“BERKENAN di HatiNYA”

November 10, 2023 0 Comments

Renungan Harian Jumat, 10 November 2023

“Setiap orang di antara kita harus mencari kesenangan sesama kita demi kebaikannya untuk membangunnya.”  Roma 15:2

SEJAK Manusia dilahirkan sudah menjadi ahli dalam memenuhi kesenangannya. Pada dasarnya setiap orang memiliki kecenderungan untuk mementingkan diri sendiri (egosentris), terlebih lagi di akhir zaman ini:  “...pada hari-hari terakhir akan datang masa yang sukar.  Manusia akan mencintai dirinya sendiri dan menjadi hamba uang.  …tidak tahu betrerima kasih, tidak mempedulikan agama, tidak tahu mengasihi…”  (2 Timotius 3:1-3).

Demi menyenangkan diri sendiri berbagai upaya dilakukan, Menyenangkan diri sendiri secara alami menjadi prioritas setiap manusia dan semua orang pasti berjuang keras untuk menemukannya. Tetapi bagaimana untuk menyenangkan hati orang lain?  Tidak semua orang mau melakukannya.  Terlebih lagi menyenangkan hati Tuhan! Paulus memberikan teladan hidup kepada kita betapa ia memiliki kepedulian terhadap orang lain.  Ia sadar, sebagai seorang hamba tugasnya adalah melayani, bukan untuk dilayani. Oleh karena itu Paulus berusaha agar hidupnya menjadi berkat bagi orang lain;  ia tidak mencari hormat bagi diri sendiri.

Inilah pernyataan Paulus,  “Sama seperti  aku juga berusaha menyenangkan hati semua orang dalam segala hal, bukan untuk kepentingan diriku, tetapi untuk kepentingan orang banyak, supaya mereka beroleh selamat.”  (1 Korintus 10:33).

Sudahkah kehidupan kita menyenangkan hati Tuhan? Atau malah Tuhan kecewa dan sedih karena kita lebih mementingkan kesenangan diri sendiri

Hidup MENYENANGKAN hatiNYA
Hidup BERKENAN bagiNYA

Kesibukan kita sehari-hari bukanlah untuk menyenangkan diri sendiri, melainkan menyenangkan Tuhan (Matthew Henry)

Akhirnya, Saudara-saudara, kami minta dan nasihatkan kamu dalam Tuhan Yesus: Kamu telah mendengar dari kami bagaimana kamu harus hidup supaya berkenan kepada Allah. Hal itu memang telah kamu turuti, tetapi baiklah kamu melakukannya lebih bersungguh-sungguh lagi. (1 Tesalonika 4:1) Menurut Rasul Paulus, hidup berkenan kepada Allah bukanlah pilihan, melainkan keharusan bagi setiap orang percaya. Itulah yang hendak Paulus tekankan kepada jemaat di Tesalonika.

Mereka yang telah mendengar pengajaran tentang kehidupan yang berkenan, diberinya nasihat agar mereka lebih bersungguh-sungguh lagi dalam melakukannya.

KEHIDUPAN YANG BERKENAN DIHASILKAN DARI KESUNGGUHAN HATI, BUKAN USAHA USAHA SESUKA HATI

Karena kesungguhan dalam menjalani kehidupan yang berkenan kepada Allah tidak boleh dibiarkan kehilangan kekuatannya atau melemah. Salah satu penyebabnya bisa berupa tawar hati karena realita kehidupan berbeda dengan apa yang diharapkan atau didoakan. Hal ini harus selalu kita waspadai sebagai orang percaya, agar kehidupan kita senantiasa berkenan kepada Allah. Hidup BERKENAN bagi Allah, menjadi URUSAN SERIUS dalam Kekristenan

Ibrani 11 : 5, Karena iman Henokh terangkat, supaya ia tidak mengalami kematian, dan ia tidak ditemukan, karena Allah telah mengangkatnya. Sebab sebelum ia terangkat, ia memperoleh kesaksian, bahwa ia berkenan kepada Allah.

Ide utama seluruh kitab Ibrani adalah “berkenan kepada Allah” (Ibrani 11:6)
Ada 20 tokoh yang karena Iman hidupnya berkenan kepada Allah (Ibrani 11:1-40)

MENJALANI HIDUP YANG BERKENAN KEPADA ALLAH

1. Percaya serta mengenal (ayat6)

Dengan Percaya kepada Yesus Kristus  kita berkenan kepada Allah (Ibrani 11:6). Tetapi tanpa iman tidak mungkin orang berkenan kepada Allah. Sebab barangsiapa berpaling kepada Allah, ia harus percaya bahwa Allah ada, dan bahwa Allah memberi upah kepada orang yang sungguh-sungguh mencari Dia (Amsal 3:12). Supaya kita mengalami perkenanan kepada Allah dan menerima janji-janjiNya, kuncinya yaitu dengan cara menjalin hubungan yang intim dengan Tuhan, hidup terus percaya, berserah dan bersandar kepada Allah, dan selalu hidup dalam kerendahan hati .

2. Percaya serta mempersembahkan (ayat 4).

Hidup yang dipersembahkan, Beribadah yang benar. Karena itu, saudara-saudara, demi kemurahan Allah aku menasihatkan kamu, supaya kamu mempersembahkan tubuhmu sebagai persembahan yang hidup, yang kudus dan yang berkenan kepada Allah: itu adalah ibadahmu yang sejati. (Roma 12:1)

Hidup yang dipersembahkan, Beribadah yang benar. Karena itu, saudara-saudara, demi kemurahan Allah aku menasihatkan kamu, supaya kamu mempersembahkan tubuhmu sebagai persembahan yang hidup, yang kudus dan yang berkenan kepada Allah: itu adalah ibadahmu yang sejati. (Roma 12:1)

3. Percaya serta hidup dalam tuntunan (ayat 7).

Karena iman, maka Nuh–dengan petunjuk Allah tentang sesuatu yang belum kelihatan–dengan taat mempersiapkan bahtera untuk menyelamatkan keluarganya; dan karena iman itu ia menghukum dunia, dan ia ditentukan untuk menerima kebenaran, sesuai dengan imannya.

Hidup dalam Tuntunan Allah.

Sebab Dialah Allah kita, dan kitalah umat gembalaan-Nya dan kawanan domba tuntunan tangan-Nya. Pada hari ini, sekiranya kamu mendengar suara-Nya! (Mazmur 95:)

Roma 14 :17-18 Sebab Kerajaan Allah bukanlah soal makanan dan minuman, tetapi soal kebenaran, damai sejahtera dan sukacita oleh Roh Kudus. Karena barangsiapa melayani Kristus dengan cara ini, ia berkenan pada Allah dan dihormati oleh manusia

Tuhan Yesus Memberkati

Pdt. Budi Wahono

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *