Hati Cermin Kehidupan

January 11, 2024 0 Comments

Renungan Harian Kamis, 11 Januari 2024

Ayat Pokok : Amsal 27:19, Seperti air mencerminkan wajah, demikianlah hati manusia mencerminkan manusia itu.

Shalom… Selamat pagi bapak, ibu dan saudara yang terkasih dalam Tuhan Yesus Kristus.  Pasti disetiap rumah kita ada yang namanya cermin dan sangat sulit rasanya setiap kita lepas dari benda tersebut, apalagi jika anda adalah seorang wanita. Jika kita ditanya; siapakah diantara kita yang tidak suka bercermin? Pasti sangat sedikit sekalu jumlahnya atau bahkan mungkin tidak ada. Rasanya mustahil bila ada manusia anti bercermin. Pada umumnya, setiap kita dalam sehari pasti ada waktu-waktu tertentu kita di depan cermin. Bisakah kita membayangkan bagaimana hidup kita bila tidak ada cermin? Pasti ada saja kendala yang kita alami.

Pernahkah Anda berdiri di depan cermin dan benar-benar melihat diri Anda sendiri? Bukan hanya pada rambut atau pakaian Anda, tetapi ke dalam mata Anda sendiri, jauh ke dalam jiwa Anda? Ini bisa menjadi pengalaman yang tidak nyaman, mengungkap kekurangan dan bayangan tersembunyi yang sering kita abaikan. Tapi seperti cermin fisik yang menunjukkan penampilan luar kita, “cermin kehidupan” (seperti yang disebut Amsal 27:19) mencerminkan keadaan hati kita – diri kita yang sejati.

Cermin itu ibarat buku kehidupan kita yang sedang kita baca. Baik buruk, indah kacau, bersih ternoda, semua terpampang nyata. Cerminlah yang memberitahukan kepada kita. Amsal berkata bahwa hati manusia itu seperti cermin, apa yang ada di hati itu yang terpancar keluar. Bila hati kita bersih, lurus, tulus, maka yang terpampang nyata dalam kehidupan kita adalah bersih, lurus, dan tulus pula. Sebaliknya, bila hati kita kotor, menyimpang, dan licik, maka itu juga yang akan terpampang dari hidup kita. Manusia mungkin pintar menyembunyikan guratan kebohongan dari wajahnya, tetapi tidak dengan hati. Apa yang ada di hati akan terealisasi dari perkataan dan tindak tanduk kita.

Amsal 4:23 “Jagalah hatimu dengan segala kewaspadaan, karena dari situlah terpancar (mencerminkan) kehidupan.”

Pentingnya menjaga hati. Bagaimana caranya? Dengan segala kewaspadaan! Dan Lebih dari segala sesuatu yang patut dijaga. Orang yang selalu waspada atau berjaga-jaga, ia tentunya akan berhati-hati di dalam segala tindak tanduknya, ia tidak akan sembrono atau sembarangan. Apa dan siapa yang mendominasi hati kita, harus kita filter dengan sebaik-baiknya. Menjaga hati adalah tanggung jawab kita, bukan orang lain. Apa yang terjadi dengan hati kita, adalah tanggung jawab kita pribadi lepas pribadi. Kebahagiaan atau sukacita yang ada di hati kita bukanlah tanggung jawab orang lain, tetapi diri kita sendiri. Demikian bila kita menyimpan amarah atau kebencian, hal itu bukan karena orang lain yang menyebabkan, tetapi diri kita sendirilah yang bertanggung jawab.

“cermin kehidupan” adalah panggilan untuk bertindak, memperbaiki dan meningkatkan diri kita sendiri. Sama seperti seorang seniman menggunakan cermin untuk memperbaiki ketidaksempurnaan dalam karya mereka, kita dapat menggunakan “cermin kehidupan” untuk mengidentifikasi bagian mana kita perlu tumbuh dan berubah.

Hati kita mencerminkan pemikiran, perasaan, dan karakter kita. Sebagaimana air yang tidak dapat menyembunyikan wajah yang terpantul, begitu juga hati kita tidak bisa menyembunyikan siapa kita di hadapan Tuhan. Oleh karena itu, mari perhatikan apa yang tercermin dalam hati kita. Apakah cinta, kebaikan, dan damai sejahtera terpancar dari hati kita? Ataukah ada ketidakpuasan, kebencian, dan kegelisahan? Kita dapat mengubah apa yang tercermin dengan mengisi hati kita dengan kasih dan kebenaran.

Bapak, ibu dan saudara terkasih, cermin akan mudah pecah bila tidak ditaruh ditempat yang aman. Demikian juga dengan hati kita, taruhlah ditempat yang aman, yaitu Firman Tuhan.

Firman Tuhan adalah satu-satunya buku kehidupan yang bisa menyatakan kesalahan, memperbaiki kelakuan, dan mendidik orang di dalam kebenaran.

Ketika hati kita dipenuhi dengan Firman, maka yang akan terpancar dari hidup kita adalah perbuatan-perbuatan kebenaran dan ketika hidup dan perbuatan kita benar, maka hidup kita akan menjadi kesaksian dan berkat bagi orang lain.

Setiap hari, ketika kita melihat cermin diri kita sendiri, mari kita ingat bahwa hati kita pula adalah cermin yang mencerminkan siapa kita sebenarnya. Mari kita berupaya untuk menjaga hati kita tetap jernih dan memancarkan cahaya Tuhan kepada dunia di sekitar kita.

Amin.

Tuhan Yesus memberkati.

DS

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *