Bau Harum Kehidupan
Bacaan : 2 Korintus 2:12-17
Nats : 2 Korintus 2:16, Bagi yang terakhir kami adalah bau kematian yang mematikan dan bagi yang pertama bau kehidupan yang menghidupkan
Syalom Bapak Ibu Saudara sekalian yang terkasih dalam Yesus Kristus ….
“Durian adalah buah paling aneh. Rasanya nikmat, tetapi baunya busuk. Jika ingin mencoba, tutup dulu hidungmu sebelum buahnya menyentuh bibirmu.” Begitu Mark Twain menulis tentang durian ketika ia mengunjungi Asia Tenggara. Para pecinta durian pasti tidak sependapat. Bagi kebanyakan kita, durian berbau harum! Aroma durian bahkan dipakai untuk membuat es krim dan kue. Rupanya setiap orang menilai bau secara berbeda. Apa yang berbau harum bagi seseorang, bisa dianggap berbau busuk bagi orang lain.
Melalui bacaan kita pada hari ini, kisah tetang Paulus yang mengadakan perjalanan ke daerah Troas dan Makedonia. Didaerah tersebut Paulus menunggu rekannya Titus, mereka janjian akan bertemu dan memberitaka injil bersama-sama. Tetapi Paulus mendapati bahwa di daerah tersebut nama Kristus telah tersebar dengan baik dan harum. Tetapi Paulus mengalami kecemasan jika para pengikut Kristus di daerah itu tidak hidup dengan kehidupan yang mencerminan Kristus sehingga mereka hanya menebarkan bau busuk, bau kematian kepada orang-orang sekitar.
Menurut Paulus, tiap-tiap orang kristiani juga menebarkan bau yang harum bagi Kristus”. Di mana pun, bau harum itu terpancar lewat sikap, kata-kata, dan tindak-tanduk kita.
Hidup kita adalah kesaksian.
Namun, ini bukan berarti semua orang spontan akan menyukai kita! Bagi yang mencintai Tuhan, kesaksian kita akan dipandang sebagai “bau harum”. Mereka suka berada di dekat kita. Sebaliknya bagi yang menolak Tuhan, kesaksian kita dianggap sampah “berbau busuk”. Perlu dihindari. Tidak heran jika ada orang yang membenci kita hanya karena kita beriman pada Kristus. Jika itu terjadi, jangan lepaskan cara hidup kristiani hanya supaya disukai semua orang. Paulus meminta kita tetap berbicara “sebagaimana mestinya” (ayat 17).
Sudahkah “bau harum” Kristus memancar semerbak dari cara hidup Anda? Apakah orang-orang di sekitar Anda bisa mencium “aroma” Kristus yang unik melalui kata dan kerja Anda? Ataukah Anda secara sengaja menyingkirkan “parfum” Kristus itu karena malu atau takut orang-orang mengenali Anda sebagai pengikut-Nya?
Bapak Ibu sekalian, Firman Tuhan pada hari ini mengingatkan kita bahwa
Mari kita memperhatikan kehidupan kita, Jangan sampai kehidupan kita di sekitar kita mencium aroma yang busuk sehingga memalukan nama Kristus yang justru telah tercermin dengan baik.
Yang disampaikan perbuatan kita jauh lebih kuat daripada perkataan kita
Tuhan Yesus Memberkati
TC