HIDUP KARENA PERCAYA BUKAN MELIHAT

Renungan Harian Youth, Jumat 05 April 2024
Syalom rekan – rekan Youth yang diberkati Tuhan, kita patut bersyukur kepada Tuhan karena masih diberikan kesempatan untuk bisa menikmati hari ini dan melihat setiap karyaNya yang akan dikerjakan dalam hidup kita di sepanjang hari ini.
2 Korintus 5:7, Sebab hidup kami ini adalah hidup karena percaya, bukan karena melihat–”
Sebagai pengikut Kristus setiap kita menyandang status dan sebutan yang baru sebagai orang percaya. Sebagai orang percaya adalah mutlak bagi kita untuk hidup karena percaya (iman), bukan karena melihat (ayat nas). Kata ‘percaya’ (bahasa Yunani: pistis) berarti memiliki keyakinan yang teguh akan kebenaran firman Tuhan.
Percaya itu sebuah keyakinan untuk melakukan sesuatu, karena kita sudah mempersiapkan dengan baik maka kita yakin dengan apa yang kita lakukan. Begitu juga dengan percaya kita kepada Tuhan Yesus, iman kita adalah keyakianan yang utuh dan percaya bahwa Tuhan Yesus adalah Tuhan dan juru selamat.
Iman dan percaya kita kepada Tuhan akan menuntun kita memiliki keteguhan hati untuk TETAP PERCAYA kepada TUHAN, walaupun ada banyak tantangan dan keadaan disekitar kita yang berubah.
Banyak orang menyebut diri sebagai orang percaya, namun dalam praktik hidup sehari-hari mereka tidak hidup karena percaya (hidup dalam iman), tapi hidup karena melihat, segala sesuatunya sangat dikendalikan, dipengaruhi oleh situasi, keadaan, atau apa yang terlihat secara kasat mata. Hal ini terlihat jelas dari sikap hatinya yang gampang sekali berubah: gampang kecewa, gampang mengeluh, gampang bersungut-sungut, gampang menyalahkan orang lain, gampang menyalahkan keadaan, dan bahkan gampang menyalahkan Tuhan, tatkala diperhadapkan dengan masalah, kesukaran, tekanan, penderitaan, atau situasi-situasi sulit. Hidup orang percaya itu perlu bukti atau tanda!
Seseorang dapat dikatakan hidup karena percaya bila ia senantiasa tinggal di dalam firman-Nya; merenungkan firman Tuhan menjadi kesukaan hidupnya karena ia tahu bahwa “…iman timbul dari pendengaran, dan pendengaran oleh firman Kristus.” (Roma 10:17). Iman seseorang sangat tergantung pada seberapa banyak kita mendengar dan merenungkan firman Tuhan. Hal ini akan berdampak pada setiap perkataan dan perbuatan kita. Rasul Paulus berkata, “Aku percaya, sebab itu aku berkata-kata”, maka kami juga percaya dan sebab itu kami juga berkata-kata.” (2 Korintus 4:13). Jadi perkataan orang percaya seharusnya adalah perkataan iman, bukan perkataan yang sia-sia
Saat berhadapan dengan Goliat Daud tidak takut sedikit pun, meskipun secara logika sulit baginya untuk bisa menang. Daud berkata, “…aku mendatangi engkau dengan nama TUHAN semesta alam,…Hari ini juga TUHAN akan menyerahkan engkau ke dalam tanganku…” (1 Samuel 17:45-46). Inilah yang disebut perkataan iman. Ketika orang-orang Israel mengalami ketakutan, justru Daud menunjukkan kualitas hidup yang sangat berbeda, ada iman yang disertai dengan perbuatan atau tindakan (Yakobus 2:26).
Hidup orang percaya itu perlu bukti nyata, bukan hanya sekedar teori!
Injil Yohanes 20:24-29, menceritakah Kisah setelah kebangkitan Yesus, ada TOMAS yang tidak percaya. Tuhan Yesus yang sudah bangkit dan menampakkan diri kepada murid-murid-Nya. Saat itu, Tomas tidak ada bersama murid-murid lainnya, sehingga ia tidak percaya bahwa Yesus sudah bangkit. Maka Tomas minta bukti terlebih dulu, yaitu melihat tangan Yesus yang luka bekas paku dan mencucukkan jarinya. Maka untuk kedua kalinya Tuhan Yesus tiba-tiba hadir di tengah ruangan dengan pintu terkunci tempat murid-murid berkumpul. Tuhan Yesus menghampiri Tomas dan la menunjukkan bekas luka di tangan dan lambung-Nya. la meminta Tomas memegangnya agar dia sungguh percaya.
Kenapa Thomas tidak percaya? Mungkin karena dia bingung dan takut karena ditinggal oleh Tuhan Yesus, tetapi karena kasih-Nya Tuhan Yesus mau untuk menjumpai Thomas secara khusus dan akhirnya hati Thomas berubah dan percaya sepenuhnya kepada kebangkitan Tuhan Yesus. Namun ada sebuah pesan yang penting Tuhan sampaikan Yohanes 20:29 Kata Yesus kepadanya: “Karena engkau telah melihat Aku, maka engkau percaya. Berbahagialah mereka yang tidak melihat, namun percaya.”
Rekan-rekan Youth semuanya mungkin kita tidak melihat secara langsung bahwa Tuhan Yesus bangkit, namun kita percaya dalam hati kita bahwa Tuhan Yesus sudah bangkit dan kita percaya kepada kesaksian yang disampaikan oleh Alkitab. Karena itu kita semuanya harus memiliki keteguhan hati, yaitu sikap hati untuk menjaga iman dan percaya kita kepada Tuhan Yesus yang selalu hadir dan menyertai kehidupan kita semuanya. Seperti Tuhan sudah memberi keteguhan hati pada Tomas dan murid-murid, Tuhan juga pasti memberikannya pada kita.
Tetaplah bertahan dalam percaya kepada Tuhan sampai selamanya. Kita tetap percaya kepada janji Tuhan walaupun kita tidak melihat secara fisik, namun mata rohani kita melihat pengaharapan yang sungguh didalam Tuhan
Ibrani 10:23 Marilah kita teguh berpegang pada pengakuan tentang pengharapan kita, sebab Ia, yang menjanjikannya, setia.
TUHAN YESUS MEMBERKATI
AH – TVP