ALLAH MENDISIPLIN DENGAN KASIH

Renungan Harian Youth, Kamis 06 Oktober 2022
IBRANI 12:6,“Karena Tuhan menghajar orang yang dikasihi-Nya, dan Ia menyesah orang yang diakui-Nya sebagai anak.”
Syalom rekan – rekan Youth yang diberkati Tuhan.. Salam sehat dan tetap semangat selalu yhaaa, awalilah hari kalian dengan doa dan ucapan syukur kepada Tuhan. Dan jangan pernah lupa untuk selalu membaca Firman Tuhan dan merenungkannya sebelum kita memulai setiap aktivitas kita disepanjang hari ini. Mari kita mau sama- sama belajar untuk mendisiplinkan diri kita dengan mengutamakan Tuhan sebelum memulai hari ini.
Disiplin bisa menjadi suatu subjek yang kadang rumit untuk dipahami. Banyak dari kita yang belum melihat cara mendisiplin yang baik, dan ada pula diantara kita yang benar-benar suka didisiplinkan atau ditunjukkan kesalahannya.
Disiplin adalah bentuk konsekuensi dari penegakan sebuah aturan, tanpa adanya disiplin maka aturan tidak akan memiliki sebuah kekuatan.
Contoh yang sederhana adalah didalam keluarga, ketika seorang anak melakukan sebuah kesalahan, orang tua pasti akan memberikan disiplin dengan tujuan supaya anak tersebut belajar dan mengetahui kesalahannya. Tanpa adanya disiplin maka seorang anak tidak akan menghormati aturan yang diberikan oleh orang tuanya. Dan hal ini berlaku disemua aspek sosial kehidupan kita, sekolah, kampus, pekerjaan bahkan dalam bermasyarakat.
Namun disisi yang lain hal yang tidak mudah untuk diterima adalah “Masa disiplin” bukanlah waktu yang menyenangkan dan bisa jadi menyakitkan buat yang melanggar aturan. Disinilah diperlukan meresponi setiap disiplin dengan kedewasaan. Apalagi kita merasa bentuk pendisiplinan itu berlebihan dan seolah-olah tidak setimpal dengan kesalahan yang dilakukan.
Bahkan dalam kehidupan rohani hukum ini juga berlaku, Allah yang penuh kasih namun Dia juga Allah yang adil. Tetapi sesuatu yang harus kita ingat mengenai Bapa surgawi kita adalah bahwa Ia mengasihi kita dengan sempurna. Dengan demikian disiplin dari Allah adalah menjadi bagian dari kasih-Nya yang sempurna. Hari ini kita akan belajar bersama untuk melihat siapa Tuhan itu, maka topik penting mengenai disiplin harus kita lihat sebagai cara Tuhan mengasihi kita.
Saat kita menggali lebih dalam hari ini, semoga hati kita akan terbuka terhadap perspektif kasih Tuhan dalam mengoreksi kehidupan kita demi kebaikan kita.
MANUSIA membenci disiplin … dan ini adalah fakta yang ada, namun kita mau belajar untuk semakin dewasa dalam meresponi sebuah pendisiplinan. Kita memandang koreksi itu sebagai upaya untuk mencegah kita dari melakukan apa yang salah dan disiplin dari Tuhan adalah bentuk KASIHNYA yang membimbing kita menuju kehidupan yang berkelimpahan. Jadi jika kita ingin menjalani kehidupan luar biasa, maka kita membutuhkan satu pembaruan dalam pandangan kita tentang disiplin. Kita harus mengijinkan Tuhan untuk mengoreksi dan membentuk kita seperti tukang periuk membentuk tanah liat sehingga kita dapat menjalani kehidupan yang telah Tuhan rancangkan bagi kehidupan kita.
Tuhan kita tidak pernah mendisiplinkan kita karena Ia marah atau merasa frustrasi dengan kehidupan kita, tetapi hanya oleh karena kasih.
Kasih Allah adalah kasih yang murni, karena alasan inilah maka Allah tidak akan membiarkan anak-anakNya hidup dalam kesalahan, disiplin akan membawa kita untuk memberikan kesadaran akan kesalahan kita dan menuntun kita kepada apa yang benar sesuai dengan Firman Allah.
Ibrani 12:7-14 dalam terjemahan bebas berkata, “Untuk disiplin Anda harus bertahan. Tuhan memperlakukan Anda sebagai anak. Untuk anak apakah ada yang ayahnya tidak disiplin? Jika Anda dibiarkan tanpa disiplin, di mana semua telah berpartisipasi, maka Anda adalah anak-anak haram dan bukan anak laki-laki. Selain itu, kita memiliki ayah duniawi yang mendisiplinkan kita dan kita menghormati mereka. Tidakkah kita akan lebih tunduk kepada Bapa segala roh dan hidup? Karena mereka mendisiplinkan kita untuk waktu yang singkat menurut pandangan mereka yang terbaik, tetapi Dia mendisiplinkan kita untuk kebaikan kita, agar kita dapat berbagi kekudusan-Nya. Untuk saat ini semua disiplin tampaknya menyakitkan daripada menyenangkan, tetapi kemudian menghasilkan buah kebenaran yang damai bagi mereka yang telah dilatih olehnya. Oleh karena itu angkatlah tanganmu yang terkulai dan kuatkan lututmu yang lemah, dan buatlah jalan lurus untuk kakimu, agar yang lumpuh tidak dapat dicabut dari persendiannya melainkan disembuhkan. Berjuang untuk perdamaian dengan semua orang, dan untuk kekudusan yang tanpanya tidak ada yang akan melihat Tuhan.”
Kiranya kita dapat merasakan bagaimana disiplin Tuhan yang penuh dengan kasih itu adalah untuk kebaikan kita, dań akan membawa kita akan pengenalan yang lebih indah dari tabiat-Nya yang mulia dan agung.
Mari kita menjalani masa muda kita sesuai dengan kebenaran Firman Tuhan, pilihlah pilihan yang tepat dan benar sesuai dengan kehendakn Tuhan. Setiap kita tidak terlepas dari kesalahan dan usaha untuk menanggalakan manusia lama kita, ketika ada resiko yang harus kita jalani jangan menyerah dan tetaplah berpegang kepada Tuhan.
Ketika kita menjalani situasi kehidupan yang tidak mudah Ingatlah bahwa semua didikan Allah adalah bentuk kasihNya agar kita tetap ada didalam Tuntunan dan Kehendak-Nya.
Tetaplah berjuang dan percayakan diri kita kepada kasih Allah yang besar.
Amen … Tuhan Yesus Memberkati.
AH – SCW
Renungan sangat sederhana tetapi memiliki pengetahuan yang mendalam mengenai disiplin sebagai orang percaya dalam mengasihi Allah dan sesama .