KEKAYAAN DAN HIKMAT

February 26, 2024 0 Comments

Renungan Harian Youth, Senin 26 Februari 2024

I Raja-raja 3:11, Jadi berfirmanlah Allah kepadanya: ”Oleh karena engkau telah meminta hal yang demikian dan tidak meminta umur panjang atau kekayaan atau nyawa musuhmu, melainkan pengertian untuk memutuskan hukum,

Seorang raja yang baru saja naik tahta menggantikan ayahnya sebagai seorang raja berada di dalam situasi yang membawa kehidupannya kepada kesadaran tentang kebutuhan utama yang dia rasakan.  Dia sadar bahwa dia butuh Tuhan! Siapakah raja itu?? Semua pasti akan menjawab bahwa dia adalah Salomo

Semua tahu tentang kisah Salomo, keluarganya, asal usul ibunya, dan bagaimana ayahnya berpesan untuk terlebih dahulu mengenal Allah. Dan semuaya benar-benar kita bisa temukan tindakannya setelah mengambil alih kekuasaan.

Salomo dikenal sebagai seorang raja yang sangat berhikmat dan kaya raya. Kekayaannya sering kali dikaitkan dengan kebijaksanaannya karena penggunaan hikmatnya yang luar biasa dalam mengelola sumber daya yang ada. Melalui hikmat yang dipergunakan untuk memperoleh lebih banyak kekayaan, dan kekayaannya memungkinkannya untuk menunjukkan kebijaksanaannya lebih jauh lagi. Jadi, dalam kisah Salomo, hikmat dan kekayaan berjalan seiringngan. Jika kita memang menggunakan hikmat yang daripada Tuhan, maka kekayaan akan mengikuti kita dengan sendirinya. Namun, fokus utamanya bukan pada kekayaan tersebut, tapi lebih ke arah mengembangkan hikmat yang Tuhan kasih dengan tujuan yang tepat, yaitu kemuliaan Tuhan. Kekayaan adalah bonus tersendirinya.

Jika seseorang boleh meminta, manakah yang akan ia minta, sesuatu yang menyenangkan diri sendiri atau yang menyenangkan orang lain? Di dalam dunia yang individualis dan egois ini, kemungkinan besar seseorang akan meminta sesuatu yang menyenangkan dirinya sendiri.
Seorang raja bisa jadi meminta umur panjang, kekayaan, atau nyawa musuh ketika ia mulai memerintah. Namun, ketika Tuhan berfirman kepada Salomo, “Mintalah apa yang hendak Kuberikan kepadamu, ” Salomo mengajukan permintaan yang tidak biasa.

Atas kesadaran sebagai seorang raja muda yang belum berpengalaman, ia meminta hati yang mampu menimbang perkara dan membedakan antara yang baik dan yang jahat.

Mengapa dia tidak meminta–sebagaimana dinyatakan Allah sendiri–umur panjang, kekayaan, atau nyawa musuh (ayat11); tetapi malah meminta pengertian untuk memutuskan hukum? Patut diakui, permintaan Salomo sendiri penuh hikmat. Menariknya, ia masih merasa membutuhkan hati yang berhikmat.

Kelihatannya Salomo sadar akan posisinya sebagai raja, pengambil keputusan tertinggi di seluruh Kerajaan Israel. Oleh karena itu, ia lebih memprioritaskan hikmat dan pengertian ketimbang usia, harta, dan kejayaan di medan laga. Permintaan Salomo itu baik di mata Allah, seturut kehendak-Nya. Namun, itu ada syaratnya: ia harus hidup seturut dengan jalan Allah (ayat 14). Sebuah permintaan yang tidak egois, tidak instan, dan mengandung konsekuensi yang tidak mudah. Permintaan agar dimampukan bertanggung jawab atas kepercayaan yang Tuhan berikan sebagai raja dan untuk kepentingan umat-Nya yang dipimpinnya. Tuhan memandang baik permintaan Salomo itu dan memberikan hati yang penuh hikmat dan pengertian. Bahkan Dia juga memberikan apa yang tidak Salomo minta, yaitu kekayaan dan kemuliaan. Salomo pun bersyukur kepada Tuhan.

Ketika ia naik ke takhta, ia mencari Allah dan Allah-pun memberinya kesempatan untuk meminta apa saja yang ia inginkan. Salomo dengan rendah hati mengakui ketidak-mampuannya memerintah dengan baik dan secara tidak egois meminta Allah diberi hikmat yang dibutuhkan untuk memerintah umat Allah secara adil. Allah memberinya hikmat dan juga kekayaan (1 Raja-raja 3:4; 10:27). Bahkan, kekayaan dan hikmatnya melampaui semua raja di dunia (1 Raja-Raja 10:23). Allah juga memberinya damai dengan semua tetangganya selama ia memerintah (1 Raja-Raja 4:20-25).

Terkadang ketika kita mendapatkan suatu pilihan, kita cenderung untuk memilih yang instan, mudah, nyaman, dan menyenangkan. Semua itu berorientasi pada diri sendiri, bukan pada kehendak Tuhan atau kepentingan sesama. Marilah kita mulai bertanya di mana Tuhan dan sesama akan kita tempatkan dalam setiap pilihan dan keputusan kita? Biarlah kita bisa memilih dengan benar.

Bolehkah orang Kristen kaya?

Bagaimana dengan keinginan menjadi kaya?… ada begitu banyak kisah orang-orang yang saat masih miskin sangat rajin mencari Tuhan, setelah kaya? Lupakan Tuhan dan tinggalkan Tuhan!

Apakah arti kekayaan kalau hanya ditimbang dari materi saja? Amsal 10:22… mengatakan berkat Tuhanlah yang menjadikan kita kaya.  Dari sini kita mengenal bahwa Allah itu adalah SUMBER!  Dia yang membuka pintu; Dia yang membuka jalan bagi kita.  Maka tidaklah heran bahwa Allah memberikan Salomo hikmat, dan Dia juga memberikan apa yang Salomo tidak meminta

Roma 11:36, Sebab segala sesuatu adalah dari Dia, dan oleh Dia, dan kepada Dia: Bagi Dialah kemuliaan sampai selama-lamanya!

Tujuan hidup kita itu dari Tuhan, dan pada akhirnya kita akan kembalikan semuanya untuk kemuliaan Tuhan.. jadi sebenarya, apa itu kaya di mata Tuhan? Kita tahu panggilan hidup kita dan kita berjuang dengan cara-cara Tuhan.  Kaya itu bukan hanya soal materi, tetapi bicara tentang seseorang yang menggenapi tujuan hidupnya yang diberikan oleh Tuhan.

Allah tidak mengajarkan kita untuk mengejar kekayaan duniawi,,

Yesus pernah mengajar tentang orang kaya yang bodoh; Yesus juga pernah mengajar tentang orang kaya yang sukar masuk sorga.  Masing-masing memiliki konsep terkait kemakmuran di masa yang akan dating dan jelas bahwa Yesus menekankan kepada kita bahwa hari esok tidak yang tahu dan hal mengikut Yesus adalah dengan menunjukkan ketundukkan kepada-Nya melalui apa saja yang Dia kehendaki.  Sehingga ketika seorang yang kaya diminta untuk menjual hartanya dan memabgi-bagikan kepada orang miskin, orang itu sedih, sebab Yesus katakana bahwa orang itu memiliki harta yang banyak.

Rekan-rekan youth, Alkitab dengan jelas mengatakan bahwa Allah dengan segala kekayaan dan kemuliaan-Nya sanggup memberkati kehidupan kita.. kita tidak perlu kuatir dengan hidup kita;  lalu bagaimana dengan karya-karya kita di dalam hidup ini?… asset, karir dan hubungan kita; ada banyak konsep dan prinsip hidup; dan idealism yang dipegang oleh setiap anak muda dan penting bagi kita untuk bukan hanya tentang kerja keras3x, tapi juga harus kerja cerdas… dalam hal ini kita memerlukan hikmat Tuhan.

Hikmat yang kita minta dari Tuhan akan memampukan kita menjadi penatalayan dari segala berkat yang Tuhan percayakan kepada kita.  Itu berarti kita menjadi pengelola dari semua berkat yang Tuhan berikan kepada kita.  Hikmat akan menuntun kita supaya bisa bekerja dengan cerdas sehingga kemampuan dan talenta kita akan menghasilkan sesuatu yang berdampak bukan hanya kepada diri kita sendiri tetapi juga kepada orang banyak.

Salomo meminta hati yang paham menimbang perkara. Yang diminta Salomo bukan hikmat itu sendiri, tetapi hati yang berhikmat. Hati yang mampu menimbang-nimbang perkara. Bagaimana dengan kita? Jadikanlah ini suatu inspirasi bagi kita di masa muda ini untuk hidup berkenan dihadapan Tuhan.

Amin, Tuhan Yesus Memberkati

EYC 24022024-YDK

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *