Elohim Ministry youth MEMBANGUN PENGUASAAN DIRI

MEMBANGUN PENGUASAAN DIRI



Renungan Harian Youth, Kamis 15 Mei 2025

Bacaan: 2 Timotius 4:5a “Tetapi kuasailah dirimu dalam segala hal…”

Syalom rekan-rekan Youth semuanya

Penguasaan diri adalah salah satu karakter penting yang harus dimiliki oleh setiap orang percaya, terlebih oleh generasi muda yang sedang berada dalam masa pencarian jati diri. Tanpa penguasaan diri, kita bisa terjebak dalam tindakan yang gegabah, keputusan yang ceroboh, dan sikap yang emosional—semuanya bisa menuntun pada penyesalan bahkan kehancuran. Sebaliknya, saat kita memiliki penguasaan diri, kita bisa berpikir dengan jernih, merespons dengan tenang, dan bertindak dengan bijak. Karakter ini menjadi fondasi bagi pertumbuhan karakter Kristen lainnya, seperti kesabaran, kelemahlembutan, dan kerendahan hati.

Namun, menjaga penguasaan diri bukan hal yang mudah. Saat emosi memuncak—entah karena marah, sedih, atau kecewa—kita cenderung bersikap reaktif: bertindak dulu, baru berpikir kemudian. Ini berbahaya, karena kita bisa melukai orang lain dan diri sendiri. Penguasaan diri bukanlah sesuatu yang lahir secara instan, tetapi bisa dibangun melalui disiplin pribadi dan kebiasaan yang sehat.

Mengapa kita perlu membangun penguasaan diri?

  • Karena kita sering bertindak spontan, tanpa berpikir panjang, yang bisa membawa masalah.
  • Karena kita cenderung bertindak sesuka hati, padahal hidup membutuhkan keteraturan dan tanggung jawab.
  • Karena penguasaan diri adalah bagian dari latihan iman, sekaligus landasan bagi pembentukan karakter Kristus dalam hidup kita.

Dalam hal apa kita bisa melatih penguasaan diri?

1. Dalam Perkataan

Pepatah mengatakan, “Mulutmu harimaumu.” Firman Tuhan juga mengingatkan bahwa hidup dan mati dikuasai oleh lidah (Amsal 18:21). Kata-kata kita punya kekuatan yang besar—bisa membangun atau menghancurkan. Sekali terucap, kata-kata tidak bisa ditarik kembali.

Itulah sebabnya, belajarlah untuk berpikir sebelum berbicara. Tanyakan pada diri sendiri: Apakah kata-kata ini akan memberkati? Apakah ini membangun atau malah menyakiti? Kolose 4:6 mengingatkan kita agar perkataan kita senantiasa penuh kasih. Bila kita melatih diri untuk menguasai perkataan, kita sedang menabur benih kebaikan yang akan berbuah indah di masa depan.

2. Dalam Keinginan dan Perbuatan

Tuhan memang memberi manusia kehendak bebas, tetapi kita tidak bebas dari konsekuensi pilihan kita. Banyak keinginan—termasuk makan berlebihan, gaya hidup konsumtif, atau godaan seksual—yang jika tidak dikendalikan, akan membawa dampak buruk bagi tubuh, jiwa, dan roh kita.

1 Yohanes 2:16 mengingatkan tentang keinginan daging, keinginan mata, dan keangkuhan hidup—semua itu bukan berasal dari Bapa, melainkan dari dunia. Contohnya sederhana: saat pesta, banyak orang menuruti keinginan untuk mencicipi segalanya, sampai makanan terbuang. Atau kita tetap makan yang tidak sehat, padahal berdoa minta kesehatan. Itu bentuk kurangnya penguasaan diri.

Keinginan mata bisa membawa dosa jika setelah melihat sesuatu, kita mulai memikirkannya secara tidak benar. Pikiran yang tidak dikendalikan akan berkembang menjadi dosa nyata dalam tindakan. Demikian pula dengan keangkuhan hidup, yang muncul dalam bentuk merasa lebih hebat, ingin dipuji, atau memandang rendah orang lain. Semua ini harus dikendalikan agar kita tetap rendah hati dan takut akan Tuhan.

Amsal 16:32 berkata,
“Orang yang sabar melebihi seorang pahlawan, orang yang menguasai dirinya melebihi orang yang merebut kota.”

Rekan-rekan youth mereka yang berani menguasai dirinya alkitab menyatakan seperi seorang pahlawan dalam pandangan Tuhan.

Tuhan Yesus memberkati.
😇😇😇

AH – SCW

Dapatkan Link renungan Harian dari elohim.id setiap hari dengan bergabung kedalam Grup Renungan Harian kami
Silahkan ketik Nama (spasi) Daerah asal (Spasi) No Hp yang anda daftarkan
Kirim ke 0895-1740-1800
Tuhan Memberkati dan tetap bertumbuh dalam kebenaran Firman Tuhan

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *