Bacaan Alkitab Kisah Para Rasul pasal 8-9

Kisah Para Rasul 8 – Penginjilan ke Samaria dan Bertobatnya Sida-sida Etiopia
Sejak peristiwa penganiayaan dan pembunuhan terhadap Stefanus, mereka yang melawan Kristus mendapat pengesahan dari para tua-tua dan tokoh agama Yahudi untuk menindas, menganiaya, dan membunuh para pengikut Kristus. Tujuannya adalah agar penyelamatan Allah melalui Yesus Kristus tidak semakin tersebar luas. Dan posisi Israel sebagai bangsa pilihan semakin kukuh. Filipus pergi ke Samaria dan banyak orang percaya serta disembuhkan. Simon, seorang tukang sihir, juga percaya namun kemudian ditegur karena motivasinya yang salah. Filipus kemudian diutus oleh Roh Kudus untuk menjelaskan Kitab Suci kepada seorang sida-sida Etiopia yang sedang membaca Yesaya. Sida-sida itu percaya dan dibaptis.
Kesimpulan:
Penganiayaan tidak menghentikan misi Allah, malah menyebarkan Injil lebih luas. Roh Kudus memimpin para saksi-Nya ke tempat dan orang yang telah disiapkan untuk menerima Injil. Setiap orang yang percaya, dari bangsa mana pun, dapat diselamatkan.
Kisah Para Rasul 9 – Pertobatan Saulus dan Misi Awalnya
Saulus, penganiaya jemaat, mengalami perjumpaan langsung dengan Yesus dalam perjalanannya ke Damsyik. Ia menjadi buta, lalu dipulihkan melalui Ananias. Saulus mulai memberitakan Yesus sebagai Mesias dan menggemparkan banyak orang. Ia kemudian melayani di berbagai tempat. Sementara itu, Petrus menyembuhkan orang lumpuh dan membangkitkan Tabita, sehingga banyak orang percaya.

Kesimpulan:
Pertobatan Saulus membuktikan bahwa tidak ada orang yang terlalu jauh dari jangkauan kasih karunia Allah. Allah dapat mengubah musuh menjadi hamba, dan menggunakan hidup seseorang untuk menjadi alat misi-Nya ke bangsa-bangsa.
Kisah Para Rasul 8–9 mengungkapkan kuasa Injil yang menembus batas budaya dan mengubahkan hati yang keras. Misi Allah terus bergerak melalui ketaatan hamba-hamba-Nya, baik yang terkenal maupun yang sederhana.
“Tetapi firman Tuhan kepadanya: ‘Pergilah, sebab orang ini adalah alat pilihan bagi-Ku untuk memberitakan nama-Ku kepada bangsa-bangsa lain serta raja-raja dan orang-orang Israel.'” (Kisah Para Rasul 9:15 [TB])