APAKAH SAYA ABU-ABU?

February 5, 2022 0 Comments

Apakah saya “abu-abu”?

Renungan Harian Youth, Sabtu 05 Februari 2022

Bahan Bacaan : Yohanes 1:45-48

Syalooom… selamat rekan-rekan Youth. Apa kabarnya hari ini? Semoga kita semua sehat selalu dan dalam lindungan Tuhan.

Abu-abu merupakan sebuah warna campuran antara hitam dan putih. Bukan warna dasar, melainkan campuran. Dalam kehidupan kita, Tuhan tidak ingin kehidupan kita kehidupan yang campuran antara yang benar dan jahat.

Hari ini, kita belajar lewat kehidupan Natanael, dalam Yohanes 1:45-48. Yesus memuji kualitas diri Natanael sebagai seorang Israel sejati yang tidak ada kepalsuan didalam dirinya. Tidak ada kepalsuan berarti: tanpa tipu daya, tanpa tipu muslihat, tanpa kebohongan, tidak bermuka dua, tidak dibuat-buat, dan tidak munafik. Ini berarti, semua yang ada dalam diri Natanael, yaitu perbuatan, tutur kata, hati dan pikirannya semuanya apa adanya. Apa yang nampak dipermukaan adalah refleksi dari apa yang ada dalam dirinya. Tanpa kepura-puraan. Seperti apa yang tampak dimata orang, memang demikianlah dia.

Tuhan tidak ingin ada kepalsuan, kebohongan dan kemunafikan dalam diri kita.

Dalam Injil Matius, Yesus sendiri berkata dalam matius 5:37,” Jika ya, hendaklah kamu katakan: ya, jika tidak, hendaklah kamu katakan: tidak. Apa yang lebih dari pada itu berasal dari si jahat. Kita tidak boleh “abu-abu” dalam menjalani kehidupan kita. Jika ya hendaklah ya, jika tidak hendaklah tidak.

Ciri-ciri orang yang hidup di area “abu-abu” atau hidup dalam kepalsuan dan kemunafikan adalah: selalu menutu-nutupi sesuatu yang salah  (tidak terbuka dan jujur), suka mencari-cari alasan, tidak tenang, akan baik kalau ada maunya, suka cari perhatian, berusaha keras supaya disukai orang, selalu ingin dianggap “lebih”.

Bagaimana dengan orang-orang yang hidup tanpa kepalsuan atau tanpa kemunafikan?

Dimulai dari “hati” (I Samuel 16:7b)

Manusia bisa melihat apa yang ada didepan mata, tetapi Tuhan melihat jauh dikedalaman hati kita. Seperti perumpaan Yesus terhadap orang Farisi dan ahli taurat, mereka digambarkan seperti kuburan yang dilabur putih, diluar bagus, tetapi didalamnya penuh tulang belulang atau tidak baik.

Mudah “percaya” kepada Tuhan.

Salah satu bukti iman kita kepada Tuhan adalah kita hidup tanpa kepalsuan. Raja Daud adalah seorang yang tulus hatinya dihadapan Tuhan, sehingga dalam doanya ia berkata, ujilah aku Tuhan, cobalah aku Tuhan. selidiki batinku dan hatiku (mazmur 26:1-3). Dalam Yohanes 1:49, betapa mudahnya Natanael mempercayai Yesus. Natanael juga merupakan salah satu contoh bagaimana orang yang tanpa kepalsuan akan mudah mempercayai Tuhan sebab hatinya tulus dan murni dihadapan Tuhan.

Melihat hal-hal yang lebih besar

Hidup tanpa kepalsuan membuat kita tidak rumit mempercayai Tuhan dan lebih mudah mengikuti tuntunan Tuhan. karena kita percaya kepadanya. Berjalan dalam tuntunan Tuhan akan membawa kita kepada hal-hal yang lebih besar. Sebagaimana janji Yesus kepada Natanael (Yoh. 1:50-51). Hal-hal yang lebih besar bukan hanya mujizat, pertolongan Tuhan, berkat, promosi dan lainnya. Tetapi yang jauh lebih besar dari semua itu adalah pengenalan akan Tuhan (Filipi 3:7-8a).

Kehidupan Kristen sejati yang tidak ada kepalsuan dan kemunafikan didalamnya adalah sebuah kehidupan yang selaras antara hati, pikiran, perkataan, dan perbuatan.

Sebuah kesalehan tanpa kepura-puraan. Kehidupan yang bukan sekedar bagus “kemasannya” tetapi indah didalamnya.  Dan hal ini tidak terbentuk dalam semalam, tetapi hasil dari disiplin rohani dan konsistensi untuk terus menerus memutuskan hidup dengan hati yang benar dihadapan Tuhan.

Mazmur 37:37 berkata: “Perhatikanlah orang yang tulus dan lihatlah kepada orang yang jujur, sebab pada orang yang suka damai akan ada masa depan.”

Komitmenku hari ini

Aku mau menjadi apa dirinya diriku didalam kebenaran, menjauhkan sikap hari yang palsu dan munafik, biarlah hidupku indah diluar dan didalam

MW – AdS

PENGUMUMAN

Buat rekan-rekan youth … jangan lupa nanti sore di chanel youtube Elohim ministry … Nanti sore ada EL-Rei jam 16.30 akan menemani rekan-rekan semuanya dengan Tema Me to WE, … sebuah tema yang menarik membahas tentang bagaimana kehidupan kita berbahagia dan kuncinya ternyata bukanlah tentang diri kita tetapi apa yang bisa kita kerjakan bagi orang lain. Apa dan bagaiaman akan kita bahas lengkap nanti sore …

Dan Juga jangan lupa buat Ibadah digedung gereja jam 06.00 pagi disertai dengan perjamuan kudus dan tentunya jangan lupa tetap dengan protokol kesehatan

Ibadah Sunday Funday jam 08.15 di channel Youtube Elohim ministry.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *