Menghidupi Kerendahan Hati

December 31, 2022 0 Comments

Renungan Harian Sabtu, 31 Desember 2022

Yohanes 3:30, Ia harus makin besar, tetapi aku harus semakin kecil.

Ini adalah sebuah pernyataan dari Yohanes Pembaptis mengenai kerendahan hati.

John McArthur, “KERENDAHAN HATI  adalah hukum yang pertama dalam pelayanan”.

  1. Hukum : semua orang dihadapan hukum sama rata, tidak ada yang dikecualikan, itulah yang disebut sebagai keadilan, dan hukum tidak bisa diganggu gugat oleh siapapun.
  2. Pelayanan : ini tidak hanya berbicara mengenai orang orang yang melayani dimimbar, tetapi seluruh kehidupan kita adalah sebuah pelayanan kita bagi Allah, melalui perbuatan dan perkataan, kita bisa melayani Tuhan. Dan kita bisa menyebut diri kita sebagai hamba-hamba Tuhan.

Apa itu KERENDAHAN HATI ?

RICK WARREN “KERENDAHAN HATI bukanlah memandang diri kurang, tapi kurang memandang diri”

Apa perbedaannya?  Yang bukan kerendahan hati adalah memandang diri kurang, artinya minder, kurang PD. Tetapi jika kurang memandang diri, berbicara mengenai fokus. Ini yang disebut dengan kerendahan hati saat fokus kita bukan kepada diri sendiri, tetapi fokus kita kepada Allah.

Ada dua pernyataan dari Yohanes Pembaptis, yang membuat dia memiliki kerendahan hati dihadapan Allah :

Aku Bukan Mesias

Yohanes 1:20, Ia mengaku dan tidak berdusta, katanya : “Aku bukan Mesias”

Yohanes 3:28. Kamu sendiri dapat memberi kesaksian, bahwa aku telah berkata : Aku bukan Mesias, tetapi aku diutus untuk mendahului-Nya.

Seorang yang memiliki kerendahan hati dihadapan Tuhan adalah seorang yang sadar siapa dirinya.

Yohanes 3:31, Siapa yang datang dari atas adalah di atas semuanya; siapa yang berasal dari bumi, termasuk pada bumi dan berkata-kata dalam bahasa bumi. Siapa yang datang dari sorga adalah di atas semuanya.

Kalau kita sadar siapa diri kita, lalu kita datang kepada Tuhan dalam keberdosaan kita, maka kita akan melihat dengan murni siapa Yesus Kristus yang sesungguhnya. Sangat perlu bagi kita untuk mengaku setiap saat atas dosa kita kepada Tuhan, setiap waktu kita harus menguji diri kita, karena itulah yang akan menolong kita untuk terus rendah hati dihadapan Kristus.

Aku adalah sahabat mempelai

Yohanes 3:25-26, Maka timbullah perselisihan di antara murid-murid Yohanes dengan seorang Yahudi tentang penyucian . Lalu mereka datang kepada Yohanes dan berkata kepadanya: ‘Rabi, orang yang bersama dengan engkau di seberang sungai Yordan dan yang tentang Dia engkau telah memberi kesaksian, Dia membaptis juga dan semua orang pergi kepada-Nya”

Disini kita melihat, apa yang membuat murid Yohanes Pembaptis menjadi iri hati, justru itu yang membuat Yohanes bersukacita dihadapan Tuhan.

Yohanes 3:27-28, Jawab Yohanes: “Tidak ada seorang pun yang dapat mengambil sesuatu bagi dirinya, kalau tidak dikaruniakan kepadanya dari sorga. Kamu sendiri dapat memberi kesaksian, bahwa aku telah berkata: Aku bukan Mesias, tetapi aku diutus untuk mendahului-Nya.

Dari ayat ini, kita perlu mengembangkan rasa bersyukur kita kepada Tuhan atas apa saja yang dipercayakan kepada kita.

Yohanes 3:29 Yang empunya mempelai perempuan, ialah mempelai laki-laki; tetapi sahabat mempelai laki-laki, yang berdiri dekat dia dan yang mendengarkannya, sangat bersukacita mendengar suara mempelai laki-laki itu. Itulah sukacitaku, dan sekarang sukacitaku itu penuh.

Ketika murid Yohanes cemburu dan iri hati, dia justru bersukacita. Kenapa? Karena dia tahu siapa dirinya, dan tahu apa yang menjadi panggilannya, yaitu membawa orang orang berdosa kepada sang Juru slamat.  

Andrew Murray, “Kerendahan hati tidak lain adalah menyurutnya diri di hadapan Allah yang adalah segalanya”

Ketika Kristus semakin bertambah dan kita semakin berkurang, maka kita  rela untuk tidak kelihatan. Namun hal ini sangat susah untuk ditemukan dalam diri setiap orang. Semua karena Allah dan segala kemuliaan hanya bagi DIA. ‘

Memasuki tahun 2023 ini marilah kita mempersiapkan hati kita memohon tuntunan Tuhan dengan kerendahan hati, fokus kepada kehendak dan kerinduan Tuhan dalam diri kita. Bergumulah tentang rancangan dan kehendak Tuhan bukan hanya keinginan dan impian diri sendiri.

Kiranya Roh Kudus akan menolong dan memampukan kita mengerti kehendakNya bagi kehidupan kita

Rangkuman Khotbah

Pdt. Soerono

Pengumuman

IBADAH TUTUP TAHUN 2022 GPdI ELOHIM BATU
Dilaksanakan pada Hari Sabtu, 31 Desember 2022 Jam 22.00 WIB
 Di GPdI Elohim Batu Jl. Diponegoro no. 125 Batu
Disertai dengan Perjamuan Kudus Keluarga

IBADAH AWAL TAHUN 2023  GPdI ELOHIM BATU

Dilaksanakan pada Hari Minggu, 01 Januari 2023 Jam 08.00 WIB
 Di GPdI Elohim Batu Jl. Diponegoro no. 125 Batu

# mengingat kondisi kemacetan yang ada, mengharapkan Jemaat dapat berangkat lebih awal sehingga bisa mengikuti ibadah tepat waktu 🙏🙏🙏

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *