“Jangan Suka Berdalih”

April 28, 2023 0 Comments

Renungan Harian Anak, Jumat 28 April 2023

Syalom adik-adik Elohim Kids … semoga kalian semuanya dalam keadaan sehat dan baik semuanya.

Renungan Firman Tuhan hari ini tentang “Jangan Suka Berdalih”, kakak punya cerita dan adik-adik perhatikan ya …

Ada seorang anak yang sangat malas dan pandai berdalih. Setiap kali orangtua menyuruhnya untuk membersihkan sepatunya sendiri ia segera menjawab, “Untuk apa dibersihkan, toh nanti kotor lagi.” Demikian pula ketika ia diminta membersihkan rumah atau tugas lain, ia selalu berdalih dengan alasan- alasan yang tidak masuk akal.

Orangtuanya ingin memberi pelajaran. Uang saku yang rutin diterima setiap hati, pagi itu tidak diterimanya. Ia protes kepada papanya. “Mengapa Papa tidak membeliku uang saku?” kata anak itu. “Untuk apa uang saku, toh nanti habis lagi?” jawab sang papa tenang. Demikian pula saat waktunya makan pagi. Tidak ada makanan yang tersedia di meja makan. Anak itu kembali protes. “Ma, mana makan paginya. Aku lapar, nih. ” “Untuk apa makan, toh nanti kamu lapar lagi?” kata mamanya.

Anak itu mulai berfikir bahwa apa yang dilakukannya salah dan Anak itu segera menyadari kekeliruannya. Dia minta maaf kepada mama dan papanya karena seringkali berdalih dan mencari-cari alasan supaya tidak taat kepada perintah orang tuanya. Padahal kita menyadari bahwa Tuhan tidak suka sikap malas dan pandai berdalih untuk membantah orangtua. Tuhan ingin kita taat pada orangtua. 

Dalam kitab 1 Samuel 15. Kisah ini menceritakan tentang Saul, raja Israel yang berdosa karena tidak menuruti perintah Tuhan.  Tuhan telah memerintahkan Saul untuk menyerang dan memusnahkan seluruh bangsa Amalek, termasuk hewan ternak dan segala sesuatu yang mereka miliki. Namun, ketika Saul menyerang, ia memilih untuk menyelamatkan raja Agag dan beberapa hewan ternak yang bagus.

Ketika Samuel, nabi Tuhan, mengetahui tentang tindakan Saul, ia menegurnya dan mengatakan bahwa Saul telah melanggar perintah Tuhan. Namun, Saul berdalih dan mencoba membenarkan tindakannya, bahkan berkata bahwa ia mempertahankan hewan ternak tersebut untuk dipersembahkan sebagai kurban bagi Tuhan. Namun, Samuel menegaskan bahwa Tuhan lebih menghargai ketaatan daripada kurban. Akhirnya, Tuhan menarik pilihan-Nya dari Saul sebagai raja dan menunjuk Daud sebagai gantinya.

Adik-adik Kisah ini mengajarkan kita tentang pentingnya ketaatan dan tanggung jawab. Saul berusaha untuk berdalih dan membenarkan tindakannya. Seringkali sebagai anak, kita suka berdalih ketika kita melakukan kesalahan atau melakukan hal yang salah. Kita mencari alasan untuk menghindari konsekuensi dari tindakan kita, daripada mengakui kesalahan kita dan belajar dari situ.

Jika kita melakukan kesalahan, kita harus mengakui kesalahan kita dan meminta maaf. Kita juga harus siap untuk menerima konsekuensi dari tindakan kita, karena hanya dengan begitu kita bisa belajar dan tumbuh menjadi anak yang bertanggung jawab.

 Jadi, janganlah berdalih ketika kita melakukan kesalahan atau melakukan hal yang salah. Sebaliknya, akui kesalahanmu, minta maaf dan bertanggung jawab atas tindakanmu. Dengan begitu, kita dapat hidup sesuai dengan kehendak Tuhan dan menjadi contoh yang baik bagi orang lain.

Ayat hafalan

Amsal  28:13 Siapa menyembunyikan pelanggarannya tidak akan beruntung, tetapi siapa mengakuinya dan meninggalkannya akan disayangi.

Komitmenku hari ini

Jangan suka berdalih untuk mencari-cari alasan tetapi belajarlah menjadi anak yang bertanggung jawab dan mengakui kesalahan yang dilakukan.

YNP – IFM

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *