Renungan Harian Anak, Jumat 04 Maret 2025
Syalom, Adik-Adik Elohim Kids! Bagaimana kabarnya hari ini? 😊 Kakak harap semuanya sehat dan penuh sukacita. Hari ini kita akan belajar bagaimana menjadi pembawa damai, seperti yang Tuhan Yesus ajarkan kepada kita.
Pernahkah kalian melihat teman yang bertengkar? Atau mungkin kalian sendiri pernah bertengkar dengan teman? Nah, bagaimana sikap kita saat ada pertengkaran? Apakah kita ikut bertengkar, atau kita justru berusaha mendamaikan mereka?
Suatu hari, Joni mendengar suara ribut di depan kelasnya. “Apa yang terjadi?” pikirnya. Ternyata Tono dan Budi sedang bertengkar! Mereka saling mengejek dan siap untuk berkelahi. Pak Guru datang dan mencoba melerai, “Stop! berhenti-berhenti!” Tapi mereka tidak mendengarkan. Melihat hal itu, Joni berani berdiri di antara mereka dan berkata, “Tenang teman-teman! Jangan berkelahi. Ayo kita selesaikan masalah ini dengan baik-baik!” Akhirnya, mereka berhenti bertengkar. Setelah berbicara dengan Pak Guru, mereka tahu bahwa ada orang yang menyebarkan fitnah dan ingin mengadu domba mereka. Syukurlah, mereka bisa berdamai dan saling memaafkan. Kini, mereka berteman kembali.

Apa Artinya Menjadi Pembawa Damai?
Pembawa damai adalah orang yang selalu berusaha menjaga kedamaian dan mencegah pertengkaran. Karakter anak pembawa damai adalah Tidak suka bertengkar dan membenci orang lain, Suka mengampuni dan tidak menyimpan dendam. Mau untuk Menolong teman yang bertengkar agar bisa berdamai. Tuhan Yesus berkata bahwa orang yang membawa damai akan disebut anak-anak Allah. Itu artinya, jika kita hidup dalam damai dan suka berdamai, kita mencerminkan sifat Tuhan dalam hidup kita!
Mengapa Kita Harus Menjadi Pembawa Damai?
1️. Karena Tuhan Yesus Mengajarkan Kita untuk Hidup dalam Damai
Tuhan Yesus mengajarkan untuk mengasihi semua orang, bahkan musuh kita. Tuhan ingin kita selalu hidup rukun dengan sesama.
2️. Karena Damai Itu Membawa Sukacita
Jika kita bertengkar, hati kita akan sedih dan marah. Tetapi jika kita berdamai, kita akan lebih bahagia dan tenang.
3️. Karena Kita Adalah Anak-Anak Allah
Anak-anak Allah harus menunjukkan kasih dan kebaikan kepada sesama. Tuhan senang jika kita menjadi pembawa damai, bukan pembuat masalah.
Trus Bagaimana Cara Menjadi Pembawa Damai?
Belajarlah untuk Menahan Diri dan Tidak Cepat Marah, Jika ada teman yang mengejek, jangan langsung membalas dengan amarah. Belajarlah sabar dan tetap berkata dengan baik.
Belajarlah Mengampuni Orang yang Bersalah kepada Kita, Jangan menyimpan dendam atau membalas kejahatan dengan kejahatan. Ampunilah, seperti Tuhan sudah mengampuni kita.
Mendamaikan Teman yang Bertengkar, Jika melihat teman bertengkar, coba bantu mereka berdamai. Jangan ikut memanas-manasi atau menyebarkan gosip. Berdoalah supaya Tuhan memberi kita hati yang penuh damai.
Tuhan Yesus mengajarkan kita untuk hidup dalam damai dan membawa damai kepada orang lain. Sebagai anak-anak Allah, kita harus berusaha menjaga kedamaian dan tidak suka bertengkar.
📖 Ayat Hafalan:
“Berbahagialah orang yang membawa damai, karena mereka akan disebut anak-anak Allah.”
(Matius 5:9)
Komitmenku hari ini
Aku mau belajar untuk membawa Damai dimanapun saya berada, menghadirkan sukacita dan Sejahtera bagi orang lain.
Jika kita menjadi pembawa damai, Tuhan akan memberkati kita dengan sukacita dan kasih-Nya.
Tuhan Yesus memberkati! 🌟✨
YNP – IFM
Dapatkan Link renungan Harian dari elohim.id setiap hari dengan bergabung kedalam Grup Renungan Harian kami
Silahkan ketik Nama (spasi) Daerah asal (Spasi) No Hp yang anda daftarkan
Kirim ke 0895-1740-1800
Tuhan Memberkati dan tetap bertumbuh dalam kebenaran Firman Tuhan