Memandang Masa Depan

Renungan Harian, 23 Februari 2023
Bacaan : Amsal 24
Ayat Pokok : Amsal 4:25 “Biarlah matamu memandang terus ke depan dan tatapan mata mu tetap ke muka.”
Shalom… Selamat pagi bapak, ibu dan saudara yang terkasih dalam Tuhan Yesus Kristus. Seorang penulis dan pengajar berkebangsaan Amerika bernama Mark Twain pernah mengatakan, “Kalau seekor kucing pernah duduk di atas tungku panas, kucing itu tidak akan duduk di atas tungku panas lagi. Kucing itu juga tidak akan duduk lagi di atas tungku dingin.” Kesimpulannya adalah kucing tersebut mengasosiasikan tungku dengan pengalaman yang buruk dan panas. Pengalaman yang buruk tersebut dibawanya terus, hingga ia menganggap setiap tungku (tidak peduli bahwa tungku itu dingin) adalah panas dan berbahaya.
Bapak, ibu dan saudara terkasih, siapa kita pada hari ini terbentuk dari pengalaman-pengalaman yang terjadi di waktu lalu. Jika dalam sebuah situasi yang terjadi di masa lalu kita mengalami kegagalan, maka pada situasi yang sama di waktu yang berbeda pun, terkadang kita percaya bahwa kita akan gagal lagi. Sederet pengalaman buruk di masa lalu seperti; kegagalan-kegagalan yang terjadi di sepanjang perjalanan hidup kita. Kesalahan-kesalahan fatal yang sebenarnya bisa dihindarkan.
Pengambilan keputusan yang salah, yang menyisakan sederet akibat sampai hari ini.
Juga masa kecil yang buruk, tindakan-tindakan kekerasan yang kita terima, baik secara fisik maupun psikis, ucapan atau tindakan yang merendahkan, miskinnya kasih sayang dari orang tua dan masih banyak hal yang menimbulkan kepahitan dalam hati. Hal-hal tersebut mempengaruhi perkembangan mental dan psikologis kita dan terkadang membuat kita
sulit untuk berkembang mencapai Tujuan besar Allah dalam hidup kita, karena kita takut untuk bergerak maju.
Marilah kita menjadikan pengalaman masa lalu sebagai pelajaran berharga bagi kita, namun jangan pernah biarkan diri kita hidup di masa lalu. Jangan sampai pengalaman buruk di masa lalu menghantui dan membayangi kehidupan kita di masa kini. Jika tidak, hidup kita hanya akan dikuasai oleh ketakutan dan kekuatiran. Kita takut untuk mencoba hal-hal yang baru (yang mirip dengan kejadian buruk yang pernah kita alami).
Kita takut untuk melihat masa depan, karena hidup kita masih dikuasai buruknya masa lalu. Kita takut untuk bersikap optimis. Kita takut menatap hidup dengan keberanian.
Mari kita pahami bahwa orang yang hidup dengan ketakutan tidak akan pernah berhasil mencapai hal yang lebih baik, apalagi untuk bisa sukses. Oleh sebab itu, segeralah tinggalkan pengalaman buruk di masa lalu, dan terus tekun menghadapi perlombaan iman, hingga mencapai garis finish, menjadi pemenang kehidupan.
Masa depan tidak ditentukan oleh masa lalu, melainkan oleh masa kini yang dipimpin oleh Kristus. Amin.
Tuhan Yesus Memberkati.
DS