BAHAGIA DI TENGAH PENCOBAAN

April 28, 2023 0 Comments

Renungan Harian Youth, Jumat 28 April 2023

YAKOBUS 1:2-4

Syalom rekan – rekan Youth yang diberkati Tuhan, salam sehat dan tetap semangat selalu. Dan jangan lupa untuk selalu mengawali setiap harimu dengan doa dan ucapan syukur.

Rekan-rekan pernah ga kamu mengalami siatusi seperti ini, Kamu baru saja mengalami ujian kehidupan yang bertubi-tubi. Baru saja satu masalah selesai, sudah datang masalah yang lainnya. Hidup terasa sangat berat, lalu seorang teman baikmu datang dan berkata “Baguslah kamu mengalami masalah, kamu harus sadar bahwa kamu itu diberkati” kalau kita orang yang tidak kenal Tuhan pasti kita akan merasa jengkel dan ingin menamparnya bukan? Karena pada umumnya orang akan bahagia apabila ia mengalami hal-hal yang baik dalam hidupnya, perjalanan hidup terasa mulus tanpa rintangan. Keadaan akan berubah secara drastis ketika berbagai pencobaan terjadi sehingga sulit menemukan orang yang tetap bahagia saat itu.

Ketika pencobaan datang kita cenderung tidak bisa menerima keadaan yang ada sehingga respon kita terhadap pencobaan pun lebih mengarah ke hal-hal yang negatif, marah, kecewa, murung, bersedih, sakit hati, putus asa, dan berontak.

Namun, itulah inti pesan yang disampaikan juga oleh Yakobus dalam bagian Alkitab yang kita baca hari ini “Saudara – saudaraku, anggaplah sebagai suatu kebahagiaan, apabila kamu jatuh kedalam berbagai-bagai pencobaan” (Ayat 2). Firman Tuhan hari ini justru menyatakan bahwa ketika menghadapi berbagai pencobaan kita harus menangis sebagai suatu kebahagiaan. Dengan kata lain kita harus tetap bisa mengucap syukur! Pencobaan yang dimaksud adalah masalah-masalah yang berasal dari luar atau masalah yang sering terjadi dalam kehidupan sehari-hari, yang bertujuan menguji iman kita. Oleh karena itu kita harus bisa menyikapinya dengan sikap hati yang benar, karena justru melalui pencobaan yang ada kadar iman dan kesungguhan kita dalam mengikut Tuhan sedang diuji dan ditempa menjadi orang-orang Kristen yang semakin berkualitas dan berkarakter, “sebab kamu tahu, bahwa ujian  terhadap imanmu itu menghasilkan ketekunan. ” (ayat 3), sehingga kita dapat berkata seperti yang Ayub katakan,  “Karena saya tahu jalan hidup; jika saya menguji saya, saya akan muncul seperti emas.”   (Ayub 23:10). Di balik pencobaan-pencobaan yang dialami Ayub ada maksud dan tujuan yang indah.

Seorang petani yang memiliki kebun anggur pasti ingin menghasilkan buah anggur yang lezat setiap musim panen. Namun, untuk memastikan kualitas anggur yang baik, ia harus memangkas pohon anggur dengan cara yang tepat. Sang petani harus memangkas ranting-ranting yang tidak produktif dan memperkuat ranting-ranting yang telah menghasilkan buah-buahan berkualitas. Bisa kita bayangkan bahwa Proses pemangkasan ini bisa menjadi sangat menyakitkan bagi pohon anggur karena ia harus kehilangan sebagian dari dirinya, namun hasilnya adalah buah-buahan yang lebih berkualitas dan subur.

Pohon anggur menjadi lebih kuat dan lebih produktif ketika ia telah melalui proses pemangkasan yang tepat.

Hal yang sama juga berlaku dalam hidup kita. Ketika kita mengalami pencobaan dan kesulitan, kita bisa merasa sangat tersakiti dan merasa kehilangan sebagian dari diri kita. Namun, jika kita memilih untuk melihat dengan perspektif yang benar, kita bisa melihat bahwa Tuhan sedang memangkas bagian-bagian dalam hidup kita yang tidak produktif, agar kita bisa tumbuh dan berkembang dalam iman yang lebih kuat.

Kita mungkin harus melalui proses yang menyakitkan dan sulit, namun hasilnya adalah kita menjadi lebih kuat dan lebih produktif dalam pelayanan Tuhan. Oleh karena itu,

jangan takut menghadapi pencobaan dan kesulitan, tetapi lihatlah dengan cara yang baru, yaitu sebagai kesempatan untuk tumbuh dan berkembang dalam iman kita.

Yakobus 1:2-4 meningkatkan kita  untuk melihat pencobaan dan kesulitan sebagai suatu kebahagiaan, bukan sebagai hal yang merugikan.  Mengapa harus seperti itu? Karena melalui pencobaan, iman kita diuji dan dikuatkan. Ketika kita mengalami kesulitan, kita memiliki kesempatan untuk memperdalam hubungan kita dengan Tuhan dan mempercayakan segala sesuatu kepada-Nya. Kita belajar untuk menjadi lebih sabar, lebih tekun dan lebih tahan uji. Ketekunan kita harus terus diperjuangkan, artinya kita tidak boleh menyerah pada pencobaan dan kesulitan, tetapi harus terus bertekun dan percaya bahwa Tuhan selalu menyertai kita dalam setiap perjalanan hidup.

 Jika kita diperbolehkan mengalami berbagai macam pencobaan jangan pernah berpikir bahwa Tuhan itu jahat dan tidak mencintai kita. Malah hal itu mendatangkan kebaikan bagi kita karena dalam segala perkara Tuhan pasti ikut bekerja (baca  Roma 8:28 ).

Adalah sangat mungkin kita tetap berbahagia sekalipun situasi-situasi yang ada tidak mendukung bila kita memahami maksud dan rencana Tuhan ini; berbahagia tanpa disertai ketakutan dan kekuatiran.

Amin

Tuhan Yesus Memberkati

AH – TVP

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *