“Memberi dengan sukacita akan membawa berkat”
Renungan Harian Anak, Selasa 23 Januari 2024
Syalom adik-adik Elohim kids. Apa kabar? Semua dalam keadaan sehat ya. Hari ini kita mau merenungkan bersama firman Tuhan tentang memberi dengan sukacita.
Pada hari ulang tahun seorang yang bernama Gaby, ia mendapatkan banyak hadiah dari teman-temannya. Tetapi kedua orang tuanya pun memberi sejumlah uang dalam dua amplop yang berbeda, dengan tulisan yang bertanda satunya dari ayahnya dan yang satu dari ibunya. Kemudian dia membuka semua bungkus hadiahnya. Namun dia memisahkan dua amplop dari kedua orang tuanya, lalu ibunya bertanya kenaepa tidak sekalian dibuka amplopnya? Lalu Gaby menjawab bahwa amplop itu untuk Tuhan, dan ibunya bertanya lagi apakah keduanya diberikan kepada Tuhan Yesus? Gaby menjawab amplop yang satu itu milik Tuhan Yesus dan yang satu itu hadiah dari saya untuk Tuhan. Gaby menjelaskan bahwa ia telah menerima banyak hadiah dari Tuhan lewat teman-temannya. Dan menurut dia itu sudah lebih dari cukup. Maka dia menyiapkan yang terbaik untuk Tuhan yang sudah memberi hadiah, dan ia tahu bahwa dari semua hadiah yang diterimanya pastilah dari orang tua yang terbaik. Maka dipilih Gaby hadiah terbaik untuk Tuhan.
Adik-adik yang mencintai Tuhan, dari cerita ini, kita bisa melihat bahwa kita mempunyai Tuhan yang senantiasa menyediakan bermacam-macam hadiah kepada kita melalu siapa saja. Maka wujud ungkapan syukur, Seperti yang dilakukan Tuhan senantiasa memberikan yang terbaik, begitu juga yang dilakukan oleh Gaby. Apa yang dilakukan oleh Gaby adalah langkah yang tepat untuk mengucap Syukur, maka dia menyiapkan yang terbaik untuk Tuhan, selain didasari rasa syukur, ia juga memberi dengan tulus hati. Memberi itu harus dengan ketulusan, kerelaan hati, tidak sedih atau karena terpaksa itulah wujud dari ucapan syukur.
Bentuk yang kita berikan kepada Tuhan ada banyak ragamnya bisa kepada sesama yang sedang dalam kekurangan, Tuhan menghendaki kita untuk selalu memperhatikan orang yang membutuhkan pertolongan. Sikap acuh bukanlah sikap anak Tuhan.
Sebagai anak-anak Kristen, mari kita belajar untuk memberi dengan sukacita, tanpa paksaan atau penyesalan. Kita dapat memberi dalam berbagai bentuk, baik waktu, bakat, maupun harta, dengan kesadaran bahwa Allah mengasihi orang yang memberi dengan sukacita. Dengan demikian, setiap tindakan pemberian kita menjadi kesempatan untuk memuliakan nama-Nya dan menjadi saluran berkat bagi sesama.”
Tuhan melihat kualitas seseorang dalam memberi, dan bagaimana sikap kita memperhatikan orang lain yang dalam kekurangan. Dan Tuhan juga senang melihat anak-anak-Nya memberi dengan sukacita terhadap sesamanya. Adik-adik Mari kita pikirkan seberapa besar kasih Allah kepada kita, dan mari kita menjadi berkat bagi orang lain dengan memberi dengan sukacita.
“Sebenarnya orang dapat memberi dengan setulus hati, kalau orang menyadari bahwa apa yang dimilikinya itu diterima dengan cuma-cuma dari Tuhan.”
Ayat hafalan:
2 Korintus 9:7 “hendaklah masing-masing memberikan menurut kerelaan hatinya, jangan dengan sedih hati atau karena paksaan, sebab Allah mengasihi orang yang memberi dengan sukacita”.
Komitmenku hari ini
Aku mau belajar untuk Memberi dengan Sukacita, karena dengan demikian apa yang kita kerjakan berkenan kepada Allah dan menjadi berkat bagi orang lain
Tuhan Yesus memberkati
ID – KCP