“Hati si Pemalas”
Renungan harian anak, Sabtu 24 Agustus 2024
Syalom adik-adik semuanya ! Siapa di sini yang pernah merasa malas untuk mengerjakan PR, membantu orang tua, atau bahkan bangun pagi untuk ke sekolah? Rasanya lebih enak tidur-tiduran, main game, atau nonton TV seharian, ya? Tapi, tahu nggak, ada satu ayat di Alkitab yang mengingatkan kita tentang apa yang terjadi kalau kita malas.
Adi merasa bingung karena ada banyak tugas sekolah yang belum dikerjakannya, sementara besok pagi semua tugas itu harus dikumpulkan. Padahal, Pak Guru sudah memberikan waktu dua minggu untuk menyelesaikannya. Lalu, kenapa Adi tidak bisa menyelesaikannya tepat waktu? Apakah karena tugas-tugasnya terlalu banyak dan sulit? Jika itu alasannya, kenapa teman-temannya bisa menyelesaikannya tepat waktu? Ternyata, alasan yang diberikan Adi hanya untuk menutupi sifat malasnya. Adi sering menunda-nunda pekerjaan rumah dan lebih suka menghabiskan waktu bermain. Setiap kali Mama mengingatkannya untuk mengerjakan tugas, Adi selalu berkata, “Tenang saja, besok masih ada waktu.” Di lain waktu, dia beralasan, “Tugasnya terlalu sulit, besok aku akan bertanya kepada teman.” Karena terlalu banyak alasan, Adi akhirnya kehabisan waktu untuk menyelesaikan tugas-tugasnya.
Alkitab juga mengingatkan kita tentang siapa sebenarnya anak yang malas itu. Anak yang malas selalu punya banyak alasan untuk tidak mengerjakan tugasnya. Mereka akan berkata, “Ada singa di luar, aku akan dibunuh di tengah jalan,” Amsal 22:3 padahal tidak ada singa di jalan. Mereka hanya mengatakan itu untuk mencari alasan agar bisa menunda-nunda pekerjaan. Semoga kita tidak menjadi anak yang malas dan pandai mencari alasan, ya.
Dalam Amsal 13:4 mengatakan bahwa hati si pemalas penuh keinginan, tetapi sia-sia, sedangkan hati orang rajin diberi kelimpahan.
Artinya, jika kita malas, meskipun kita punya banyak keinginan, semuanya akan sia-sia karena kita tidak mau berusaha. Tapi kalau kita rajin dan bekerja keras, Tuhan akan memberkati kita dengan banyak hal baik. Bukan hanya kita akan mendapatkan apa yang kita inginkan, tetapi juga kita akan menjadi berkat bagi orang lain.
Adik-adik, Tuhan mau kita menjadi anak-anak yang rajin. Bukan hanya karena kita ingin mendapatkan sesuatu, tapi juga karena dengan rajin kita bisa memuliakan Tuhan. Mulai hari ini, yuk kita belajar untuk tidak malas! Bangun pagi, kerjakan PR dengan sungguh-sungguh, dan jangan lupa bantu orang tua di rumah. Percayalah, Tuhan akan memberikan kelimpahan dan kebahagiaan yang sejati.
Dengan menjadi anak yang rajin, adik-adik akan melihat betapa indahnya berkat Tuhan dalam kehidupan sehari-hari! Mari kita selalu berusaha yang terbaik dalam segala hal.
Ayat Hafalan
Amsal 13:4, “Hati si pemalas penuh keinginan, tetapi sia-sia, sedangkan hati orang rajin diberi kelimpahan.”
Komitmenku hari ini
Aku tidak mau menjadi anak yang malas, tetapi menjadi anak yang rajin dan penuh semangat. Sehingga mendapat hasil yang terbaik dalam hidupku
Tuhan memberkati!
YNP – IFM
PENGUMUMAN
Jangan lupa adik-adik semuanya, untuk mengikuti ibadah Anak Elohim di Gedung Gereja ya besok hari minggu jam 8.00 … Ayo ajak teman-teman kita semuanya ya ..
“PEKA DENGAN KEBUTUHAN ORANG LAIN”
Belajar dari Kisah Yesus memberi makan 5000 orang dalam Yohanes 6:1-15, kita belajar bahwa kisah mujizat ini diawali dari inisiatif seorang anak yang membawa bekal makan siangnya, yuk kita mau belajar jadi Anak yang Peka terhadap kebutuhan orang lain.
Ayo kita bersukacita Bersama memuji Tuhan dan juga yang paling penting kita belajar Firman Tuhan.
Sampai jumpa besok …
Tuhan Yesus memberkati