Renungan harian Anak, Sabtu 30 November 2024
Selamat Pagi Adik-Adik. Bagaimana kabarnya? Sudah siap mendengarkan renungan hari ini? Adik-Adik, Kaka mau bercerita. Adik-Adik dengar baik-baik ya..
Di suatu kelas ada seorang murid yang ditegur guru nya. Murid tersebut sering sekali main game ketika pelajaran dimulai. Orang tua murid tersebut pun sering menasehati anaknya dirumah, karena selalu marah ketika ditegur untuk belajar. Sampai suatu ketika gurunya menasehati murid tersebut.
“Ibu Guru kembalikan hp mu. Ibu Guru tidak akan menyita hp mu lagi. Kamu mau main game apapun terserah kamu. Ibu Guru & orang tua mu sudah berkali-kali menasehati mu. Mulai sekarang Ibu Guru tidak akan melarang kamu lagi. Karena tidak ada untung nya buat Ibu Guru. Ibu Guru peduli pun tidak ada untungnya buat Ibu Guru. Nilaimu bagus atau jelek tidak ada hubungan nya dengan Ibu Guru. Tapi akan berhubungan dengan masa depanmu. Coba kamu pikirkan. Saat kamu bukan siapa-siapa, rasa sakit dan lelah yang kamu alami, orang tuamu tidak bisa membantumu. Karena saat di sekolah, teman-teman mu serius belajar, tapi kamu malah main game. Ketika teman-teman mu berhasil masuk universitas pilihan, kamu bukan siapa-siapa. Dan pikirkan lagi setelah beberapa tahun. Teman-teman mu masuk ke dunia kerja, mendapatkan pekerjaan yang bagus & gaji yang tinggi. Bagaimana dengan kamu? Kamu tidak bisa apa-apa. Ketika Bos tempat dimana kamu melamar pekerjaan tanya apa pendidikan terakhir mu dan apa keahlianmu. Kamu pun bingung menjawabnya, karena di masa sekolah kamu hanya senang main game tanpa mempedulikan pelajaran. Akhirnya kamu hanya mendapatkan pekerjaan dengan gaji yang rendah, bergantung dari kerja kasar untuk mendapatkan uang, susah untuk mendapatkan uang, akan seperti itu masa depanmu. Semua tidak ada hubungannya dengan Ibu Guru. Ibu Guru sudah menasehati mu berkali-kali, tapi kamu sama sekali tidak berubah. Mulai sekarang Ibu Guru tidak akan menasehatimu/menegurmu lagi. Kamu pikirkan baik-baik, setiap kali orang tuamu menasehatimu, kamu selalu membalas. Dan setiap kali Ibu Guru menasehati, kamu pun marah-marah dibelakang Ibu Guru. Ingat ya Nak. Setiap kali orang memberikan nasehat itu karena mereka peduli dengan dirimu, peduli dengan masa depanmu, semua demi kebaikanmu. Tapi ketika mereka berhenti menasehatimu, itu tandanya mereka menyerah/sudah tidak peduli lagi dengan mu. Bersyukurlah kalau masih ada orang yang peduli denganmu.”

Setelah mendengar nasehat gurunya, akhirnya murid ini pun tersadar bahwa selama ini dia dikelilingi dengan orang yg sangat peduli terhadap dirinya. Murid ini pun menyesal karena selama ini sering mengabaikan nasehat orang tua dan gurunya. Akhirnya murid ini pun berubah, murid ini lebih giat & serius dalam pelajaran. Orang tua & gurunya pun senang.
Adik-Adik, dari cerita diatas mengajarkan setiap kita bahwa didikan, nasehat & teguran yang kita terima semuanya untuk kebaikan kita. Bersyukur ketika kita berbuat salah, masih ada orang yang mau menegur/menasehati kita. Tandanya masih ada orang yang peduli dengan kita. Jangan kita memiliki hati yang tidak mau menerima didikan/teguran tapi sebaliknya, kita memiliki hati yang lembut, yang mau dibentuk, mau berubah ketika mendapatkan didikan/teguran. Yuk jadi anak yang mau dengar-dengaran. Jadi anak yang mau terima didikan.
Kita mau belajar dari nasehat Salomo :
- Amsal 10:17, Siapa mengindahkan didikan, menuju jalan kehidupan, tetapi siapa mengabaikan teguran, tersesat.
- Amsal 12:1, Siapa mencintai didikan, mencintai pengetahuan; tetapi siapa membenci teguran, adalah dungu.
- Amsal 13:1, Anak yang bijak mendengarkan didikan ayahnya, tetapi seorang pencemooh tidak mendengarkan hardikan.
- Amsal 13:18, Kemiskinan dan cemooh menimpa orang yang mengabaikan didikan, tetapi siapa mengindahkan teguran, ia dihormati.
- Ayat-ayat diatas, ayat-ayat yang menunjukkan pentingnya mendemgarkan didikan… Yuk terima didikan supaya kita beroleh kehidupan, supaya kita menjadi bijak.
Ayat Hafalan :
Ibrani 12:5 (TB) Dan sudah lupakah kamu akan nasihat yang berbicara kepada kamu seperti kepada anak-anak: “Hai anakku, janganlah anggap enteng didikan Tuhan, dan janganlah putus asa apabila engkau diperingatkan-Nya;
Komitmen :
Tuhan, aku mau menjadi anak yang memiliki hati yang lembut. Ajar aku untuk menjadi anak yang mau di didik. Menjadi anak yang mau menerima nasehat/teguran. Aku mau menjadi anak yang dengar-dengaran akan didikan/nasehat & teguran.
KL – CM
PENGUMUMAN
Jangan lupa adik-adik semuanya, untuk mengikuti ibadah Anak Elohim di Gedung Gereja ya besok hari minggu 30 November 2024 jam 8.00 … Ayo ajak teman-teman kita semuanya ya ..
Nah hari minggu besok kita akan belajar bersama tentang
“NUBUAT TENTANG SANG PENYELAMAT”

Mikha 5:1-4a Belajar dari Kisah Nubuatan Nabi Mikha tentang Lahirnya Mesias. Kita mau belajar bahwa Tuhan telah merencanakan keselamatan bagi umat-Nya melalui kedatangan Yesus Kristus, Sang Mesias. Kita percaya bahwa Tuhan pasti menyelamatkan umat-Nya yang berharap kepada-Nya. Melalui nubuatan Nabi Mikha tentang Betlehem, kota kecil yang dipilih Tuhan untuk menjadi tempat lahirnya Mesias, Kita memahami bahwa Tuhan bisa memakai siapa pun dan apa pun, meskipun tampak kecil dan tidak berarti, untuk kemuliaan-Nya..
Ayo kita bersukacita Bersama memuji Tuhan dan juga yang paling penting kita belajar Firman Tuhan. Sampai jumpa besok …
Tuhan Yesus memberkati