Bangkit dan Menang

June 17, 2022 0 Comments

Bacaan : Mazmur 145

Ayat Pokok : Mazmur 145:14, “Tuhan itu penopang bagi semua orang yang jatuh dan penegak bagi semua orang yang tertunduk.”

Shalom… Selamat Pagi bapak, ibu dan saudara yang terkasih. 

            Ada banyak orang beranggapan bahwa kegagalan merupakan akhir segalanya.  Tidak sedikit orang yang mengalami depresi karena kegagalan-kegqgalan yang mereka alami.  Menemui kenyataan bahwa di tahun 2021 ternyata tidak lebih baik dari tahun 2020, banyak orang mungkin merasa terpuruk dan merasa lelah untuk bangkit kembali.  Namun sebagai anak Tuhan, mari kita tetap percaya bahwa Tuhan membuka kesempatan yang baru di tahun 2022.

            Kita mungkin pernah mendengar sebuah lagu terkenal berlirik “Haleluya” yang biasa dinyanyikan oleh paduan suara, choir, dan biasa diperdengarkan di acara Kerajaan Inggris. 

Judul sesungguhnya adalah “The Messiah”. Lagu ini merupakan karya “Masterpiece” dari komponis yang bernama George Frederick Handel

Handel mungkin adalah komponis yang namanya tidak seterkenal Mozart atau Beethoven.  Seorang penulis biografi Handel menulis, “karya tersebut akan tetap menjadi karya terbesar dalam sejarah penggubahan lagu atau musik.  Mungkin untuk selamanya”.

Handel sebenarnya sudah mulai terkenal sejak usia 8 tahun. Sejak usia itu ia sudah mahir bermain organ dan pernah tampil di depan Pangeran Frederick III dari Berlin.  Bahkan kota-kota besar di Eropa juga pernah disambanginya. Namun nama besar bukanlah jaminan.  Karena situasi, Handel kehabisan uang, nyaris bangkrut dan antusias penonton tak lagi berpihak padanya.  Itu makin diperparah oleh kesehatannya yang semakin memburuk (terkena stroke hingga tangan kanannya lumpuh).  Meski akhirnya bisa disembuhkan, Handel memutuskan untuk pensiun dari dunia musik yang telah membesarkannya.

Empat bulan setelah konser perpisahannya, seorang bernama Charles Jennings memberikan sebuah buku musik kepada Handel.  Buku itu ditulis berdasarkan kehidupan Yesus. Tak disangka ternyata buku itu mampu mengubah hidup Handel. Ia pun menulis karya-karyanya lagi. 

Kreativitasnya mengalir terus menerus selama 21 hari tanpa henti dan dalam waktu tiga minggu itu, ia berhasil merampungkan “Messiah” setebal 260 halaman, dengan bobot karya yang tak tertandingi.

            Bapak, ibu dan saudara yang terkasih.  Nama besar Handel sempat menjadi contoh sebuah kegagalan.  Namun itu bukanlah penghambat untuk seseorang kembali bangkit dan menjadi sukses. 

Gagal bukanlah aib, kita bisa berkali-kali gagal, namun apakah kita bisa bangkit lagi atau tidak itu intinya. 

            Jika kita melihat tokoh-tokoh alkitab beberapa diantara mereka pernah mengalami kegagalan, tetapi mereka tidak tinggal dalam kegagalan tersebut, mereka bangkit bersama Tuhan dan mengakhiri tugasnya dan pelayanannya dengan sangat baik.  Mungkin sekarang kita sedang terpuruk akibat sesuatu yang kita lakukan atau alami, jangan menyerah, bangkitkan semangat dalam diri kita. 

Bukan mustahil dari pengalaman gagal atau terpuruk yang kita alami, akan muncul karya maserpiece kita.  

Tuhan tidak kurang waktu dan cara memberikan kesempatan baru untuk orang yang percaya pada-Nya dengan maksud agar mereka segera bangkit dan mencapai tujuan hidup atau destiny yang Tuhan tetapkan bagi hidupnya. 

Namun dari kita sendiri juga harus berani untuk memulai lagi, dengan semangat dan harapan baru bersama Tuhan, kita pasti akan meraih keberhasilan.  Amin.

Tuhan Yesus Memberkati

DS

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *