Roti di Padang Gurun

June 12, 2023 0 Comments

Renungan Harian Senin, 12 Juni 2023

Kalau kita mendengar kata “roti di padang gurun” kira-kira kisah apa yang muncul dalam ingatan kita? Mungkin kisah di dalam kitab Keluaran kita bangsa Israel dipimpin Allah ke tanah perjanjian, yaitu Kanaan. Di perjanjian baru juga ada mengenai “roti di padang gurun”.  Kisah itu adalah  ketika Yesus dicobai di padang gurun. Iblis menyuruh Yesus untuk mengubah batu yang ad disana menjadi roti. Yesus pun menjawab “Manusia bukan hidup dari roti saja, tetapi dari setiap FIRMAN yang keluar dari mulut Allah.” Kalimat dan pernyataan yang sama terjadi ketika Allah menurunkan manna bagi bangsa Israel. Yang Yesus katakan adalah sebuah FIRMAN yang pernah didengar oleh bangsa israel. Teks itu terdapat di dalam ULANGAN 8.  Tuhan Allah ingin menguji ketaatan bangsa Israel dengan memberikan manna untuk makanan mereka salaam di padang gurun.

ULANGAN 8:3 “Jadi Ia merendahkanhatimu, membiarkan engkau lapar dan memberi engkau makan manna, yang tidak kaukenal dan yang juga tidak dikenal oleh nenek moyangmu, untuk membuat engkau mengerti, bahwa manusia hidup bukan dari roti saja, tetapi manusia hidup dari segala yang diucapkan TUHAN.”

Kedua kisah antara bangsa Israel dan Yesus ini mengajarkan kita bagaimana kedua sikap dari yang berbeda menghadapi “roti di padang gurun ini.” Persamaan yang pertama adalah mereka sama-sama menghadapinya dalam kondisi yang melelahkan. Mereka harus berada dalam padang gurun yang luas dan panas. Yang kedua adalah mereka tidak dalam tempat yang nyaman.  Yesus pada waktu itu sedang berpuasa dan harus diperhadapkan dengan padang gurun yang panas. Bangsa Israel juga dalam kondisi yang panas dan kehausan karena mata air hanya ada di titik-titik tertentu sehingga muncul peristiwa gunung batu yang mengeluarkan mata air. Selain menghadapi peristiwa yang tidak mengenakkan, yang ketiga, mereka juga sedang menghadapi pencobaan. Terlihat dengan jelas bahwa Yesus sedang dicobai ketika Dia berpuasa. Sedangkan bangsa Israel di dalam ULANGAN 8:2

ULANGAN 8:2 “Ingatlah kepada seluruh perjalanan yang kaulakukan atas kehendak TUHAN, Allahmu, di padang gurun selama empat puluh tahun ini dengan maksud merendahkan hatimu dan mencobai engkau untuk mengetahui apa yang ada dalam hatimu, yakni, apakah engkau berpegang pada perintah-Nya atau tidak.”

Bangsa Israel dicobai untuk mengetahui posisi hati bangsa Israel, apa mereka mau menuruti FIRMAN atau tidak. Yang keempat, mereka diperhadapkan dengan masalah kebutuhan pokok yaitu masalah pangan ( bd Keluaran 16 ). Bagnsa Israel mengingat masa lalu mereka ketika di Mesir dulu dan bersungut-sungut sehingga Tuhan melalui Musa memberitahu bahwa aka nada manna untuk mereka. Yesus juga ketika pencobaan pertama langsung dikaitkan dengan roti yang adalah kebutuhan pokok.

Namun ada perbedaan dari sikap yang diambil antara bangsa Israel dan Yesus. Israel menyalahkan Allah; Yesus tidak. Mereka berusungut-sungut dan mengomel meskipun telah dicukupkan dengan manna.

Israel meninggalkan/ melanggar firman; Yesus menggunakan firman untuk menghadapi pencobaan. Bangsa Israel melangaar firman Allah dengan mengambil manna secara berlebih dan menyimpannya padahal Tuhan menyuru untuk mengambil seperlunya saja. Bahkan di dalam Keluaran 16:27-28

Keluaran 16:27-28 Tetapi ketika pada hari ketujuh ada dari bangsa itu yang keluar memungutnya, tidaklah mereka mendapatnya. Sebab itu TUHAN berfirman kepada Musa: “Berapa lama lagi kamu menolak mengikuti segala perintah-Ku dan hukum-Ku?”

Sedangkan Yesus mengatasi masalah tersebut dengan firman ALLAH sehingga muncul ayat tadi di dalam MATIUS 4:4 “Manusia bukan hidup dari roti saja, tetapi dari setiap FIRMAN yang keluar dari mulut Allah.”

Dari kedua kisah ini, kenapa kalimat menjawab “Manusia bukan hidup dari roti saja, tetapi dari setiap FIRMAN yang keluar dari mulut Allah.” ini harus dipahami? Ada sebuah pesan untuk kita semua  yanghperlu kita pahami. Di dalam  Yohanes 1:1-5 menerangkan bahwa ada keebanran yang harus dipelajari dari frasa tersebut.

YOHANES 1:1-5 Pada mulanya adalah Firman; Firman itu bersama-sama dengan Allah dan Firman itu adalah Allah. Ia pada mulanya bersama-sama dengan Allah. Segala sesuatu dijadikan oleh Dia dan tanpa Dia tidak ada suatu pun yang telah jadi dari segala yang telah dijadikan. Dalam Dia ada hidup dan hidup itu adalah terang manusia. 5Terang itu bercahaya di dalam kegelapan dan kegelapan itu tidak menguasainya.

1. FIRMAN ADALAH ALLAH -> FIRMAN ITU KEKAL

Kita mengenal bahwa FIRMAN ALLAH itu adalah Alkitab. Tapi firman ALLAH yang dimaksud adalah setiap perkataan yang datang dari mulut Allah, bukan seperti yang tercetak. Karena Firman bukanlah perkataan yang mati; FIRMAN adalah perkataan yang hidup dan berkuasa. Karena FIRMAN sajka segala yang ada di dunia ini bisa tercipta. FIRMAN itu sendiri adalah wujud eksistensi Allah. Ketika kita mengambil sikap FIRMAN dengan menghargai dan menghormati FIRMAN  , itu sama dengan kita menyikapi Allah juga dengan rasa menghargai dan menghormati Allah.

2. FIRMAN ITU MENGHIDUPKAN

Kuasa FIRMAN yang kekal yang menghidupi kita bukan makanan jasmaniah. Tanpa kuasa FIRMAN Allah yang menghidupi kita, kita bisa hidup tanpa pengharapan dan mati secara roh. Kehidupan yang kekal  dihasilkan dari kuasa Allah melalui perkataan FIRMAN. Kehidupan batiniah dan segala yang ada di dunia ini bisa lenyap, namun jiwa dan roh kita akan hidup dalam kekekalan.

Mazmur 119:50 Inilah penghiburanku dalam sengsaraku, bahwa janji-Mu menghidupkan aku.

Janji ( bhs Yunani sama dengan kata yang dipakai untuk FIRMAN ) ini bukan sembarang janji, tapi ini adalah FIRMAN Allah yang menghidupkan kita meski dalam kesengsaraan. Yang menghidupkan kita adalah yang keluar dari mulut Allah.

Mazmur 119:93 Untuk selama-lamanya aku tidak melupakan titah-titah-Mu, sebab dengan itu Engkau menghidupkan aku.

Adakah kita menghidupi dan mempercayai bahwa perkataan Allah yang menghidupi kita?

YOHANES 6:26-59 Dalam pembacaan ini terjadi setelah Yesus memberi makan ribuan orang. Yesus mengajarkan bahwa hidup yang diberikan bukan yang sementara tapi “hidup” dalam bahasa aslinya itu hidup yang sampai pada kekekalan. Dan roti yang diberikan Allah itulah yang akan menghidupkan kita sampai ke dalam kekekalan.

YOHANES 6:35 Kata Yesus kepada mereka: “Akulah  roti hidup;  barangsiapa datang kepada-Ku, ia tidak akan lapar lagi, dan barangsiapa percaya kepada-Ku, ia tidak akan haus lagi.

Roti itu sendiri adalah Yesus sendiri. Hanya di didalam Dia-lah; sang roti dari surga yang sesungguhnya yang akan menghidupi kita sampai selama-lamanya.

Hiduplah dengan  menghidupi FIRMAN, hiduplah dengan membaca dan mau dituntun oleh FIRMAN Allah maka kita akan mendapatkan KEHIDUPAN YANG SESUNGGUHNYA.

Rangkuman Khotbah

Pdt Benoni D. Kurniawan

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *