Menangkal dan Meresponi Cemoohan
Saat ini kita banyak melihat atau bahkan menyaksikan sendiri ujaran-ujaran kebencian, apalagi dengan perkembangan teknologi dan media sosial masa kini dimanapun kita bisa dengan mudah menjumpainya. Mengapa ini menjadi isu dan menjadi masalah? Karena perundungan secara verbal, bullying yang terjadi secara langsung maupun lewat media sosial, telah menjadi isu global. Dampak yang ditimbulkan bisa terjadinya bunuh diri, hanya karena komentar-komentar di media sosial.
Ada sebuah survei yang dilakukan pada tahun 2019 mengenai ujaran kebencian melalui media online:
”Ujaran kebencian di media sosial mengalami peningkatan sebanyak 5 kali lipat setiap dua tahun”. Bahkan survey yang lain, yaitu dari survei ”Crimson Hexagon: Lebih dari 70 ribu ujaran kebencian di media sosial setiap hari”. Survey ini hanya dilakukan dari satu platform media sosial saja, yaitu Twitter. Dan survey ini dilakukan dari bulan januari-juni 2019, dan data ini dilakukan bahwa dalam dua periode ada 15,2 juta ujaran kebencian yang terjadi di twitter saja, belum termasuk media sosial yang lain. Dia jaman ini, komentar-komentar anak muda yang ada di media sosial, sangat mempengaruhi konsep diri seseorang, dan bahkan bisa membuat bertindak nekat pada akhirnya. Dan bahkan didalam gereja sangat sering kita menjumpai, ketika seseorang diajak pelayanan, dia tidak akan merespon, karena mungkin kurang PD dengan dirinya sendiri dan lain lain, sehingga karunia dan talenta yang Tuhan beri menjadi terbengkalai.
Dan bagaimana menghadapi situasi seperti saat diejek, bully, komentar,cemooh dan hal yang lainnya?
- MENGENALI DIRI SENDIRI
Ketika Yesus dihina, difitnah, dicemooh, kita bisa melihat bahwa Dia tidak mudah terpicu dengan semua itu. Karena DIA tahu persis identitas diriNya, siapa Dia sesungguhnya.
Matius 26:63-64, Tetapi Yesus tetap diam. Lalu kata Imam Besar itu kepada-Nya: “Demi Allah yang hidup, katakanlah kepada kami, apakah Engkau Mesias, Anak Allah, atau tidak.”
Jawab Yesus: “Engkau telah mengatakannya. Akan tetapi, Aku berkata kepadamu, mulai sekarang kamu akan melihat Anak Manusia duduk di sebelah kanan Yang Mahakuasa dan datang di atas awan-awan di langit.”
Matius 27:11-12, Lalu Yesus dihadapkan kepada wali negeri. Dan wali negeri bertanya kepada-Nya: “Engkaukah raja orang Yahudi?” Jawab Yesus: “Engkau sendiri mengatakannya.”
Tetapi atas tuduhan yang diajukan imam-imam kepala dan tua-tua terhadap Dia, Ia tidak memberi jawab apa pun.
Mengapa mengenali diri kita sendiri, menjadi prinsip penting yang perlu kita pahami? Karena dengan kita mengenali siapa diri kita, itu akan mempengaruhi respon kita, emosi kita, perasaan kita. Dan kita hidup didunia dimana kondisi disekitar kita mempengaruhi siapa diri kita. Bahkan kitapun bisa didikte dengan apa kata orang. Beberapa fakta mengenai siapa diri kita dan bagaimana Tuhan menciptakan diri kita.
Kita ini sebenarnya pada mulanya berasal dari satu sel. Dan satu sel ini ukurannya seperseratus limapuluh milimeter, namun didalam sel yang kecil ini terdapat 10 milyar lebih informasi mengenai kita.
Mazmur 139:13-18, didalam ayat ini sangat jelas kita melihat, bagaimana gambaran, catatan Alkitab mengenai betapa dahsyat dan ajaib kita di ciptakan oleh Tuhan. ”Kita dapat mengenali “identitas diri” yang sejati hanya ketika ada “di dalam Kristus”.
- MENGENALI PANGGILAN DAN TUJUAN HIDUP
Matius 26:39,42,53-56
Dalam ayat ini Tuhan Yesus tahu persis apa yang menjadi tujuan dan panggilan hidupnya. Sehingga ketika Dia menghadapi tekanan hidup, Dia tetap maju karena Dia tahu apa yang menjadi tujuan hidupNya. Ketika kita tahu apa yang menjadi panggilan dan tujuan hidup kita, maka kita tidak akan mudah untuk menyerah.
Yeremia 1:5
“Sebelum Aku membentuk engkau dalam rahim ibumu, Aku telah mengenal engkau, dan sebelum engkau keluar dari kandungan, Aku telah menguduskan engkau, Aku telah menetapkan engkau menjadi nabi bagi bangsa-bangsa.”
- MENGENALI OTORITAS TERTINGGI
Yohanes 19:10-11
Maka kata Pilatus kepada-Nya: “Tidakkah Engkau mau bicara dengan aku? Tidakkah Engkau tahu, bahwa aku berkuasa untuk membebaskan Engkau, dan berkuasa juga untuk menyalibkan Engkau?”
Yesus menjawab: “Engkau tidak mempunyai kuasa apa pun terhadap Aku, jikalau kuasa itu tidak diberikan kepadamu dari atas. Sebab itu: dia, yang menyerahkan Aku kepadamu, lebih besar dosanya.”
Kita perlu memiliki kesadaran bahwa Allah yang memegang penuh kendali atas hidup kita. ketika kita menyadari bahwa DIA yang berdaulat penuh atas hidup kita, tantangan, tekanan, dan komentar apapun yang dikatakan orang kepada kita, kita akan tetap berdiri teguh, tetap maju, karena kita tahu siapa diri kita didalam Kristus, lalu kita tahu apa yang menjadi panggilan dan tujuan hidup kita, dan kita menyadari bahwa semuanya ada dalam kendali Tuhan.
1 Samuel 17:34-47
“Penyerahan kepada Tuhan akan memampukan kita untuk melewati hal-hal yang mustahil menurut manusia”
Kemustahilan dan tantangan apa yang kita hadapi saat ini? jangan lupa bahwa DIA yang berotoritas dan memegang kendali penuh atas hidup kita. Manusia bisa merancang berbagai hal, tapi kalau itu bukan karena ijin Tuhan, hal apapun tidak akan terjadi didalam hidup kita.
TUHAN YESUS MEMBERKATI
Pdt.Posuka Loke