“I Love my Family”

February 12, 2024 0 Comments

Renungan harian Anak, Senin 12 Februari 2024

Syalom adik-adik elohim kids semuanya bagaimana kabar adik-adik? Semoga kalian sehat dan tetap semangat ya … Adik-adik hari ini kita akan merenungkan Firman Tuhan dalam Kejadian 45:9-24, Belajar dari kisah Yusuf yang mau mengampuni dan mengasihi saudara-saudaranya dan juga bakti kepada orang tuanya

Menurut adik-adik, apa alasan Yusuf tidak membalas dendam kepada saudara-saudaranya yang telah berbuat jahat padanya, melainkan malah berlaku baik kepada mereka? Apa yang akan kamu lakukan jika kamu berada di posisi Yusuf? Mengapa kamu memilih bertindak demikian? Biasanya, orang yang menjadi korban tindakan jahat dari orang lain akan merasa terdorong untuk membalas dendam, bahkan mungkin melampiaskan lebih dari yang pernah mereka terima. Firman Tuhan menyatakan, “Janganlah kalah oleh kejahatan, tetapi kalahkanlah kejahatan dengan kebaikan” (Roma 12:21). Yusuf menjalankan prinsip ini, meskipun ia telah menderita akibat perbuatan jahat saudara-saudaranya. Ia memilih untuk memaafkan mereka. Bahkan, ia membalas kejahatan mereka dengan kebaikan, memberi mereka makan dan memberi mereka tempat tinggal di Mesir.

Bagaimana sikap kasih adik-adik terhadap saudara-saudaramu, baik adik maupun kakak atau saudara yang lain? Masihkah ada yang suka bertengkar, yang kemudian terus mengingat-ingat kesalahan dan enggan memaafkan? Mari ingat, Tuhan telah mengampuni kita; tidak adil jika kita enggan memaafkan kesalahan saudara kita. Jika kita telah merasakan kasih Tuhan, kita juga akan mampu mengasihi orang lain, karena kasih yang kita terima dari Tuhan akan tercermin dalam sikap kita terhadap sesama.

Yusuf tidak pernah melupakan ayahnya; bahkan, ia merindukan pertemuan dengan ayah yang sangat menyayanginya. Ia mengingat bagaimana ayahnya dulu memberinya jubah yang sangat indah, Ia sangat menginginkan kasih sayang besar yang diberikan oleh ayahnya. Oleh karena itu, ketika ia bertemu dengan kakak-kakaknya yang datang ke Mesir untuk membeli gandum, Yusuf meminta mereka untuk membawa ayahnya ke Mesir. Yusuf juga memberikan banyak hadiah kepada ayahnya melalui kakak-kakaknya (lihat ayat 23), agar ayahnya percaya bahwa mereka tidak berbohong lagi seperti dulu ketika mengatakan bahwa Yusuf telah mati. Selain itu, Yusuf juga memohon kepada Firaun agar memberikan tanah bagi keluarganya untuk tinggal di Mesir. Ini semua dilakukan oleh Yusuf untuk menunjukkan kasihnya kepada keluarganya. Meskipun Yusuf telah mengalami banyak kesulitan, ia tetap yakin bahwa Tuhan akan melindungi dan memberinya kesuksesan.

Awalnya, ayah Yusuf tidak percaya akan kabar baik bahwa anaknya masih hidup. Namun, setelah melihat hadiah-hadiah yang diberikan oleh Yusuf, akhirnya ia percaya. Ia sangat bersemangat untuk segera bertemu dengan Yusuf setelah bertahun-tahun mengira bahwa Yusuf telah mati. Pertemuan antara Yakub dan Yusuf menjadi sangat mengharukan karena kasih yang begitu dalam di antara mereka. Ketika Yakub dan seluruh keluarganya tiba di Mesir, Tuhan menepati janji-Nya untuk melindungi keturunan Abraham dari kelaparan.

Adik-adik, kita bisa mengambil contoh dari tindakan Yusuf yang patut diteladani, yaitu mengasihi orang tua dan selalu berusaha untuk membuat mereka bahagia. Bagaimana cara kita menunjukkan kasih kepada orang tua?

  1. Tetap mengingat segala kebaikan orang tua dalam setiap situasi: baik saat kita sedang sedih atau bahagia, kecewa atau bangga, gagal atau berhasil, miskin atau kaya, sakit atau sehat.
  2. Memberikan yang terbaik bagi orang tua: mencapai prestasi terbaik di sekolah, menghormati mereka, patuh kepada mereka, dan selalu siap untuk membantu mereka.

Firman Tuhan menegaskan bahwa dengan menghormati orang tua, kita akan mendapatkan kebahagiaan dan umur panjang (lihat Efesus 6:1-3).

Ayat Hafalan hari ini

Efesus 6:2-3 Hormatilah ayahmu dan ibumu — supaya kamu berbahagia dan panjang umurmu di bumi.

Komitmenku hari ini

El Kids 110224 – SP

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *