MEMBANGUN GAYA HIDUP YANG INTIM DENGAN TUHAN

Renungan Harian Youth, Jumat 09 Juni 2023
MAZMUR 5:1-13
Syalom rekan – rekan Youth yang diberkati Tuhan, Salam sehat dan tetap semangat selalu yhaa. Kita patut bersyukur kepada Tuhan karena kita bisa ada dihari ini semua hanya karena Anugerah Tuhan yang diberikan buat kita. Untuk itu teruslah bangun hubungan yang baik dengan TUHAN senantiasa.
Kata “kebiasaan” memiliki arti: sesuatu yang biasa dikerjakan dan sebagainya; pola untuk melakukan tanggapan terhadap situasi tertentu yang dipelajari oleh seorang dan yang dilakukannya secara berulang untuk hal yang sama. Secara umum, kebiasaan seorang terbagi menjadi dua yaitu kebiasaan baik dan kebiasaan buruk. Kebiasaan apa yang sering kita lakukan? Kebiasaan baik atau kebiasaan burukkah? Perhatikanlah apa yang menjadi kebiasaan kita, sebab kebiasaan kita akan membentuk karakter yang sulit untuk diubah.
Kita adalah apa yang kita kerjakan berulang-ulang. Karena itu, keunggulan bukanlah suatu perbuatan, melainkan sebuah kebiasaan.
“TUHAN, pada waktu pagi Engkau mendengar seruanku, pada waktu pagi aku mengatur persembahan bagi-Mu, dan aku menunggu-nunggu.” (Mazmur 5:4)
Daud memiliki kebiasaan bermain kecapi dan memuji-muji Tuhan. Ia adalah sosok yang memberikan teladan dalam hal keintiman dengan Tuhan. Tiada hari terlewatkan tanpa ia membangun persekutuan yang karib dengan Tuhan. “…pada waktu pagi aku mengatur persembahan bagi-Mu, dan aku menunggu-nunggu.” “…pada malam hari aku menyanyikan nyanyian, suatu doa kepada Allah kehidupanku.” (Mazmur 42:9), dan “Tujuh kali dalam sehari aku memuji-muji Engkau, karena hukum-hukum-Mu yang adil.” (Mazmur 119:164).
kita dapat belajar beberapa prinsip penting tentang membangun gaya hidup yang intim dengan Tuhan.
Pertama, kita perlu mengutamakan waktu dengan Tuhan setiap hari. Seperti Daud, dia memberikan waktu di pagi hari atau pada waktu yang sesuai bagi kita untuk berdoa, membaca Firman-Nya, dan merenungkan kehendak-Nya. Ini adalah waktu yang khusus untuk berkomunikasi dengan Tuhan dan menyerahkan hidup kita kepada-Nya.
Kedua, kita perlu menantikan hadirat Tuhan. “… dan aku menunggu-nunggu” … Daud senantiasa menantikan Tuhan, Dalam kita bersekutu dengan Tuhan kita harus membuka hati kita dan merindukan kehadiran-Nya dalam hidup kita. Saat kita menantikan Tuhan, kita menunjukkan keyakinan bahwa Dia adalah sumber kekuatan, hikmat, dan penghiburan kita.
Terkadang dalam hati kita merasa Tuhan tidak segera menjawab doa kita, namun sikap menanti-nantikan Tuhan akan menjaga hati kita bahwa kita merindukan pribadi Tuhan melebihi apapun
Ketiga, kita perlu menghadapi Tuhan dengan hati yang rendah dan penuh penyerahan diri.
Dalam doa dan waktu kita dengan Tuhan, kita harus membawa hati yang rendah dan mengakui keterbatasan kita. Ini adalah sikap yang membuka jalan bagi Tuhan untuk bekerja dalam hidup kita dengan kuasa-Nya.
Contoh lain adalah Daniel, orang yang menjadikan doa sebagai gaya hidup sehari-hari. “Dalam kamar atasnya ada tingkap-tingkap yang terbuka ke arah Yerusalem; tiga kali sehari ia berlutut, berdoa serta memuji Allahnya, seperti yang biasa dilakukannya.” (Daniel 6:11). Kalimat “seperti yang biasa” merujuk pada tindakan yang dilakukan secara berulang-ulang atau suatu kegiatan yang selalu dilakukan dan sudah menjadi karakter yang membentuk jati dirinya.
Harus diakui bahwa hari-hari yang kita jalani ini dipenuhi dengan agenda kerja dan aktivitas duniawi lainnya, seolah-olah tidak ada lagi waktu yang tersisa. Kalau kita bisa menyalurkan hobi dan kesenangan secara intensif, masakan kita tak bisa menyediakan waktu secara khusus untuk Tuhan setiap harinya? Dalam dunia yang serba sibuk, seringkali kita terjebak dalam rutinitas dan tuntutan sehari-hari. Namun, membangun gaya hidup yang intim dengan Tuhan berarti menjadikan-Nya sebagai prioritas utama dalam hidup kita, meletakkan-Nya di atas segala sesuatu yang lain.
Mengerjakan perkara-perkara rohani seharusnya menjadi kebiasaan atau gaya hidup orang percaya.
Tapi terkadang, sudah menjadi sifat manusia jika dalam segala hal manusia cenderung mengandalkan kekuatan dan kemampuan diri sendiri. Sehingga manusia lupa untuk bersekutu dengan Tuhan setiap hari dan selalu mengandalkan-NYA!! Karena itulah Tuhan terkadang mengijinkan masalah terjadi dalam hidup kita dengan tujuan agar kita menyadari segala keterbatasan dan belajar untuk hidup(membangun kebiasaan) mengandalkan Tuhan serta intim dengan-NYA dan percaya kepada-Nya setiap hari!!
Kita perlu menjaga hati kita tetap terhubung dengan Tuhan sepanjang hari. keintiman dengan Tuhan bukan hanya tentang waktu yang kita habiskan dalam doa atau membaca Firman-Nya, tetapi juga tentang hidup dalam kesadaran akan hadirat-Nya sepanjang hari. Bagaimana kita melibatkan Tuhan dalam seluruh aspek hidup kita sepanjang hari, meminta petunjuk-Nya, dan mengarahkan hati kita kepada kehendak-Nya dalam setiap situasi.
Ingatlah Selalu Tanpa Penyertaan TUHAN Kita Ini Tidak Dapat Berbuat Apa-apa!!! Jadi Komitlah Untuk Mengandalkan TUHAN Setiap Hari!!
Amin.
TUHAN YESUS MEMBERKATI
AH – TVP
Terima Kasih, renungannya sangat Memberkati dan membantuku dalam persiapan memimpin ibadah rumah tangga. Segala kemuliaan hanya bagi nama Tuhan Yesus
Trimaksh tuk renungan firman Tuhan, sungguh mengingatkan kt tuk slalu berdoa n memuji sbg gaya hidup kt…