“Sumber Hati yang Gembira”
Renungan Harian, Sabtu 10 Februari 2024
Nats: Amsal 17:22, “Hati yang gembira adalah obat yang manjur, tetapi semangat yang patah mengeringkan tulang”
Saudara-saudara yang terkasih dalam Tuhan Yesus Kristus . . . . Sejak akhir tahun 1990, Dokter H. Yul Iskandar, Ph.D yang juga President Director dari Institute for Cognitive Research telah mengembangkan terapi tertawa melalui programnya Escape From Stress (EFS) Program tersebut berupaya untuk mengubah perilaku untuk mengurangi efek buruk dari stres. “Tertawa diketahui bisa mengurangi bahkan mengatasi stres yang dialami seseorang. Orang yang biasa tertawa dengan spontan memiliki kemungkinan yang lebih kecil untuk mengalami stres,” tegasnya. “Gangguan stres,” katanya, “lebih efektif diatasi dengan terapi tertawa secara teratur.” Ketika seseorang tertawa, maka tubuhnya akan menghasilkan hormon-hormon seperti: melantonin, endorphin dan serotonin yang menekan capisol, adrenalin serta radikal bebas. Secara berangsur-angsur tubuh akan merasakan rileks dan menimbulkan perasaan gembira. Efek jangka panjangnya, tertawa akan mencegah kanker dan membuat awet muda.”
Salomo sendiri berkata tentang kegembiraan seperti itu, bahwa itu bukanlah obat, melainkan kegilaan. Itu bukan makanan tetapi racun . Apa gunanya itu?. Tetapi yang dimaksudkan adalah hati yang bersuka cita di dalam Tuhan . Dan yang melayaninya dengan gembira , dan kemudian merasakan penghiburan dari kesenangan-kesenangan lahiriah dan terutama penghiburan dari percakapan yang menyenangkan.
Sungguh merupakan anugerah yang besar bahwa Allah memberi kita izin untuk bergembira, itu baik seperti obat, ini akan membuat tubuh ada dalam keadaan baik dan bekerja dengan baik . Atau itu membawa kebaikan seperti halnya obat bagi tubuh, dengan membuatnya enak dan sehat untuk bekerja. Kesedihan-kesedihan pikiran seringkali berpengaruh besar pada sakitnya tubuh. Semangat yang patah yang tenggelam oleh beban-beban penderitaan terutama hati nurani yang terluka oleh perasaan yang bersalah dan ketakutan akan murka akan megeringkan tulang.
Oleh sebab itu, kita harus berjaga-jaga dan berdoa melawan segala kecondongan untuk bersedih hati sebab kecondongan hati membawa kita kedalam kesusahan dan juga kedalam pencobaan. Ketika kita banyak mengeluh serta bersungut-sungut, maka kita akan kehilangan sukacita dan damai sejahtera yang kemudian akan menyebabkan kelemahan di dalam tubuh, jiwa dan bahkan roh kita. Itu sebabnya, ambillah keputusan untuk selalu mengucap syukur dalam segala keadaan,
Hati yang gembira bersumber dari hati yang mau mengucap syukur.
Tuhan Yesus Memberkati
EW