Elohim Ministry umum “JADILAH BERKAT BAGI SESAMA”

“JADILAH BERKAT BAGI SESAMA”



 Renungan Harian Kamis, 09 Januari 2025

Ayat Pokok : Matius 5:13-14,16 “Kamu adalah GARAM dunia. Jika garam itu menjadi tawar, dengan apakah ia diasinkan? Tidak ada lagi gunanya selain dibuang dan diinjak orang. Kamu adalah TERANG dunia. Kota yang terletak di atas gunung tidak mungkin tersembunyi.”Ayat 16, “Demikianlah hendaknya terangmu bercahaya di depan orang,  supaya mereka melihat perbuatanmu yang baik dan memuliakan Bapamu yang di sorga.”

Shalom… Bapak, ibu dan saudara yang terkasih dalam Tuhan Yesus Kristus. Di tahun yang baru banyak orang bicara tentang resolisi apa yang akan dilakukan dan target apa yang ingin dicapai, pastinya ada perencanaan dan harapan agar tahun ini lebih baik dari tahun kemarin. Doa dan harapan serta usaha agar dapat menggapai kesuksesan dalam karier dan menjadi pribadi yang lebih baik.

Dalam kehidupan ini, menjadi orang sukses itu penting dan menjadi harapan banyak orang. Sukses dari sudut pandang dunia selalu berkaitan dengan pencapaian-pencapaian jasmani atau lahiriah yaitu sesuatu yang tampak dan kita miliki yang berkaitan dengan materi, namun dalam kekristenan ada “sukses” menurut sudut pandang Allah. Yaitu kembali tujuan Allah atas kita. Ini adalah sesuatu yang harus kita kejar dan raih dan sukses menurut kehendak Allah jauh lebih penting dan akan lebih membahagiakan kita.

Kamu Adalah Garam Dunia: Menjadi Berkat yang Dirasakan

Garam adalah elemen yang sederhana namun sangat penting. Garam memberi rasa pada makanan dan juga berfungsi sebagai pengawet. Dalam kehidupan Kristen, Tuhan memanggil kita untuk menjadi “garam dunia”—orang-orang yang membawa dampak positif di tengah masyarakat.

Sebagai garam, hidup kita harus memberikan “rasa” yang baik dalam lingkungan kita. Ini berarti tindakan-tindakan kita harus mencerminkan kasih, kebaikan, dan kemurahan hati Tuhan. Kita dipanggil untuk memperhatikan mereka yang membutuhkan, menolong yang lemah, dan memberikan harapan bagi yang terhilang.

Kamu Adalah Terang Dunia: Menjadi Teladan yang Terlihat

Yesus melanjutkan pernyataan-Nya dengan berkata, “Kamu adalah terang dunia.” Sebagai terang, hidup kita harus terlihat dan menjadi teladan bagi orang lain. Terang tidak hanya mengusir kegelapan, tetapi juga menunjukkan arah dan memberikan pengharapan.

Dalam Matius 5:16, Yesus mengingatkan kita: “Demikianlah hendaknya terangmu bercahaya di depan orang, supaya mereka melihat perbuatanmu yang baik dan memuliakan Bapamu yang di sorga.”

Tindakan kita, baik dalam keluarga, pekerjaan, maupun pelayanan, harus mencerminkan kasih dan karakter Kristus. Dengan hidup yang berintegritas dan kasih, kita dapat membawa orang lain mengenal Tuhan dan memuliakan-Nya.

Hidup yang Kaya Makna: Menjadi Berarti bagi Sesama

Kesuksesan menurut pandangan dunia sering diukur dari harta, jabatan, atau prestasi. Namun, firman Tuhan mengingatkan kita bahwa kesuksesan sejati adalah hidup yang bermakna, yaitu hidup yang membawa dampak bagi orang lain dan memuliakan Tuhan.

Dalam Yosua 1:8 disana tertulis demikian; “Janganlah engkau lupa memperkatakan kitab Taurat ini, tetapi renungkanlah itu siang dan malam, supaya engkau bertindak hati-hati sesuai dengan segala yg tertulis di dalamnya, sebab dengan demikian perjalananmu akan berhasil dan engkau akan beruntung.”

Dalam terjemahan King James Version, Joshua 1:8 …for then thou shalt make thy way prosperous (makmur) and then thou shalt have good success. (Sukses yang baik).

Good success dalam konteks Perjanjian Baru seperti yang Yesus katakan dalam tekas pokok kita berkaitan dengan “kebaikan bagi orang lain” hidup yang bisa dilihat dan dirasakan oleh orang lain. Terkesan dengan apa yang dikatakan Albert Einstein, beliau berkata demikian; “Don’t look become a person of Success, look instead to become a person of value.”‎ Artinya; Jangan lebih ingin menjadi orang Sukses, tapi berusahalah untuk menjadi orang yang bernilai.

Kepada para tua-tua jemaat Efesus, Rasul Paulus berkata; “Dalam segala sesuatu telah kuberikan contoh kepada kamu, bahwa dengan bekerja demikian kita harus membantu orang² yang lemah dan harus mengingat perkataan Tuhan Yesus, sebab Ia sendiri telah mengatakan: Adalah lebih berbahagia MEMBERI dari pada MENERIMA” [Kisah Para Rasul 20:35]

Jika kita membaca Matius 5, Tuhan Yesus dalam khotbah-NYA di bukit salah satu topik yang DIA angkat adl tentang “Ucapan Bahagia”, jika kita mambaca dengan teliti, kita tidak menemukan kata “Sukses” sebagai Kunci Kebahagiaan, tetapi‎ YESUS berkata, Berbahagialah Orang yang Murah Hati.”

‎Murah Hati berbicara bagaimana kita Memberi, Melakukan sesuatu dan Menjadi Berarti bagi orang lain,‎ oleh sebab itu seharusnya kita bukan sekedar Mengejar Sukses, tetapi MENGEJAR HIDUP YANG KAYA MAKNA DENGAN CARA MEMILIKI HIDUP YANG BERARTI BAGI SESAMA

Sebab itulah Hidup yang Sebenarnya. Bapak, ibu dan saudara yang terkasih, sukses manakah yang ingin anda raih? Sukses menurut sudut pandang Allah atau sukses menurut sudut pandang dunia. Sukses utk diri sendiri atau menjadi Pribadi yang berarti bagi sesama. Marilah kita kembali kepada panggilan utama kita, menjadi berkat dan berdampak positif bagi sesama kita. Karena ada yang lebih penting dari sekedar menjadi orang yang sukses secara lahiriah yaitu menjadi orang yang berarti bagi sesama. Amin…

Tuhan Memberkati.

DS

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *