KAMU ADALAH RUMAH

December 19, 2022 0 Comments

Renungan Harian Youth, Senin 19 Desember 2022

I Yohanes 4:8, Barangsiapa tidak mengasihi, ia tidak mengenal Allah, sebab Allah adalah kasih

Syalom rekan-rekan youth, jika kita kembali mengingat apa yang menjadi perenungan di Elohim youth celebration kemarin, maka kita mendapati bahwa generasi sekarang ini perlu menemukan rumah; dan rumah yang dimaksud itu bukanlah suatu bangunan fisik yang namun sebenarnya itu adalah suatu bangunan rohani yaitu tubuh kita.  Coba kita perhatikan pernyataan dibawah ini:

Rumah adalah Gereja Kita; Gereja adalah Rumah Kita
Kita adalah Gereja dan Rumah bagi sebuah Generasi

rekan-rekan youth, Kata ‘gereja’ dalam Alkitab Perjanjian Baru bahasa asli Yunani ditulis dengan kata ‘εκκλησια – ekklêsia’, secara harfiah, kata ‘εκ – ek’ = keluar; dan kata ‹καλεω – kaleô› = memanggil.

Dengan demikian, secara singkat dapat dikatakan bahwa gereja sebenarnya merupakan wujud kumpulan orang-orang yang dipanggil untuk menjalankan misi Allah. Untuk menjalankan misi Allah, perlu selalu menghadirkan Allah. Karena Allah adalah kasih, maka menghadirkan Allah dalam gereja berarti menghadirkan kasih. (bacalah I Yohanes 4:8 – “Barang siapa tidak mengasihi, ia tidak mengenal Allah, sebab Allah adalah kasih”)

Bunda Teresa, seorang tokoh karismatik yang mempersembahkan dirinya untuk melayani orang-orang yang tak berdaya, yang papa dan membutuhkan pertolongan, mengatakan dalam acara penganugerahan Nobel Perdamaian pada tahun 1979, bahwa, “Cinta dimulai dari rumah, dan bukan seberapa banyak yang kita lakukan, tapi seberapa banyak cinta yang kita hadirkan ke dalam tindakan yang kita lakukan.”

Gereja adalah Rumah
Rumah adalah Gereja

Rumah dalam bahasa Inggris dapat diartikan sebagai home dan house.
Home diartikan sebagai tempat tinggal yang penghuninya memiliki pengalaman menyenangkan. RUMAH ITU “home sweet home.“
Home mengartikan rumah dalam pengertian suasana rumah yang menyenangkan, sehingga menyebabkan seseorang betah tinggal di sana. Betah karena persahabatan, saling merindukan, saling membutuhkan, saling menghargai dan menghormati.

RUMAH ITU BUKAN “ Home is hell “

Sehingga orang merasa tidak betah tinggal di rumah, karena sering terjadi pertengkaran, saling curiga, sulit untuk saling memahami dan menghargai, merasa menghadapi tekanan yang tak kunjung usai, dan hal-hal lainnya yang membuat resah.
Sedangkan HOUSE menggambarkan tempat tinggal dan bangunannya. Pengertian house lebih kepada pemahaman fisik daripada psikologis. Sebagai contoh adalah rumah presiden Amerika yang disebut dengan white house. Setiap presiden Amerika tinggal di istana berwarna putih itu.

RUMAH UNTUK TINGGAL, Bukan hanya Rumah Singgah

Tidak untuk tinggal menetap, karena mengalami situasi keterpurukan, perceraian kedua orangtua, mengalami tindak kekerasan dalam keluarga yang terjadi terus-menerus, tidak ada keharmonisan dalam keluarga, tempat tinggal atau rumah yang tidak lagi nyaman karena sering muncul prasangka buruk, merasa seperti orang asing di rumah sendiri, orangtua tidak pernah ada di rumah karena kesibukan pekerjaan mereka masing-masing, dan masih banyak lagi hal negatif lainnya yang hampir tidak pernah absen mereka alami setiap hari.

RUMAH dengan ruang penuh PENERIMAAN

Setiap hubungan yang baik antara dua atau lebih banyak orang, entah itu namanya persahabatan, atau komunitas, selalu menciptakan ruangan.
Dalam ruangan itulah setiap orang dapat masuk dan menjadi sahabat. Persahabatan yang baik selalu terbuka dan ramah (“ramah” adalah terjemahan dari kata latin hospitalitas, yang berarti sikap sebagai tuan rumah yang baik).

Kalau kita masuk ke sebuah rumah dan merasa diterima dengan hangat, kita akan segera melihat bahwa cinta yang hidup di antara orang-orang yang tinggal di rumah itulah yang membuatnya demikian.
Keramahan adalah wujud kasih yang hidup di antara orang-orang yang tinggal di rumah itu.

GEREJA adalah RUMAH yang HOME sweet Home, KITA adalah GEREJA dan RUMAH bagi GENERASI

ketika setiap orang di sekitar kita, merasakan keramahtamahan diwujudkan secara nyata melalui tindakan kasih, seperti saling peduli, saling menghormati, saling menghargai, saling berbagi, dan saling percaya satu dengan yang lain.

Rumah akan menjadi gereja, ketika di dalam rumah diwujudkan kasih Allah melalui keramahtamahan setiap anggotanya, yaitu dengan menyatakan kepedulian, kejujuran, perhatian dan keinginan untuk berkorban bagi yang lain.

“Lakukan hal-hal biasa dengan KASIH yang luar biasa.” (Mother Teresa)

amin. Tuhan Yesus Memberkati

EYC 17122022-LP

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *