Renungan harian Anak, Kamis 10 Juli 2025
Shalom adik-adik yang dikasihi Tuhan!
Selamat pagi! Bagaimana kabar kalian hari ini? Kakak harap semua dalam keadaan sehat, semangat, dan penuh sukacita. Yuk, sebelum mulai kegiatan hari ini, kita merenungkan firman Tuhan bersama-sama. Jangan lupa berdoa, minta Roh Kudus membimbing kita agar bisa mengerti kebenaran firman Tuhan.
Adik-adik, pernahkah kalian merasa sedih karena kehilangan sesuatu yang dulu pernah dimiliki? Mungkin dulu kita pernah punya banyak teman, pernah menang lomba, atau pernah berada dalam keadaan yang baik—tetapi sekarang keadaannya berubah.
Kakak mau bercerita tentang Ibu Rini, yang dulu bersama suaminya adalah pengusaha minyak yang sangat sukses. . Mereka pernah menjadi keluarga yang terpandang. Usahanya ada dimana-mana. Tapi suatu hari, usaha mereka bangkrut karena salah mengambil keputusan. Semua kekayaan mereka hilang. Tapi Ibu Rini tidak tinggal diam. Ia tidak terus-terusan menangisi keadaannya. Ia mulai bangkit dan berjualan nasi bungkus, bahkan juga berjualan kue disekolah-sekolah agar tetap bisa membantu keluarganya. Katanya, “Tidak ada gunanya terus mengenang masa lalu.” Dan benar, sampai suatu titik Ibu Rini dan suaminya usahanya diberkati oleh Tuhan dan ekonomi keluarga mereka berangsur-angsur membaik.
Cerita ini mirip dengan kisah Ayub dalam Alkitab. Dulu Ayub adalah orang kaya, punya banyak ternak, anak-anak yang baik, dan sangat dihormati. Tapi tiba-tiba semua hilang. Ayub jatuh sakit, harta dan keluarganya lenyap. Dalam Ayub 29 Waktu ayub mengalami hal yang menyakitkan, ayub mengingat masa lalunya yang berbahagia dan sambil duduk di tengah abu dan menggaruk-garuk badannya dengan sekeping beling, terkenanglah ia kepada keluarga, kekayaan, kehormatan dan segala kemuliaannya di masa lalu. Tapi Tuhan tidak membiarkan Ayub terus larut dalam masa lalu. Setelah semua ujian itu, Tuhan memberikan hidup yang jauh lebih indah dan diberkati dua kali lipat dari sebelumnya!
Masa Lalu Itu Boleh Diingat, Tapi Jangan Ditinggali
Adik-adik, mengingat masa lalu boleh saja, tapi jangan sampai kita terjebak di dalamnya. Kita bisa belajar dari masa lalu—dari kesalahan dan keberhasilan. Tapi hidup ini harus terus berjalan ke depan, karena Tuhan sudah menyiapkan masa depan yang luar biasa bagi kita!
Kadang kita merasa ingin kembali ke masa lalu karena dulu lebih menyenangkan. Tapi Tuhan ingin kita berjuang hari ini, karena berkat-Nya bukan hanya untuk kemarin, tapi juga untuk hari ini dan masa depan. Bukankah Alkitab menceritakan pada akhir ujian kehidupan Ayub, Tuhan memberikan kemuliaan lebih indah dibanding masa lalunya? Hal yang sama hendak diberikan Tuhan kepada kita yang percaya akan tuntunan Tuhan.
Seperti ayat hafalan kita hari ini berkata:
📖 Ayat Hafalan: Amsal 23:18 “Karena masa depan sungguh ada, dan harapanmu tidak akan hilang.”
🙌 Komitmenku Hari Ini:
Aku tidak mau tinggal di masa lalu. Aku mau percaya bahwa Tuhan sudah menyiapkan masa depan yang penuh harapan dan sukacita untukku. Hari ini aku mau bangkit, semangat, dan terus berjalan bersama Tuhan!
🙏 Doa:
Tuhan Yesus yang baik, Terima kasih karena Engkau tidak pernah meninggalkanku, bahkan ketika aku sedang menghadapi masa sulit. Ajar aku untuk tidak terjebak dalam kenangan masa lalu, tapi terus melangkah maju bersama-Mu. Aku percaya Engkau telah menyiapkan masa depan yang indah untukku. Dalam nama Tuhan Yesus aku berdoa, Amin.
Adik-adik Masa lalu adalah pelajaran, bukan tempat tinggal. Yuk, bangkit dan sambut masa depan bersama Tuhan! ✨
Tuhan Yesus memberkati, Elohim Kids! 💖
YNP – RS
Dapatkan Link renungan Harian dari elohim.id setiap hari dengan bergabung kedalam Grup Renungan Harian kami
Silahkan ketik Nama (spasi) Daerah asal (Spasi) No Hp yang anda daftarkan
Kirim ke 0895-1740-1800
Tuhan Memberkati dan tetap bertumbuh dalam kebenaran Firman Tuhan