Proses Pemurnian

October 18, 2022 0 Comments

Renungan Harian Selasa, 18 Oktober 2022

Bacaan : Mazmur 66:1-12

Nats : Mazmur 66:10, Engkau telah menguji kami, ya Allah, telah memurnikan kami, seperti orang memurnikan perak

Syalom Bapak Ibu Saudara yang dikasihi Tuhan Yesus Kristus . . . .

Menguji berarti melihat batas kemampuan kita. Jika kita mengikuti sebuah ujian itu berarti kita sedang dilihat batas kemampuan kita. Jika kita memiliki kemampuan yang mumpuni maka kita akan lulus dan diterima menjadi bagian dari sebuah tahapan baru yang lebih baik dan lebih tinggi dari sebelumnya.

Pemazmur melihat ujian itu sebagai sebuah permurnian. Mazmur 66:10 memperlihatkan kepada kita tentang pemurnian. Pertanyaannya adalah: apa yang dimurnikan? Pemurnian yang dimaksudkan oleh pemazmur adalah pemurnian hidup orang percaya

Tujuan akhir dari kehidupan bukanlah untuk melakukan, melainkan untuk menjadi,” demikian yang diungkapkan oleh F.B. Meyer.

Dan demi tujuan ini kita sedang disiapkan setiap hari. Seperti perak dimurnikan dengan api, hati sering dimurnikan dalam tungku kesedihan. Dalam kesedihannya pemazmur berkata, “Kami telah menempuh api” (Mazmur 66:12).

Proses pemurnian memang dapat sangat menyakitkan, tetapi tidak akan menghancurkan. Sang Pemurni duduk di dekat tungku untuk menjaga nyala api. Dia tidak akan membiarkan kita dicobai melebihi kemampuan kita; hal itu terjadi demi kebaikan kita.

Kita barangkali tidak dapat mengerti mengapa kita harus menanggung kesengsaraan tahun demi tahun. Cobaan seakan-akan tidak akan pernah berakhir dan tidak ada tujuannya. Hari-hari yang kita jalani tampaknya berlalu dengan sia-sia. Kita merasa seakan-akan tidak melakukan sesuatu hal yang berarti.

Akan tetapi, Allah tidak pernah mengerjakan sesuatu yang sia- sia—kita sedang dimurnikan.

Dia menempatkan kita ke dalam tungku pencobaan supaya kita memperoleh kesabaran, ketaatan, kerendahan hati, belas kasih, dan juga keunggulan lain yang belum kita miliki.

Jadi, janganlah takut dan jangan menggerutu. Pencobaan Anda saat ini, betapa pun pedihnya, sudah disaring melalui hikmat dan kasih Allah. Sang Pemurni duduk di samping tungku, menjaga nyala api, mengamati prosesnya, menunggu dengan sabar sampai wajah-Nya terpantul di permukaan. ANDA SEDANG DIMURNIKAN—David Roper

Tuhan Yesus Memberkati

TC

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *