Elohim Ministry youth KETIKA DIAM ADALAH SEBUAH PERINTAH

KETIKA DIAM ADALAH SEBUAH PERINTAH



Renungan Harian Youth, Kamis 23 Oktober 2025

📖 “Tuhan akan berperang untuk kamu, dan kamu akan diam saja.” — Keluaran 14:14

Syalom rekan-rekan Youth semuanya, bagaimana kabar rekan-rekan semuanya semoga dalam keadaan sehat dan baik semuanya.

Pernahkah kamu berada dalam situasi di mana semua jalan terasa buntu? Saat kamu sudah mencoba segalanya, berdoa, berjuang, berusaha dengan sekuat tenaga — namun tetap saja tidak ada perubahan? Hati menjadi gelisah, pikiran buntu, dan iman mulai goyah.

Bangsa Israel pernah mengalami situasi seperti ini. Setelah keluar dari Mesir dengan penuh sukacita, mereka justru dihadapkan pada kenyataan yang menakutkan: di depan mereka terbentang Laut Merah yang luas, sementara di belakang, tentara Mesir sedang mengejar dengan amarah membara. Tidak ada jalan keluar, tidak ada tempat bersembunyi. Mereka panik, ketakutan, bahkan menyalahkan Musa karena telah membawa mereka keluar dari Mesir. Namun di tengah kekacauan itu, Musa menyampaikan pesan yang mengejutkan: “Jangan takut, berdirilah tetap dan lihatlah keselamatan dari TUHAN… TUHAN akan berperang untuk kamu, dan kamu akan diam saja.” (Keluaran 14:13–14)

Perhatikan kata terakhir itu: “diam.”Di saat logika berkata “lari!” dan hati ingin “berteriak”, Tuhan justru berkata, “diam.” Mengapa Tuhan memerintahkan untuk diam di tengah krisis yang begitu besar?

📖 Makna “Diam” dalam Konteks Alkitab

Dalam Alkitab, “diam” seringkali berarti menunggu dengan percaya dan berserah kepada kehendak Tuhan.

Contoh-contohnya antara lain:

  • Mazmur 46:11: “Diamlah dan ketahuilah, bahwa Akulah Allah!” — artinya berhenti dari kepanikan, dan sadari bahwa Allah tetap berdaulat.
  • Yesaya 30:15: “Dalam bertobat dan tinggal tenang terletak keselamatanmu, dalam tinggal tenang dan percaya terletak kekuatanmu.” — diam adalah sumber kekuatan rohani.
  • Habakuk 2:20: “TUHAN ada di dalam bait-Nya yang kudus. Berdiam dirilah di hadapan-Nya, ya segenap bumi!” — diam adalah bentuk penghormatan dan penyembahan.

Maka, ketika Musa berkata bahwa Tuhan akan berperang bagi Israel, dan mereka harus diam, itu bukan perintah untuk menyerah, tetapi untuk mempercayakan seluruh situasi kepada Tuhan. Dan benar — setelah mereka diam, Tuhan bertindak, membelah Laut Merah, dan membawa mereka menyeberang di tanah yang kering.

Keluaran 14 menunjukkan dengan jelas bahwa “diam” tidak berlangsung selamanya. Setelah Tuhan menyatakan kuasa-Nya, Ia memerintahkan bangsa Israel untuk bergerak maju menyeberangi laut yang telah dibelah-Nya (ayat 15–16). Artinya, ada waktu untuk diam dan menanti Tuhan, dan ada waktu untuk bertindak dalam ketaatan setelah Tuhan membuka jalan.

Tiga Hal yang Harus Kita Lakukan Saat “Diam” dalam Kehendak Tuhan

1. Diam untuk Mendengar Suara Tuhan
Saat kita berhenti dari keributan pikiran dan kekhawatiran, kita membuka ruang bagi Tuhan untuk berbicara. Tuhan sering berbicara bukan melalui badai, tetapi dalam “suara lembut yang kecil” (1 Raja-Raja 19:12).

Diam berarti membuka hati untuk mendengar apa yang Tuhan ingin kita pelajari di tengah situasi sulit.

2. Diam untuk Percaya dan Berserah
Ketika Tuhan berkata “diam”, Ia ingin kita tidak panik, melainkan percaya bahwa Dia sedang bekerja di balik layar.
Diam bukan berarti pasrah tanpa arah, tetapi menyerahkan kendali kepada tangan Tuhan yang jauh lebih berkuasa.

3. Diam untuk Bersiap Taat dan Bergerak di Waktu-Nya
Setelah Israel diam dan melihat mukjizat Tuhan, barulah Tuhan berkata kepada Musa: “Katakanlah kepada orang Israel supaya mereka berangkat.” (Keluaran 14:15) Ada waktu untuk diam, dan ada waktu untuk bertindak.
Diam adalah masa persiapan iman sebelum kita melangkah dengan taat di waktu yang Tuhan tentukan.

Diam berarti percaya bahwa Tuhan sedang bekerja, bahkan saat kita tidak melihat apa pun. Diam adalah langkah iman yang berkata, “Tuhan, aku menyerahkan semuanya kepada-Mu. Aku percaya Engkau tahu jalan yang terbaik.”

Kadang kita berpikir diam itu sama dengan tidak melakukan apa-apa, padahal diam bisa menjadi respon iman yang paling kuat. Ketika kita berhenti panik dan mulai percaya, Tuhan akan bekerja dengan cara yang melampaui logika kita.
Mungkin saat ini kita sedang berada di “tepi Laut Merah” dalam hidup — di antara ketakutan dan kebingungan. Tapi di saat seperti itulah Tuhan berbisik, “Tenanglah. Diamlah. Aku sedang berperang untukmu.”

Mari kita belajar untuk menenangkan hati, berhenti mengatur segala sesuatu dengan kekuatan sendiri, dan biarkan Tuhan mengambil alih. Diam bukan tanda lemah, tapi tanda percaya. Ketika kita memilih untuk diam di hadapan Tuhan, kita sedang menyerahkan kendali sepenuhnya ke dalam tangan-Nya.

💎 Hikmat Hari Ini:

Kadang Tuhan membiarkan kita berdiri di tepi Laut Merah agar kita belajar diam, percaya, dan melihat mujizat terjadi tepat di waktu-Nya.

YNP – SCW

Dapatkan Link renungan Harian dari elohim.id setiap hari dengan bergabung kedalam Grup Renungan Harian kami
Silahkan ketik Nama (spasi) Daerah asal (Spasi) No Hp yang anda daftarkan
Kirim ke 0895-1740-1800

Tuhan Memberkati dan tetap bertumbuh dalam kebenaran Firman Tuhan

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *