DIA Tak Pernah Gagal
Bacaan : Ulangan 3
Ayat Pokok : Ulangan 3:25-27
“Biarlah aku menyeberang dan melihat negeri yang baik yang di seberang sungai Yordan, tanah pegunungan yang baik itu, dan gunung Libanon. Tetapi TUHAN murka terhadap aku oleh karena kamu dan tidaklah mendengarkan permohonanku. TUHAN berfirman kepadaku: Cukup! Jangan lagi bicarakan perkara itu dengan Aku. Naiklah ke puncak gunung Pisga dan layangkanlah pandangmu ke barat, ke utara, ke selatan dan ke timur dan lihatlah baik-baik, sebab sungai Yordan ini tidak akan kau seberangi.”
Shalom…. Selamat pagi bapak, ibu dan saudara yang terkasih dalam Tuhan Yesus Kristus. Semoga kasih karunia, rahmah dan pemeliharaan Tuhan senantiasa ada atas kita. Bapak, ibu dan saudara yang terkasih,
Firman Tuhan yang kita baca hari ini menggambarkan saat dimana Musa berusaha “bernegosiasi” dengan Tuhan, agar bisa memimpin umat Israel hingga benar-benar masuk tanah Kanaan. Tetapi karena kegagalannya dalam peristiwa di mata air Meriba ketika saat dalam emosinya Musa memukul batu untuk mengeluarkan air, padahal Allah hanya memerintahkan Musa untuk berkata-kata kepada batu tersebut (Ul. 20:2-13), akibatnya Allah tidak ijinkan Musa masuk tanah Kanaan, tetapi ia harus tetap selesaikan tugas untuk mengantar umat Israel hanya sampai ke “gerbang” tanah Kanaan. Padahal masuk tanah Kanaan adalah tujuan utama panggilan Musa (Kel 3:8). Meski jika ditilik lebih jauh penyebab semua persoalan ini adalah karena perilaku orang Israel yang suka protes dan mengeluh.
Jadi apakah yang Allah mau ajarkan kepada kita melalui peristiwa ini?
Setiap orang bisa mengalami kegagalan dalam peran yang dilakukannya. Meskipun dalam kegagalan terdapat berbagai konsekuensi, tetapi Allah ingin kita tetap merespon dengan benar dan menyelesaikan setiap peran serta tanggung jawab kita dengan benar juga.
Bapak, ibu dan saudara yang terkasih. Dalam setiap kegagalan umat-NYA, Allah yang baik tidak tinggal diam. Sebagaimana yang terjadi dalam kehidupan Musa, DIA tidak pernah gagal terhadap hidup seorang Musa, Allah menyediakan rencana lain yang luar biasa.
Musa memang tidak masuk tanah Kanaan, tetapi pada saat kematiannya Ia langsung mendapat kehormatan dimakamkan sendiri oleh Allah. Dan Musa mendapatkan Kanaan rohani di dalam tanganNya.
Musa belajar bahwa visi bukanlah TUHAN, sebaliknya TUHAN-lah yang harus menjadi visinya, ia serahkan dirinya dalam rencana mutlak Tuhan dan bukan rencana diriNya. Akibat sikap bertanggungjawabnya Musa ini terhadap kegagalannya, Allah justru lahirkan pemimpin baru yaitu Yosua (Bilangan 27:18) Lalu TUHAN berfirman kepada Musa: ” Ambillah Yosua bin Nun, seorang yang penuh roh, letakkanlah tanganmu atasnya.
Jadi bapak, ibu dan saudara yang terkasih, Mari kita menyikapi Firman Tuhan hari ini.
Jangan sampai kegagalan kita menjadi alasan untuk kita berhenti dari tanggung jawab kita, tetapi marilah setiap kita memiliki keyakinan bahwa Allah turut bekerja dalam segala keadaaan untuk mendatangkan kebaikan bagi kita, yaitu orang-orang yang mengasihi DIA dan terpanggil sesuai dengan rencana-NYA.
Ingatlah bahwa kegagalan kita tidak akan pernah menggagalkan rencana Allah dalam hidup kita. Amin.
Tuhan Yesus Memberkati.
DS