Mengejar Mahkota Abadi (Everlasting Crown)

June 9, 2025 0 Comments

Renungan Harian Senin, 09 Juni 2025

đź“– “Sekarang telah tersedia bagiku mahkota kebenaran…” – 2 Timotius 4:8

Di dunia ini, keberhasilan sering diukur dari seberapa tinggi IQ kita (kecerdasan intelektual), lalu berkembang ke EQ (kecerdasan emosional), dan sekarang banyak dibicarakan moral intelligence—kemampuan untuk bersikap jujur, bertanggung jawab, penuh belas kasihan, dan bisa mengampuni. Nilai-nilai ini, sejatinya, berasal dari kebenaran Alkitab.

Namun, Yesus mengingatkan kita: “Apa gunanya seseorang memperoleh seluruh dunia tetapi kehilangan nyawanya?” (Markus 8:36)

Keberhasilan duniawi bisa cepat berlalu, tetapi mahkota dari Tuhan bersifat kekal.

MAHKOTA KEBENARAN: HADIAH BAGI YANG SETIA

Rasul Paulus, di akhir hidupnya, dengan penuh keyakinan menulis: “Sekarang telah tersedia bagiku mahkota kebenaran yang akan dikaruniakan kepadaku oleh Tuhan, Hakim yang adil…” (2 Timotius 4:8)

Ini adalah mahkota abadi, berbeda dengan kejayaan dunia yang fana. Mahkota ini hanya diberikan kepada mereka yang:

  • Setia dalam menjalani panggilan Tuhan.
  • Merindukan kedatangan-Nya.
  • Berjuang dengan iman dan hati nurani yang murni.

HIDUP = SEBUAH PERLOMBAAN

Paulus memakai banyak metafora untuk menjelaskan hidup orang percaya:

  • Olahragawan: Harus taat pada aturan untuk menang. (2 Tim. 2:5)
  • Prajurit: Tidak terikat dengan urusan duniawi. (2 Tim. 2:4)
  • Petani: Bekerja keras untuk menuai hasil. (2 Tim. 2:6)

Kita semua sedang berlari menuju garis akhir—dan hadiahnya bukan piala biasa, tapi mahkota dari Tuhan.

Tugas ini kuberikan kepadamu, Timotius anakku, sesuai dengan apa yang telah dinubuatkan tentang dirimu, supaya dikuatkan oleh nubuat itu engkau memperjuangkan perjuangan yang baik dengan iman dan hati nurani yang murni. 1 TIMOTIUS 1 : 18

1. Panggilan Hidup yang Khusus dari Tuhan

Tugas ini kuberikan kepadamu, Timotius anakku, sesuai dengan apa yang telah dinubuatkan tentang dirimu, supaya dikuatkan oleh nubuat itu engkau memperjuangkan perjuangan yang baik …
Kita semua memiliki panggilan ilahi. Timotius sejak muda dipersiapkan untuk melayani. Kita pun dipanggil bukan untuk hidup sembarangan, tapi sesuai rencana Tuhan yang mulia.

Jika seseorang hidup tanpa arah, tanpa visi dari Tuhan, maka hidupnya bisa terseret oleh dunia dan menjadi seperti “kapal yang tidak dikemudikan,” mudah hanyut dan akhirnya kandas. Maka, kenali dan jalani panggilan Tuhan sebagai dasar dari setiap perjuangan iman kita.

2. Iman kepada Tuhan

“…memperjuangkan perjuangan yang baik dengan iman…” (1 Tim. 1:18)
Iman berarti percaya bahwa Tuhan akan memberikan kekuatan untuk menyelesaikan tugas yang Dia berikan. Kita tidak selalu kuat, tapi iman membuat kita tetap melangkah meski terbatas.

Contoh teladan:
Contoh teladan dari Susanna Wesley, ibu dari 19 anak (termasuk John dan Charles Wesley), menunjukkan bagaimana iman dan doa menjadi kekuatan utama dalam menghadapi tantangan hidup dan mendidik anak-anak. Karena doa-doanya, Tuhan memakai anak-anaknya menjadi alat kebangunan rohani di Inggris, membuktikan bahwa iman kepada Tuhan menghasilkan buah yang besar, meski berasal dari keterbatasan manusia.

3. Hati Nurani yang Murni

“…dan hati nurani yang murni.” (1 Tim. 1:18)
Modal ketiga dalam memperjuangkan perjuangan yang baik adalah hati nurani yang murni. Ini berbicara tentang motivasi yang benar dan tulus di hadapan Tuhan. Dalam pelayanan atau perjuangan hidup, bukan hanya penting untuk punya iman, tetapi juga memiliki hati yang bersih dan motivasi yang tidak menyimpang.

Himenus dan Aleksander disebutkan kandas imannya karena menolak hati nurani yang murni (1 Tim. 1:19–20).

Jika seseorang menolak hati nurani yang murni, maka itu akan mengakibatkan kandasnya iman, seperti yang terjadi pada Himenus dan Alexander. Artinya, meskipun iman ada, tetapi jika hati nurani tidak dijaga, maka iman bisa rusak dan gagal. Karena itu, kita harus menjalani tugas dan panggilan Tuhan dengan motivasi yang lurus, demi kemuliaan Tuhan dan untuk kebaikan sesama.

  1. Menjalani panggilan Tuhan dengan kesetiaan. Tetap taat dan setia menjalankan tugas yang Tuhan berikan dalam hidup kita.
  2. Menjalani hidup dalam iman kepada Tuhan, bukan kekuatan sendiri. Percaya bahwa Tuhan yang memberi kekuatan dan kemampuan untuk menyelesaikan perjuangan kita.
  3. Menjaga hati nurani tetap murni dan bersih di hadapan Tuhan. Menjaga motivasi tetap bersih, jujur, dan tidak menyimpang dari kehendak Tuhan.

Semua ini dicerminkan secara sempurna dalam hidup Yesus Kristus: Ia setia menjalani panggilan-Nya, hidup dalam iman, dan menjaga hati-Nya tetap murni hingga akhir.

🙏 Doa Penutup

Tuhan, ajar kami mengejar mahkota abadi, bukan hanya mahkota dunia yang fana. Tuntun kami untuk setia pada panggilan-Mu, hidup dengan iman kepada-Mu, dan menjaga hati kami tetap murni. Kiranya kami dapat menyelesaikan pertandingan ini dan menerima mahkota kebenaran dari tangan-Mu sendiri.
Amin.

Rangkuman Khotbah
Pdt. Gatut Budiono

Dapatkan Link renungan Harian dari elohim.id setiap hari dengan bergabung kedalam Grup Renungan Harian kami
Silahkan ketik Nama (spasi) Daerah asal (Spasi) No Hp yang anda daftarkan
Kirim ke 0895-1740-1800
Tuhan Memberkati dan tetap bertumbuh dalam kebenaran Firman Tuhan

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *