JANGAN MELUPAKAN TUHAN DALAM KELIMPAHAN

Renungan harian Kamis, 11 September 2025
📖 Ayat Pokok: Ulangan 8:13–14 “Sapi, domba, dan kambingmu akan bertambah banyak. Begitu juga emas dan perakmu serta segala hartamu bertambah banyak jumlahnya. Janganlah kamu menjadi sombong sehingga melupakan TUHAN, Allahmu yang membawamu keluar dari negeri Mesir, tanah perbudakan.” (Ulangan 8:13–14)
Mengingat Perjalanan Bangsa Israel
Bangsa Israel diselamatkan dari tanah Mesir bukan karena kekuatan mereka, melainkan karena kasih karunia Tuhan. Mereka dibawa keluar dari perbudakan dengan tangan Tuhan yang perkasa. Perjalanan di padang gurun menjadi sekolah kehidupan, tempat mereka diuji agar belajar bergantung sepenuhnya pada Tuhan.
Ulangan 8:13–14 merupakan bagian dari nasihat Musa kepada bangsa Israel sebelum mereka masuk ke Tanah Perjanjian. Musa mengingatkan bahwa ketika mereka sudah tinggal di negeri yang berlimpah dengan susu dan madu, ternak mereka bertambah banyak, emas dan perak melimpah, serta harta kekayaan semakin banyak, ada bahaya besar yang mengintai: yaitu kesombongan hati yang membuat mereka melupakan Tuhan.
Musa ingin menekankan bahwa semua kelimpahan yang akan mereka nikmati bukanlah hasil dari kekuatan, usaha, atau kebijaksanaan mereka sendiri, melainkan murni karena kasih karunia dan janji Tuhan yang setia. Oleh sebab itu, bangsa Israel diperingatkan agar jangan sampai mereka lupa akan Allah yang telah membawa mereka keluar dari Mesir, tanah perbudakan, dan menuntun mereka melewati padang gurun dengan penuh mujizat.
Dengan kata lain, konteks ayat ini adalah peringatan agar umat Tuhan tetap ingat kepada Allah di tengah kelimpahan, sebab berkat dapat dengan mudah membuat manusia merasa mandiri, sombong, dan akhirnya berpaling dari sumber berkat itu sendiri.
Saat mereka akhirnya masuk ke Tanah Perjanjian, Allah ingin mereka menyadari bahwa kelimpahan yang mereka nikmati hanyalah hasil dari tangan Tuhan, bukan jerih payah atau kekuatan sendiri. Itulah sebabnya Tuhan memperingatkan: “Janganlah engkau melupakan TUHAN Allahmu.”
Bahaya Kelupaan dalam Kelimpahan
1. Potensi Kelupaan Saat Berkat Melimpah
Sering kali, kelimpahan lebih sulit dihadapi daripada kekurangan. Saat hidup serba cukup, hati manusia cenderung merasa tidak lagi membutuhkan Tuhan. Kesombongan rohani pun muncul, dan sumber berkat—yaitu Tuhan sendiri—lupa untuk disembah.
2. Peringatan Allah yang Tegas
Allah tahu betapa mudahnya hati manusia menjadi sombong saat hidup mapan. Karena itu, peringatan “jangan melupakan Tuhan” begitu penting. Kelupaan rohani bisa membawa seseorang jatuh ke dalam kesombongan, egoisme, bahkan menjauh dari Allah.
3. Mengingat Asal-Usul Kita
Bangsa Israel harus selalu mengingat bahwa mereka pernah menjadi budak di Mesir, dan Tuhanlah yang membebaskan mereka. Demikian pula kita—dulu kita adalah hamba dosa, tetapi Kristus telah menebus kita dengan darah-Nya yang mahal.
Bagaimana Menerapkannya dalam Hidup Kita?
Pertama, kita perlu mempraktekkan ucapan syukur yang mendalam. Bersyukur bukan hanya dilakukan ketika menerima berkat besar, tetapi juga dalam keseharian kita. Dengan mengucap syukur, hati kita akan tetap rendah dan sadar bahwa semua yang kita miliki berasal dari Tuhan.
Kedua, marilah kita merendahkan diri di hadapan Tuhan. Firman Tuhan dalam Yohanes 15:5 mengingatkan bahwa tanpa Tuhan kita tidak bisa berbuat apa-apa. Ketika kita rendah hati, kita sedang membuka pintu bagi berkat rohani yang sejati.
Ketiga, kita diajak untuk melayani dan memberi. Dengan memberi kepada sesama, kita dilatih untuk melawan egoisme dan kesombongan. Saat kita melayani Tuhan dengan tulus, kita akan selalu diingatkan bahwa segala sesuatu yang kita miliki sesungguhnya adalah milik Tuhan.
Keempat, penting bagi kita untuk tetap bersekutu dengan Tuhan. Melalui doa, pembacaan firman, dan persekutuan dengan sesama orang percaya, kita dijaga dari kelupaan rohani. Kedekatan yang terus kita bangun dengan Tuhan akan membuat hati kita peka, baik terhadap berkat maupun peringatan-Nya.
Saat hidupmu diberkati dengan kelimpahan, ingatlah Ulangan 8:13–14. Jangan biarkan kesombongan membuatmu melupakan Tuhan yang sudah menebusmu dari “Mesir” kehidupanmu—dosa, keterikatan, dan perbudakan.
Doa Penutup
Ya Bapa yang penuh kasih, kami bersyukur untuk setiap berkat yang Engkau limpahkan dalam hidup kami. Ampuni kami bila seringkali hati kami mudah menjadi sombong dan melupakan Engkau sebagai sumber segala sesuatu. Tolong kami agar selalu rendah hati, hidup dalam ucapan syukur, setia melayani, dan terus bersekutu dengan-Mu. Ajarkan kami untuk lebih mengutamakan Engkau daripada berkat-berkat yang kami terima, dan agar dalam kelimpahan maupun kekurangan, hati kami tetap melekat kepada-Mu. Dalam nama Tuhan Yesus Kristus, Sang Penebus kami, kami berdoa dan mengucap syukur. Amin. 🙏
Pesan utama:
Bukan berkat yang harus kita kejar, melainkan Sang Pemberi Berkat. Jangan pernah melupakan Tuhan, sebab hanya Dia sumber kehidupan, kekuatan, dan keselamatan kita.
EW
Dapatkan Link renungan Harian dari elohim.id setiap hari dengan bergabung kedalam Grup Renungan Harian kami
Silahkan ketik Nama (spasi) Daerah asal (Spasi) No Hp yang anda daftarkan
Kirim ke 0895-1740-1800
Tuhan Memberkati dan tetap bertumbuh dalam kebenaran Firman Tuhan