JADIKAN HIDUPMU MAKSIMAL

Renungan Harian Youth, Kamis 31 Agustus 2023
Syalom rekan-rekan Youth yang diberkati Tuhan, kita patut bersyukur kepada Tuhan karena masih diberikan kesempatan untuk bisa menikmati hari ini dan melihat setiap karyaNya yang akan dikerjakan dalam hidup kita di sepanjang hari ini.
Sebuah benda bisa dikatakan berfungsi secara maksimal jika benda itu digunakan secara maksimal sesuai dengan fungsinya. Pernahkah kita mendengar cerita tentang seorang petani dari kampung yang menjual hasil panennya dan masuk ke dalam kota. Karena uangnya banyak, maka ia pun membeli sebuah kulkas untuk dibawa kembali ke kampung. Tetapi karena di kampung tidak ada listrik, maka ia menjadikan kulkas tersebut sebagai lemari pakaian. Sang petani ingin agar orang-orang di kampung melihatnya sebagai orang kaya, tetapi kulkas itu justru tidak bisa berfungsi secara maksimal sesuai dengan kegunaannya, karena tidak adanya listrik di daerah itu. Itulah yang disebut tidak maksimal. Contoh lain adalah HP yang memiliki fitur-fitur canggih, tetapi karena pemiliknya adalah seseorang yang gaptek, maka HP itu tidak pernah digunakan dengan maksimal, selain hanya untuk menelepon dan WA saja.
Benda apapun harusnya digunakan sesuai keinginan pembuatnya. Baru benda tersebut bisa dikatakan telah berfungsi secara maksimal dan menjadi produk yang hebat, bukan produk ala kadarnya.
Rekan-rekan Youth yang dikasihi oleh Tuhan, setiap dari kita memiliki talenta yang sudah Tuhan berikan untuk hidup kita masing-masing. Tetapi, yang menjadi persoalan, terkadang talenta yang ada tersebut belum kita kembangkan secara maksimal karena keengganan diri kita sendiri. Atau bisa jadi kita sudah berusaha mengembangkan dengan maksimal, namun dengan usaha kita sendiri tetapi tidak melekat dengan sumber yang ada. Seperti cerita di atas sebuah kulkas menjadi tidak maksimal karena tidak ada aliran listrik, sebuah handphone tidak maksimal digunakan karena pemakaianya tidak mau belajar sehingga tidak mengerti kegunaanya dengan tepat.
Bagaimana kita bisa memaksimalkan talenta yang diberikan oleh Tuhan kepada kita, diambil dari kisah perumpamaan tentang talenta dalam Matius 25:14-30. Dalam perumpamaan ini, Yesus menceritakan tentang seorang tuan yang memberikan talenta kepada tiga pelayannya sebelum pergi ke perjalanan jauh. Dia memberi satu pelayannya lima talenta, satu pelayannya dua talenta, dan satu pelayannya satu talenta, sesuai dengan kemampuan masing-masing. Ketika tuan tersebut kembali, pelayan yang menerima lima dan dua talenta telah menggandakan talenta mereka, tetapi pelayan yang menerima satu talenta hanya menguburkannya.
Kemaksimalan dalam hidup pada dasarnya dilandaskan pada beberapa kunci utama, yakni
- Fokus kepada talenta yang dimiliki
kita harus mengenali bahwa Tuhan telah memberikan kepada kita berbagai talenta dan kemampuan yang unik. Setiap orang memiliki potensi yang berbeda-beda.
- Usaha yang penuh dengan kerja keras
Tuhan menginginkan kita untuk memaksimalkan potensi dan talenta yang telah diberikan kepada kita. Dia ingin kita mengembangkan kemampuan kita untuk kemuliaan-Nya dan untuk melayani sesama. Dan tidak ada proses yang instan, dibutuhkan kreativitas dan kerja keras. Pelayan-pelayan yang menggandakan talenta mereka menunjukkan kreativitas dan kerja keras. Demikian pula, kita harus berusaha keras dan berpikir kreatif dalam mengembangkan kemampuan kita.
- Tidak takut mengambil Resiko
Pelayan yang mendapat lima dan dua talenta tidak takut mengambil risiko untuk menginvestasikan talenta mereka. Maksudnya, kadang-kadang kita perlu keluar dari zona nyaman kita untuk dapat berkembang.
Setiap orang yang mengembangkan talenta akan berani menginvestasikan hidupnya, mungkin ketika yang lain sedang santai, dia harus berjuang dan berlatih. Namun akan tiba waktunya ketika talenta itu mewujudkan sebuah prestasi maka dia akan menikmati hasil dari usahanya.
- Usaha yang dilandasi pada sikap melekat kepada Tuhan.
Mengembangkan talenta tidak dapat dipisahkan dari sikap hati yang melekat kepada Tuhan, sikap hati yang penuh dengan kesetiaan dan tanggung jawab kepada Tuhan.
Menyadari bahwa diri kita hanyalah pengelola setiap talenta dan menyadari bahwa ini adalah anugerah yang diberikan oleh Tuhan
Matius 25:23 Maka kata tuannya itu kepadanya: Baik sekali perbuatanmu itu, hai hambaku yang baik dan setia, engkau telah setia memikul tanggung jawab dalam perkara yang kecil, aku akan memberikan kepadamu tanggung jawab dalam perkara yang besar. Masuklah dan turutlah dalam kebahagiaan tuanmu.
Jadi rekan-rekan Youth, mari menjadikan hidup kita “maksimal” dalam dunia ini, yaitu dengan cara melekat pada Tuhan, fokus pada talenta kita dan mengembangkannya sesuai dengan keinginan pencipta kita, sehingga hidup kita menjadi luar biasa dan bukan biasa-biasa saja, kita menjadi pribadi yang hebat dan menjadi berkat sehingga kehadiran kita bukan ala kadarnya saja.
Ingatlah bahwa setiap talenta yang kita miliki adalah anugerah dari Tuhan.
Mari kita jangan hanya menguburnya dalam ketakutan atau malas, tetapi berani mengembangkan mereka untuk kemuliaan Allah dan berkat sesama.
Tuhan Yesus memberkati
YNP – SCW