Sungai Pemurnian Iman

Renungan Harian Senin, 20 November 2023
Jika kita menyimak catatan-catatan dalam Alkitab maka kita akan menemukan catatan dan rujukan-rujukan ada referensi-referensi berkaitan dengan Sungai, bukan hanya bicara mengenai Sungai secara literal secara fisik airnya yang mengalir namun juga kita menjumpai dalam catatan-catatan Alkitab mengenai sungai juga dalam bentuk kiasan simbol-simbol. Dalam berbagai budaya Gagasan dan simbolisme atau kiasan berkaitan dengan sungai ini juga akan kita temukan itu sebabnya Pada kesempatan ini kita akan melihat salah satu bagian dari firman Tuhan yang menolong kita untuk memahami kiasan tentang gambar Sungai.
Dalam narasi Alkitab sungai itu memiliki beberapa makna atau kiasan, bisa bicara mengenai berkat, pemurnian, penuntun atau panduan, penyegar, pembaharuan bahkan pemisahan atau pemurnian. Dan secara khusus mengenai Sungai sebagai pemurni Iman.
SUNGAI YORDAN dalam catatan Alkitab muncul lebih dari 185 kali, Sungai ini pangjangnya kurang lebih 251 KM membentang perbatasan timur wilayah Israel sampai ke perbatasan Barat wilayah Syria dan Yordania.
Dalam Yosua 3:1-17 kisah berkaitan dengan Sungai Yordan ini sebelum bangsa Israel memasuki Tanah Perjanjian, dan ini adalah tapal batas terakhir perjalanan padang gurun sebelum memasuki tanah perjanjian. Sungai Yordan adalah masalah yang bangsa Israel hadapi, bahkan ALkitab mencatat pada waktu itu waktu musim menuai itu berarti ada musim hujan sehingga kemudian air dari sungai Yordan itu meluap dari 30 meter meluap hingga 50x, sehingga rasanya mustahil untuk diseberangi.
Pernahkah Bapak Ibu berpikir semacam itu disaat kita mungkin sedang mengikuti tuntunan Tuhan namun kenyataannya berhadapan dengan Sungai Yordan yang rasanya mustahil untuk diseberangi dan kalau kita melihat dari pengalaman orang Israel ini kita akan belajar ketika berhadapan dengan realita yang semacam itu dan bagaimana seharusnya respon dan tanggapan kita bertemu dengan Tantangan kehidupan.
PRINSIP YANG PERTAMA ~ ADA SEBUAH AWASAN DAN PERINGATAN (ayat 1-3)
Ada tiga hal yang perlu menjadi awasan
1. Ada Tantangan (ayat 3-4)
Ketika kita melihat ada tantangan maka kita harus mengingat untuk tetap Fokus, ikuti dan Hormati Tuhan. Kehadiran Tuhan melalui Tabut Perjanjian dan sepanjang perjalanan orang Israel tabut ini menjadi pemandu bagi mereka sehingga mereka harus fokus kalau tabut itu bergerak maka mereka harus bergerak. Fokus itu harus mengikuti tuntunan yang diberikan dan tetap menghormati kehadiran Tuhan.
Terkadang dalam perjalanan hidup kita ketika ada tantangan yang dihadapi kita diingatkan untuk tetap fokus kepada tuntunan Tuhan, kehadiran Tuhan Roh Kudus yang ada Parakletos akan memberikan tuntunan dan bagian kita adalah mengkuti tuntunan Allah.
2. Ada Perintah (ayat 5) – yaitu pengudusan diri.
Menghormati hadirat Allah – berbicara tentang tidak boleh sembarangan, dalam mengiring Tuhan ketaatan kita harus dibarengi dengan penghormatan kita kepada kekudusan Allah. Kekudusan adalah hal yang tidak bisa ditawa dalam pengiringan kita kepada Tuhan. Ada banyak anak Tuhan yang “merasa” dekat dengan Tuhan namun kehilangan penghargaan kepada kehadiran Tuhan. Jangan menilai anugerah yang diberikan Tuhan sebagai sesuatu yang murahan karena kita tidak menghargainya.
3. Ada Komitmen (Ayat 9-13) –
komitmen untuk sungguh-sungguh kepada Tuhan. Ketika menghadapi situasi yang tidak mudah Komitmen akan menjaga hati kita untuk terus bertahan dan berpatu kepada Tuhan.
PRINSIP YANG KEDUA – ADA PROSES YANG HARUS DIJALANI
- Masalah yang dihadapi (Ayat 15b)
Ada masalah ketika mereka menghadapi kemustahilan, namun kita mau belajar bahwa dimana ada kemustahilan disana ada ruang bagi Mujizat dari Tuhan.
Dalam perjalanan orang Israel ini mengingatkan kepada kita bahwa ketika Allah hadir di antara umatnya ada proses dan dalam proses itu Allah mengahadirkan mujizat untuk mengubahkan masalah menjadi Maslahat / kebaikan kita.
2. Ada Rencana (Ayat 15)
kita melihat ada rencana dan rancangan Allah, ditengah semua tantangan yang mereka hadapi Tuhan sudah mempersiapkan rencana mujizat yaitu mereka akan menyerberangi Sungai Yordan.
3. Ada Solusi (Ayat 16-17)
Dalam rencana-Nya Allah bisa mengubah masalah ini menjadi maslahat dan dibalik bencana ada rencana Allah yang besar. Selalu ada solusi ketika kita berjalan dalam Rancangan Allah. Disini kita melihat ketika kita lakukan bagian kita dan mengikuti awasan-awasan yang Tuhan, Sekalipun kita mungkin harus keluar dari zona nyaman, kita berkomitmen untuk mempercayai Tuhan dan kita mengikut dia dengan sungguh-sungguh percayalah bahwa kita akan melihat pertolongan Tuhan.
Sungai “tantangan” yang sedang engkau hadapi saat ini dapat menjadi “instrumen” untuk “memurnikan” imanmu.
Tuhan Yesus memberkati
Pdt. Posuka Loke