HATI-HATI BUAT YANG SUKA MENUNDA
Renungan Harian Youth, Senin 27 Februari 2023
Hagai 1:9, Kamu mengharapkan banyak, tetapi hasilnya sedikit, dan ketika kamu membawanya ke rumah, Aku menghembuskannya. Oleh karena apa? demikianlah firman TUHAN semesta alam. Oleh karena rumah-Ku yang tetap menjadi reruntuhan, sedang kamu masing-masing sibuk dengan urusan rumahnya sendiri.
Biasanya setiap orang mempunyai sifat yang berbeda-beda, beberapa orang pasti mempunyai sifat yang patut dicontoh, seperti halnya selalu berkata jujur, tidak pernah sombong, dan murah senyum. Sifat-sifat itulah yang bisa menjadi contoh baik untuk ditiru. Tidak hanya sifat-sifat baik yang selalu ditemui dalam lingkungan sekitar, tapi juga sifat buruk yang sering pula kita jumpai. Apakah kamu salah satu seseorang yang sadar bahwa dalam dirimu mempunyai sifat buruk yang susah untuk dihilangkan? Sifat buruk itu bisa kita kurangi jika kamu niat untuk merubahnya. Bagaimana pun musuh terbesar adalah sifat buruk yang ada pada diri sendiri.
Salah satu perilaku buruk yang cenderung ada pada sifat seorang anak muda adalah dengan suka menunda-nunda.
Rekan-rekan youth, buat kalian yang biasa menunda, yuk Kenalan sama istilah “Prokrastinasi”, kalo sekarang sih biasa disebut “Menunda Pekerjaan.” Apa itu Prokrastinasi? Ini adalah Tindakan menunda mengerjakan tugas yang seharusnya dikerjakan meskipun ada konsekuensi negatif yang muncul dari penundaan (Steel, 2007); Sengaja menunda mengerjakan tugas yang harus diselesaikan (Schraw, Wadkins, & Olafson, 2007); Penundaan pengerjaan tugas yang dianggap lebih penting atau lebih menyenangkan dan menghasilkan perilaku kurang baik (Milgram, 1991).
Dapat disimpulkan bahwa prokrastinasi adalah menunda mengerjakan sesuatu (pekerjaan, tugas) yang seharusnya diselesaikan.
Berdasarkan penelitian, ternyata istilah ini sebenarnya sudah ada sejak dulu, lho! Istilah ini berasal dari dua kata bahasa Latin, “Pro” yang berarti forward atau kedepan dan “Crastinus” yang berarti tomorrow atau besok. Bahkan, The Oxford English Dictionary menyatakan bahwa istilah ini sendiri sebenarnya sudah dipakai sejak abad ke-17. Pada jaman itu, istilah “prokrastinasi” digunakan ketika seseorang memilih untuk tidak mengerjakan tugas agar dikemudian harinya timbul hasil yang lebih maksimal. Wah, beda banget ya sama arti “prokrastinasi” yang sekarang. Kebanyakan dari kita suka menunda karena lebih tertarik kepada hal-hal yang diluar prioritas kita.
Rekan-rekan youth, Menunda pekerjaan yang seharusnya bisa kita kerjakan saat ini adalah suatu tindakan yang justru akan merugikan diri kita sendiri. Menunda berarti menyia-nyiakan waktu yang ada; menunda berarti kita telah kehilangan waktu, karena waktu yang hilang tidak akan bisa tergantikan. Kalau kita kehilangan suatu barang, kita masih dapat membelinya. Namun sekali kita kehilangan waktu atau kesempatan, itu tidak akan pernah kembali. Tidak ada tempat, toko, supermarket atau mal di dunia ini yang menyediakan ‘waktu’ cadangan atau menjual waktu.
Semakin kita terbiasa menunda-nunda pekerjaan semakin membuat kita menjadi malas.
Hari ini atau waktu sekarang adalah berkat dan pemberian Tuhan yang sangat berharga, oleh karena itu pusatkan pikiran, tenaga dan talenta untuk segala sesuatu yang ada di tangan kita. Dan “Pada hari ini, jika kamu mendengar suara-Nya, janganlah keraskan hatimu!” (Ibrani 4:7b). Dalam Alkitab, ada penundaan yang dilakukan oleh orang Israel dalam usaha membangun kembali Bait Allah setelah mereka kembali dari pembuangan. Dan dicatat oleh Nabi Hagai bahwa, penundaan itu disebabkan oleh karena mereka tidak memprioritaskan bait Allah, namun lebih mendahulukan rumah tempat tinggal mereka.
Tentang Pembangunan Kembali Bait Allah setelah bangsa Israel kembali dari pembuangan( Hagai 1:1-11)
Penundaan adalah problem yang menjangkiti bangsa Yehuda. Sebagai umat pilihan Allah, mereka seharusnya membangun kembali Bait Allah yang sudah dihancurkan oleh bangsa Babel karena Bait Allah adalah tempat dan representasi dari kemuliaan Allah (ay. 8). Namun, enambelas tahun telah lewat sejak mereka kembali dari pembuangan ke kota Yerusalem, dan mereka sama sekali belum menunjukkan niat untuk membangunnya, mereka terus menundanya.
Hagai 1:2, Bangsa ini berkata: Sekarang belum tiba waktunya untuk membangun kembali rumah Tuhan!) Ironisnya, mereka sudah bergegas membangun rumah masing-masing, sementara Bait Allah dibiarkan telantar. Allah pun menegurmerekamelaluiHagai.
Jika kita mengesampingkan prioritas utama yang berkaitan dengan kehendak Allah dalam diri kita, berarti kita telah meninggalkan suatu sumber yang sangat vital begi kehidupan dan keberhasilan kita.
Rekan-rekan youth, Seorang pemalas yang suka menunda-nunda akan menuai buah dari kemalasannya itu, yaitu ia akan miskin dan kekurangan (Amsal 24:33-34). Hal ini logis karena ia tidak mau melakukan apa yang menjadi bagiannya saat itu. Ia lebih memilih untuk tidur dan bersantai daripada melakukan pekerjaannya di ladang. Ia menunda-nunda apa yang sebenarnya dapat ia kerjakan. Ini adalah pelajaran yang sungguh dalam maknanya bagi kita. Firman Tuhan pun mengatakan agar apapun yang dijumpai tangan kita untuk kita kerjakan, kita harus mengerjakannya dengan sekuat tenaga selagi masih ada kesempatan (Pkh 9:10). Ayat lain pun mengatakan bahwa apapun yang kita lakukan harus kita lakukan seperti untuk Tuhan (Kol 3:23). Jika kita memiliki pandangan seperti itu, tentu kita tidak akan pernah menunda-nunda pekerjaan bukan? Di sisi yang lain, dalam urusan dengan Tuhan (termasuk pelayanan dan hal-hal rohani lainnya), jangan biasakan diri kita untuk menunda-nunda, karena apa yang kita tabur akan kita tuai.
Ketika kita menunda-nunda urusan kita dengan Tuhan, maka jangan salahkan Tuhan ketika Ia pun menunda-nunda menjawab kita.
Suka menunda hal yang penting adalah kebiasaan buruk dan salah satu persoalan serius. Apapun yang bisa kita kerjakan hari itu, kerjakanlah pada hari itu juga. Jangansuka untuk mengerjakannya karena masih merasa punya waktu. Sikap menunda-nunda adalah salah satu dari sifat orang yang malas.
Amsal 10:4,Tangan yang lamban membuat miskin, tetapi tangan orang rajin menjadikan kaya.
Penundaan Seringkali Malah Berakhir Pada Terget Yang Sama Sekali Tidak Dikerjakan
Kita sebagai anak-anak Tuhan bertanggung jawab mengerjakan tugas, pelayanan dan pekerjaan tanpa mengulur-ulur waktu. Sesungguhnya, penundaan adalah sikap yang tidak menghargai Tuhan dan sesama. Apakah Anda sedang menunda suatu tugas? Jangan menundanya lagi, dan tuntaskan segera tugas itu.
Amin, Tuhan Yesus Memberkati
EYC 25022023