Bacaan Alkitab Minggu, 04 Mei 2025
Kitab Zakharia pasal 7-8
Zakharia 7 – Tuhan menegur ibadah yang tidak tulus
Beberapa orang datang bertanya kepada Tuhan apakah mereka harus terus berpuasa seperti selama pembuangan. Melalui Zakharia, Tuhan menjawab bahwa puasa mereka bukan dilakukan untuk Tuhan, melainkan hanya formalitas. Tuhan mengingatkan bahwa yang Ia kehendaki adalah keadilan, kasih, dan belas kasihan kepada sesama, bukan sekadar ritual tanpa hati yang benar. Karena umat dulu menolak firman dan keras hati, mereka mengalami pembuangan.
Kesimpulan:
Tuhan lebih menginginkan ketaatan dan kasih yang sejati daripada ritual keagamaan. Ibadah tanpa hati yang benar tidak menyenangkan Tuhan, dan ketidaktaatan membawa hukuman.
Zakharia 8 – Janji pemulihan dan berkat Tuhan atas Yerusalem
Tuhan menyatakan bahwa Ia sangat mencintai Sion dan akan kembali ke Yerusalem. Akan ada damai sejahtera, umur panjang, dan kehadiran Tuhan yang nyata. Tuhan mendorong umat untuk kuat dan terus membangun, karena sebelumnya mereka dihukum, tetapi sekarang Tuhan akan memberkati mereka secara jasmani dan rohani. Mereka juga dipanggil untuk berlaku jujur, adil, dan hidup dalam damai. Tuhan menyatakan bahwa puasa akan berubah menjadi hari sukacita jika hati mereka tulus.

Kesimpulan:
Tuhan adalah Allah yang setia memulihkan umat-Nya yang mau hidup benar. Jika mereka kembali kepada-Nya dengan hati yang tulus, maka Ia akan memberkati, menuntun, dan menjadikan mereka berkat bagi bangsa-bangsa lain.
Zakharia 7–8 mengajarkan bahwa ritual keagamaan tanpa pertobatan sejati tidak berkenan kepada Tuhan. Namun, pertobatan yang tulus dan hidup dalam kasih dan keadilan akan membawa pemulihan dan sukacita.





