Pilihlah yang Benar

Renungan Harian Kamis, 02 Februari 2023
Bacaan : 1 Raja-raja 18:21, “Lalu Elia mendekati seluruh rakyat itu dan berkata: “Berapa lama lagi kamu berlaku timpang dan bercabang hati? Kalau TUHAN itu Allah, ikutilah Dia, dan kalau Baal, ikutilah dia.” Tetapi rakyat itu tidak menjawabnya sepatah katapun.”
Shalom… Selamat pagi bapak, ibu dan saudara yang terkasih dalam Tuhan Yesus Kristus.
Di dalam hidup ada waktu (kronos) dan kesempatan (kairos). Ketika melewatinya selalu ada pilihan dan pilihan ini tidak dapat kita dihindari. Kalaupun kita tidak membuat pilihan, sebenarnya kita sudah memilih. Pada dasarnya sifat dari semua pilihan hanya ada dua , yaitu baik dan jahat. Tidak ada di antara keduanya, tidak di dalam Alkitab maupun di dalam kehidupan.
Contoh; dalam Lukas 11:23, Tuhan Yesus berkata, “siapa yang tidak bersama Aku, ia melawan Aku.” Lihatlah bahwa tidak ada posisi yang di antara keduanya.
Adam dan Hawa juga diperhadapkan dengan pilihan di Taman Eden: mentaati atau mengingkari. Bangsa Israel sebagai umat pilihan Allah juga diperhadapkan dengan pilihan, seperti yang tertulis di dalam Ulangan 30:19, “Aku memanggil langit dan bumi menjadi saksi terhadap kamu pada hari ini: kepadamu kuperhadapkan kehidupan dan kematian, berkat dan kutuk. Pilihlah kehidupan, supaya engkau hidup, baik engkau maupun keturunanmu.”
Jadi, bagaimana kehidupan kita ini ditentukan oleh pilihan-pilihan yang kita ambil, walaupun kita hidup di dalam Perjanjian Baru di mana setiap hidup kita sudah ditebus oleh karya Kristus.
Rasul Paulus juga mengerti arti pilihan. Inilah tulisannya tentang pilihan: “Dan inilah doaku, semoga kasihmu makin melimpah dalam pengetahuan yang benar dan dalam segala macam pengertian, sehingga kamu dapat memilih apa yang baik, supaya kamu suci dan tak bercacat menjelang hari Kristus” (Galatia 1:9-10)
Bapak, ibu dan saudara yang terkasih, kita harus hati-hati dengan prinsip hidup “mengalir saja”, sesuai apa kata banyak orang. Setiap kita bertanggung jawab atas perbuatan yang sudah kita pilih dan yang pasti ada konsekwensi dari setiap pilihan kita.
Semakin taat kita dalam pilihan yang baik, semakin tak tergoyahkan kita dalam memilih hal yang baik dan benar.
Jika kita berkomitmen untuk selalu memilih yang baik, bukan yang jahat, sekalipun itu tidak nyaman bagi daging kita maka itu adalah awal dari kesuksesan hidup kita. Karena apa yang kita perbuat dengan pilihan baik, adalah sesuatu yang sesuai dengan kehendak Tuhan. Walaupun menjadi orang percaya adalah panggilan, namun kita juga yang menentukan apakah kita mematuhi panggilan tersebut atau tidak.
Tuhan Yesus Memberkati.
DS