan lagu “Besar Setia-MU”. Lagu ini merupakan terjemahan dari lagu yang berjudul “Great is Thy Faithfullness” sebuah lagu yang pernah menjadi salah satu himne (lagu panjang) paling populer di kalangan orang Kristen tahun 1923. Liriknya merupakan pengingat yang kuat akan kesetiaan dan kasih Allah yang teguh, bahkan di tengah pergumulan dan tantangan hidup.

Lagu ini ditulis oleh seorang pendeta gereja  Metodis bernama Thomas Chrisholm. Lahir di Kentucky pada tahun 1866. Dalam perjalanan hidup dan kariernya, Chisholm banyak mengalami kekecewaan. Lahir dari keluarga yang biasa saja dan pasan, sehingga ia tidak mempunyai kesempatan untuk sekolah sampai tingkat menengah atas. Tubuhnya juga rentan, ia sering sekali jatuh sakit. Pernah bekerja sebagai guru, agen asuransi dan editor surat kabar sebelum dia kemudian mengambil keputusan untuk melayani Tuhan secara fulltime sebagai pendeta di gereja Metodis. Namun karena tubuhnya rentan terkena penyakit, sehingga ia terpaksa berhenti dari pelayanannya sebagai hamba Tuhan setelah hanya satu tahun melayani. Kemudian ia mulai menulis, tetapi ia menerima begitu banyak surat penolakan. Bahkan ketika puisi-puisinya diterbitkan, ia jarang menerima uang untuk hasil karyanya.

Pada tahun 1923, ketika Chisholm berusia 75  tahun, ia menggubah pujian ini, “Great is Thy Faithfullness”. Pujian ini digubah berdasarkan pada kitab Ratapan yang berbunyi, ”Tak berkesudahan kasih setia Tuhan, tak habis-habisnya rahmat-Nya. Selalu baru tiap pagi; besar kesetiaan-Mu” (Ratapan 3:22-23). Ketika ia ditanya apa yang menginspirasi dia hingga menggubah pujian ini, dia menyatakan kalau tidak ada kejadian istimewa yang terjadi; ia menuliskan lirik mengenai kesetiaan Tuhan yang tak pernah gagal karena Alkitab menyatakannya dengan sangat jelas dan gamblang. Chrisholm terkesima dengan kesetiaan Allah yang abadi dan bagaimana kesetiaan itu dibaharui setiap pagi.

Bapak, ibu dan saudara yang terkasih. Hari-hari ini kita melihat situasi ekonomi yang tidak menentu yang akhirnya membuat beberapa perusahaan harus melakukan perampingan dalam hal pengurangan tenaga kerja sehingga beberapa orang memiliki risiko terkena imbas PHK atau mungkin dengan cara yang lebih halus yaitu dengan memberikan pensiun dini. Tujuannya adalah keseimbangan keuangan perusahaan. Hal ini menimbulkan rasa takut dan kuatir pada beberapa di antara kita mungkin karena risiko PHK bisa menimpa siapa saja.

Namun alkitab menuliskan sebuah kebenaran yang menguatkan kita. Sebuah pernyataan iman yang penuh dengan keyakinan; “tetapi aku, kepada kasih setia-MU aku percaya, hatiku bersorak-sorak karena penyelamatan-Mu.”  Daud dengan lantang menyatakan bahwa dia percaya kepada kasih setia Tuhan bahwa DIA akan datang dengan pertolongan-Nya yang menyelamatkan.

Sebagaimana Daud meletakkan kepercayaannya kepada kasih setia Tuhan. Thomas Chrisholm terpesona dengan kasih setia Tuhan, marilah kita bersama membuka mata rohani kita, mengarahkan pandangan kita kepada Tuhan dan selalu mengingat akan kesetiaan-Nya yang telah DIA tunjukkan kepada banyak generasi dan angkatan. Yang telah ditunjukkan-Nya kepada banyak hamba Tuhan dan para Nabi dalam alkitab ditengah-tengah pergumulan hidup mereka, kita percaya di tengah pergumulan hidup yang tidak mudah dalam  mengikuti Tuhan, kita percaya kasih setia-NYA tidak berubah, pertolongan-Nya aa datang menyelamatkan kita tepat pada waktu-Nya. Amin.

Kesetiaan Tuhan adalah jangkar iman di tengah badai kehidupan. Seperti Daud yang memilih untuk percaya kepada kasih setia Tuhan di tengah tekanan, dan seperti Thomas Chisholm yang menulis “Great is Thy Faithfulness” bukan dari kelimpahan, tetapi dari penderitaan, demikian pula kita diajak untuk melihat bahwa kasih setia Tuhan tidak bergantung pada situasi hidup kita. Dunia bisa berubah, pekerjaan bisa hilang, tubuh bisa melemah, namun kasih dan rahmat Tuhan tidak pernah berakhir. Ia setia dalam janji-Nya, menopang umat-Nya setiap pagi dengan kasih yang baru. Karena itu, marilah kita menaruh harapan kita hanya kepada Tuhan yang besar kasih setia-Nya dan sempurna dalam semua jalan-Nya.

Hikmat Hari Ini:

“Kesetiaan Tuhan tidak diukur dari keadaan kita, tetapi dari karakter-Nya yang tidak pernah berubah.”

Tuhan memberkati.

DS

Dapatkan Link renungan Harian dari elohim.id setiap hari dengan bergabung kedalam Grup Renungan Harian kami
Silahkan ketik Nama (spasi) Daerah asal (Spasi) No Hp yang anda daftarkan
Kirim ke 0895-1740-1800
Tuhan Memberkati dan tetap bertumbuh dalam kebenaran Firman Tuhan

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *