“Manual Book”
Renungan Harian Youth, 23 September 2020
Tetapi Penghibur, yaitu Roh Kudus , yang akan diutus oleh Bapa dalam nama-Ku, Dialah yang akan mengajarkan segala sesuatu kepadamu dan akan mengingatkan kamu akan semua yang telah Kukatakan kepadamu. Yohanes 14:26
Kita hidup di jaman yang modern. Ada berbagai macam peralatan elektronik untuk segala keperluan, bahkan untuk hal-hal yang dulu tidak pernah kita bayangkan sebelumnya. Adanya peralatan elektronik tersebut tentu saja untuk memudahkan kita menyelesaikan tugas kita. Namun ada hal yang menarik, survey menunjukkan bahwa penyebab terbesar dari kerusakan peralatan elektronik yang digunakan manusia adalah karena salah pemakaian. Mengapa hal ini bisa terjadi? Karena pengguna tidak memahami cara menggunakan alat elektronik tersebut dengan benar. Mayoritas pengguna tidak membaca buku panduan pemakaian atau manual yang menyertai peralatan elektronik tersebut.dan langsung memakainya.
Mengapa manual penting bagi pengguna alat elektronik? Karena manual membuat pengguna mengenal atau mengetahui peralatan elektronik tersebut dengan baik, kelebihan dan kekurangannya; bagaimana peralatan tersebut dapat digunakan dengan maksimal dan digunakan dalam waktu yang lama. Jika seorang pengguna tidak membaca manual maka pengetahuannya akan terbatas pada pengetahuannya dan pengalamannya yang terbatas. Namun, pengguna yang memperhatikan manual dengan baik akan memiliki kesempatan untuk memanfaatkan peralatan elektronik tersebut sampai pada potensi maksimalnya, sesuai pengetahuan dan tujuan penciptanya.
Ada manual bagi segala peralatan. Pun dalam kehidupan kita, ada manual/ panduan bagi kita dalam segala keadaan. Bagi kita anak-anak Tuhan ada manual yang diberikan bagi kita untuk menjalani kehidupan kita secara maksimal. Tuhan mengaruniakan Alkitab yang adalah Firman Tuhan bagi kita.
2 Timotius 3:16 menyatakan “Segala tulisan yang diilhamkan Allah memang bermanfaat untuk mengajar, untuk menyatakan kesalahan, untuk memperbaiki kelakuan dan untuk mendidik orang dalam kebenaran.”
Sebagai manusia, pengetahuan kita terbatas. Pengalaman kita menghadapi kehidupan belumlah lengkap. Ada banyak situasi dan kondisi yang tidak dapat kita prediksi atau bayangkan sebelumnya. Bagaimana kita menjalani kehidupan kita, mengambil keputusan-keputusan dalam hidup kita sangat lah ditentukan oleh apa yang menjadi panduan kita.
Apakah kita bisa bersikap asal saja? Tidak usah lah terlalu serius, kita kan masih muda. Bisa saja kita berkata seperti itu. Mencoba-coba ini itu mumpung masih muda. Tentu bisa, sangat bisa. Namun apa untungnya? Untuk apapun yang kita lakukan dalam hidup kita, kita harus mempertanggung jawabkannya. Kita harus menerima resiko dari segala sesuatu yang kita lakukan. Apakah kita akan hidup dengan ceroboh? Apakah kita siap menanggung akibat dari kesalahan yang kita lakukan? Peralatan listrik yang rusak bisa diperbaiki, ataupun kalau tidak bisa diperbaiki tinggal mengganti dengan yang baru. Namun akan sangat sayang sekali membiarkan hidup kita rusak karena kecerobohan kita.
Manual, Firman Tuhan atau Alkitab yang Tuhan beri buat kita akan menolong kita untuk mencapai kepenuhan hidup kita.
Membuat hidup kita berfungsi bagi diri kita sendiri, bagi orang di sekitar kita dan bagi kemuliaanNya. Selain itu Tuhan mengaruniakan Roh Kudusnya yang dikatakan dalam
Yohanes 14:26 “Dialah yang akan mengajarkan segala sesuatu kepadamu dan akan mengingatkan kamu akan semua yang telah Kukatakan kepadamu.”
Roh Kudus sendiri yang akan mengajar kita, membuat kita yang tidak berpengetahuan ini mengerti dan memahami rancangan Tuhan dalam hidup kita. Roh kudus akan mengingatkan kita akan semua perkataanNya atau FirmanNya.
Pertanyaannya, apakah yang akan diingatkan Roh Kudus dalam hati kita, dalam hidup kita? Firman Tuhan. Bagaimana jika kita tidak pernah, membaca dan merenungkan Firman Tuhan? Apa yang akan diingatkan Roh Kudus dalam hidup kita?
Rekan pemuda remaja, jika kita memang menghargai kehidupan kita dengan benar seperti kita memperlakukan peralatan elektronik yang berharga, maka kita akan memperhatikan manualnya dengan sebaik mungkin. Kita akan memperhatikan Firman Tuhan dengan baik, berusaha menjalani hidup sesuai Firman Tuhan yang sudah dikaruniakan dalam hidup kita. Jika kita mau berfungsi secara maksimal sesuai dengan tujuan Allah menciptakan kita maka kita akan mencari tahu lewat Firman Allah, apa yang Tuhan kehendaki terjadi dalam hidup kita.
Alkitab adalah buku Manual kehidupan kita, yang akan menjadi penuntun dan menunjukkan bagaimana seharusnya kita menjalani kehidupan di dunia ini.
Kesaksian seorang Gabby Douglas, atlit Olympiade cabang senam berkebangsaan Amerika. Dia adalah atlit Afrika Amerika pertama yang memenangkan seluruh medali emas untuk seluruh cabang pertandingan perorangan. Kehidupan yang dia alami tidaklah mudah. Dia memiliki masalah dengan ketiadaan ayahnya, tekanan hidup yang dia hadapi sebagai atlit, dan jatuh bangunnya dia sebagai atlit. Gabby menyatakan saat dia menghadapi masa-masa terberat dalam hidupnya, Alkitab adalah penuntunnya. Firman Tuhan menguatkan dia dan memotivasi dia untuk menghadapi permasalahan kehidupan dan memenangkannya.
Jangan mempunyai prinsip “coba-coba” dengan hidup kita, hidup kita bukanlah trial and error. Daripada berkutat, menghabiskan waktu dengan kesalahan karena ketidak mengertian, kebodohan dan kurangnya pengalaman kita; lebih baik kita hidup sesuai FirmanNya.
“Tetapi barangsiapa meneliti hukum yang sempurna, yaitu hukum yang memerdekakan orang, dan ia bertekun di dalamnya, jadi bukan hanya mendengar untuk melupakannya, tetapi sungguh-sungguh melakukannya, ia akan berbahagia oleh perbuatannya.” (Yakobus 1:25)
Komitmenku hari ini
Mau jadi orang yang berbahagia? Mari kita berkomitmen untuk belajar Firman Tuhan dengan sungguh-sungguh dan membiarkan Roh Kudus menuntun kehidupan kita.
DDO – YDK