ANTARA EKSPEKTASI DAN REALITA

Renungan Harian Youth, Jumat 16 Juni 2023
II Timotius 4:16-18
Syalom, selamat pagi teman-teman remaja dan pemuda semuanya, Apa kabarnya hari ini? Semoga kita semua sehat selalu dan dalam lindungan Tuhan.
Arti ekspektasi menurut Merriam Webster Dictionary adalah tindakan atau keadaan mengharapkan. Ekspektasi juga diartikan sebagai sesuatu atau keadaan yang diharapkan. Sedangkan menurut Cambridge Dictionary, ekspektasi lebih merujuk pada perasaan bahwa hal-hal baik akan terjadi di masa depan.
Teman-teman..
semua orang pasti pernah mengalami kondisi dimana ekspektasi yang kita bayangkan untuk terjadi, tapi kenyataan yang ada tidak sesuai dengan bayangan kita.
Dari harapan yang mungkin bisa terwujud sampai yang mungkin gak bakal bisa terwujud. Ada pepatah yang mengatakan “realita tak semanis ekspektasi.” Hal itu bisa menjadi secercah masukan bahwa tidak semua yang kita harapkan itu sesuai kenyataan yang ada, dan hal ini juga terjadi dalam kehidupan Rasul Paulus
Dari kebenaran Firman Tuhan II Timotius 4: 16-18 menceritakan Rasul Paulus ketika berada di pengadilannya yang pertama di Roma, harapannya adalah teman-temannya dan murid -muridnya yang diajarinya yang seharusnya mendukung dan membantu Paulus, namun malahan mereka pergi meninggalkanya. Tentu saja dalam hatinya Paulus ada perasaan kecewa dan sedih. Namun di sisi lain; ini menjadi pembelajaran penting bagi Paulus dan kita juga, bahwa ketika kita terlalu berharap kepada manusia, maka sangat besar kemungkinan itu tidak akan sesuai dengan harapan dan ekspektasi kita. Manusia sangat mudah mengecewakan kita, manusia sangat mudah mengingkari janjinya. Maka ketika kita berada dalam situasi ini kita juga belajar dari Rasul Paulus. Paulus lebih mempercayakan pengalaman buruknya kepada Tuhan.
Di ayat 17 Paulus berkata: tetapi Tuhan telah mendampingi aku dan menguatkan aku, supaya dengan perantaraanku; Injil diberitakan dengan sepenuhnya dan semua orang, baik yang bukan Yahudi mendengarkannya. Dengan demikian aku lepas dari mulut singa.
Perhatikan kalimat “Tuhan telah mendampingi aku dan menguatkan aku” artinya bahwa ketika kita ada dalam situasi yang sulit; besar kemungkinan teman atau kerabat atau orang-orang yang dekat dengan kita meninggalkan kita. Satu hal yang harus kita percaya dan yakini bahwa sebagaimana Tuhan tetap mendampingi dan menguatkan Paulus Tuhan yang sama akan mendampingi dan menguatkan kita ketika kita berseru kepada-Nya.
Ketika kita berada dalam situasi yang sulit seperti Paulus seringkali ekspektasi kita tidak sesuai dengan realita, karena manusia punya 1001 alasan.
Tetapi mari kita belajar dari pengalaman rohani Rasul Paulus, walaupun teman-temannya mengecewakan dia, Paulus tidak putus asa, dia menaruh harapannya kepada Tuhan dan Tuhan mendampingi dan terus menguatkan Paulus dalam persoalannya.
Sebuah contoh lain lagi, yaitu pengalaman penting yang pernah dialami oleh seorang tokoh dalam Alkitab dimana dia menjadikan Tuhan sebagai sumber pengharapannya.
Mazmur 71:5 “Sebab Engkaulah harapanku, ya Tuhan, kepercayaanku sejak masa muda, ya ALLAH.”
Rekan-rekan yang dikasihi Tuhan; Daud menaruh harapan dan kepercayaannya kepada Tuhan sejak masa mudanya dan sampai dia tua Tuhanlah yang tetap menjadi harapanya. Karena Daud tahu jika ia menaruh parapan dan ekspektasi kepada manusia, masa semua akan jadi sia-sia. Nah teman teman, Bagaimanakah dengan kehidupan kita? Kepada siapa kita menaruh harapan kita? Kiranya Tuhan menjadi tempat yang tepat untuk kita menaruh harapan kita karena Dia Tuhan melampaui ekspektasi kita.
Sebagai manusia tentu kita wajib saling tolong menolong, tetapi ingat jangan sampai kita diperbudak oleh ekspetasi kita yang berlebihan sehingga kita lupa bahwa ada Tuhan yang siap menolong kita dalam situasi apapun.
Dalam kehidupan mari terus jadikan Tuhan sebagai sumber pengharapan kita karena Dia Tuhan tidak pernah kecewakan kita. Kiranya kita terus hidup dalam kasih karunia Tuhan Allah dan tetap bersandar hanya kepada-Nya Sang pemilik hidup kita.
Tuhan memberkati!
MW – TVP