Bacaan Alkitab Kisah Para Rasul pasal 28 – Roma pasal 1

Kisah Para Rasul 28 – Paulus di Malta dan Roma: Injil Sampai ke Ibu Kota

Setelah kapal karam, Paulus dan semua orang selamat tiba di pulau Malta. Di sana, Paulus menyembuhkan banyak orang, termasuk kepala pulau. Kemudian, mereka melanjutkan perjalanan ke Roma. Sesampainya di Roma, Paulus ditempatkan di bawah tahanan rumah, namun tetap memberitakan Injil kepada banyak orang Yahudi dan bukan Yahudi. Ia menjelaskan bahwa keselamatan kini juga diberikan kepada bangsa-bangsa lain.

Kesimpulan:

Tidak ada keadaan yang bisa menghalangi Injil. Meskipun dalam tahanan, Paulus tetap setia memberitakan Kerajaan Allah. Kisah Para Rasul ditutup dengan pesan bahwa Injil terus berjalan dan mencapai bangsa-bangsa.

Roma 1 – Injil: Kuasa Allah bagi Keselamatan

Paulus memperkenalkan dirinya sebagai rasul yang diutus untuk memberitakan Injil Allah. Ia menyatakan kerinduannya mengunjungi jemaat di Roma. Paulus menekankan bahwa Injil adalah kuasa Allah untuk menyelamatkan semua orang yang percaya. Namun, ia juga mengungkapkan murka Allah atas dosa-dosa manusia yang menolak kebenaran dan menyembah berhala. Hidup tanpa pengenalan akan Allah membawa kehancuran moral dan rohani.

Kesimpulan:

Injil bukan hanya berita baik, tetapi kekuatan ilahi yang menyelamatkan. Kebenaran Allah dinyatakan dalam Injil dan menuntut respons iman. Namun, mereka yang menolak kebenaran akan menghadapi murka Allah. Roma 1 adalah seruan serius untuk beriman dan hidup benar di hadapan Allah.

Kisah Para Rasul 28 dan Roma 1 menandai peralihan dari kisah sejarah gereja mula-mula ke pengajaran doktrinal. Injil telah sampai ke Roma, pusat dunia saat itu, dan sekarang waktunya untuk memahami dasar-dasar keselamatan. Kita dipanggil untuk tidak malu akan Injil, tetapi memberitakannya dengan berani kepada siapa pun.

“Sebab aku tidak malu terhadap Injil, karena Injil adalah kekuatan Allah yang menyelamatkan setiap orang yang percaya, pertama-tama orang Yahudi, tetapi juga orang Yunani. Sebab di dalamnya nyata kebenaran Allah, yang bertolak dari iman dan memimpin kepada iman, seperti ada tertulis: ‘Orang benar akan hidup oleh iman.’ (Roma 1:16–17)