Berhala Didalam Hati

Renungan Harian Selasa, 26 September 2023
Bacaan : 1 Korintus 10:1-14
Nats : 1Korintus 10:14, Saudara-saudaraku yang kekasih, jauhilah penyembahan berhala
Syalom bapak ibu saudara yang terkasih dlam Tuhan Yesus Kristus . . .
Arti kata berhala dalam kamus Alkitab adalah patung, dewa atau ukiran yang dipuja. Orang orang kristen pada zaman ini sudah mulai memahami bahwa penyembahan kepada berhala adalah sesuatu yang dilarang dalam kekristenan. Sehingga menyebabkan mereka mulai mengadakan pembersihan di rumah-rumah mereka jika terdapat symbol-simbol berhala yang berbentuk patung, ukiran atau apapun juga yang menjadi simbul penyembahan berhala. Hal ini sempat viral di tahun 1990 keatas, dengan adanya beberapa pengajaran yang mengajarkan ada roh roh dibalik beberapa benda yang menjadi symbol-simbol penyembahan berhala. Inti dari penyembahan adalah sesuatu (berbentuk atau tidak berbentuk) apapun itu yang menjadi sesuatu yang disembah, ditinggikan, dimuliakan.
Pada zaman Perjanjian Lama, penyembahan berhala mudah dikenali — tarian mengitari lembu emas, sujud menyembah patung Baal. Bahkan saat Rasul Paulus menulis surat kepada pengikut Kristus di Korintus pada abad pertama, penyembahan berhala orang kafir dipraktikkan secara terbuka. Ia memperingatkan mereka agar menjauhi segala sesuatu yang berhubungan dengan hal itu (1Korintus 10:14).
Penyembahan berhala masih menjadi suatu bahaya bagi umat Allah, walaupun kegiatannya tidak selalu terbuka atau kelihatan. Berhala biasanya lebih terselubung dan sulit dikenali, karena mereka mengisi tempat-tempat tersembunyi di dalam hati kita.
Memang saat ini orang kristen sudah tidak menyembah berhala secara fisik. Namun sadarkah kita seringkali kita menyembah sesuatu yang tidak terlihat.
Jika kita ingin menyingkap berhala di hati kita, perhatikanlah pikiran-pikiran yang mendominasi, karena apa yang sering kita pikirkan mungkin telah menjadi suatu berhala. Apa yang terakhir kita pikirkan sebelum tidur, apa yang pertama kita pikirkan saat bangun, apa yang kita khayalkan sepanjang hari, semuanya berkaitan dengan benda atau sesuatu yang kita sayangi dan percayai.
Setiap benda atau orang yang kita harapkan memberikan kepuasan, setiap sasaran atau keinginan kita yang telah menjadi lebih penting daripada Allah, semuanya merupakan “allah-allah” yang merebut kesetiaan kita dan diam-diam mengendalikan kehidupan kita.
Adakah sesuatu yang sedang begitu memikat hati kita melebihi Tuhan Yesus? Apakah itu ambisi kita dalam berkarier, keinginan untuk dianggap penting, atau pengejaran harta benda, atau mungkin keterikatan pada seseorang, atau juga soal popularitas, bahkan orang-orang yang kita kasihi sekalipun. Segala sesuatu harus diuji dan ditempatkan sesuai porsinya.
Jangan sampai ia menggantikan posisi Tuhan di dalam hati kita. Tuhan yang kita sembah adalah Tuhan yang cemburu. Tuhan yang menghendaki kita menjadi umat-Nya yang setia, dan Tuhan mau Dia saja yang menjadi Allah didalam hati kita.
TUHAN MAU BERSEMAYAM DI HATI KITA, MENJADI YANG TERUTAMA DAN SATU-SATUNYA
Tuhan Yesus Memberkati
TC