“ALASAN ATAU PILIHAN?”

Renungan Harian Anak, Jumat 27 Januari 2023
Bacaan: FILIPI 1:12-26
… Dalam hal itu aku bersukacita. Dan aku akan tetap bersukacita. (Filipi 1:18)
Syalom selamat pagi adik-adik elohim kids, bagaimana dah pada siap sekolah/beraktivitas semuanya yah, kakak harap semuanya tetap sehat, tetap bersukasita untuk melalui hari ini
Dodo adalah seorang anak kelas 4 SD, dia berasal dari keluarga sederhana. Mungkin akan sedikit susah bagi dodo untuk meminta sebuah mainan ke orang tuanya, untuk meminta baju baru, sepatu barupun tidak pernah terlintas didalam keinginan dodo, sebab orang tuanya perkerjaannya hanya mengurus kebun orang lain yang tidak terlalu luas. Tetapi setiap hari selalu terdengar tawa canda dari dalam rumah tersebut, ehh… mereka terlihat bahagia? Dodo adalah anak Tuhan yang lebih memilih untuk mengucap syukur, daripada menggerutu karena tidak bisa membeli mainan atau baju baru. Karena itulah dodo dan keluarganya penuh sukacita.
Paulus menasihatkan untuk senantiasa bersukacita (1Tes. 5:16). Mungkinkah hal itu dilakukan sebab hidup sarat akan cobaan dan tantangan? Saat situasi tidak baik-baik saja? Tentu, bila kita menjadikan sukacita itu pilihan, bukan alasan!
Kita bersukacita bukan “karena ada apa”, tetapi “ada apa saja” kita mau tetap bersukacita.
Dalam mengiring Tuhan Yesus, Rasul Paulus mengalami banyak kesukaran. Salah satunya ia dipenjarakan dan mendengar ada orang memberitakan Kristus dengan maksud busuk. Melihat situasi di depan mata, tampak tidak ada alasan untuk bersukacita. Menarik Paulus mengatakan, “… aku bersukacita. Dan aku akan tetap bersukacita.” Rupanya tidak sekadar menuturkan nasihat, Paulus memberi teladan untuk menerapkan nasihat. Ia menjadikan sukacita bukan sebagai alasan, namun pilihan. Dari sebuah pilihan, muncul alasan. Tidak heran Paulus masih dapat menuturkan alasan bersukacita.
Pertama, karena dia dipenjara karena memberitakan Injil kerajaan Sorga
Kedua, Karena Tuhan bisa memakai siapa saja untuk menjadi pemberita Kabar baik atau Injil

Inilah Alasan Rasul Paulus bersukacita bukan kerana punya uang yang banyak atau hidupnya nyaman, tetapi karena Paulus berani untuk melakukan yang benar dan memilih untuk bersukacita didalam Tuhan.
Jadi adik-adik dari cerita dodo dan kisah rasul paulus, kita belajar untuk menjadi pribadi yang mau selalu belajar bersukacita, apapun kondisi yang kita alami, yuk kita mulai mengucap syukur dan berterimakasih atas penyertaan dan berkat Tuhan yang masih kita terima, sehingga kita akan tetap menjadi pribadi yang bersukacita.
Ingat ya daripada bersungut-sungut lebih baik kita memilih untuk bersukacita, karena didalam sukacita ada berkat yang besar dalam kehidupan kita.
Ayat Hafalan
Mazmur 92:5 Sebab telah Kaubuat aku bersukacita, ya TUHAN, dengan pekerjaan-Mu, karena perbuatan tangan-Mu aku akan bersorak-sorai.
Komitmenku hari ini
Aku mau memilih untuk hidup BERSUKACITA karena percaya bahwa Tuhan Yesus selalu menyertaiku dan menolongku
Tuhan Yesus memberkati
GH – YC