Menjadi Seorang Murid

October 20, 2023 0 Comments

Renungan Harian Jumat, 20 Oktober 2023

Murid adalah pengikut setia dari seorang guru. Dalam zaman penulisan Alkitab, seorang murid secara aktif meniru kehidupan dan pengajaran gurunya, hingga sang murid dikenal, karena sifat dan perbuatannya menjadi sama seperti gurunya.

Murid Yesus (bahasa Inggris, disciple) adalah seorang yang percaya dan mengikuti ajaran Yesus dan kemudian mengajak orang lain menjadi pengikut Yesus, seperti dikatakan oleh Paulus dalam 1 Korintus 11:1: “Jadilah pengikutku, sama seperti aku juga menjadi pengikut Kristus.”  Seorang murid pertama-tama perlu bertobat (beriman kepada Yesus) dan dibaptis (Kisah Para Rasul 2:38), dan membagikan ajaran Yesus ke orang lain (pengikutnya), meneruskan imannya (1 Korintus 4:16-17, 2 Timotius 2:2)

Pertobatan adalah sebuah perubahan hati dan pikiran yang membawa kita lebih dekat kepada Allah. Itu mencakup berbalik dari dosa dan berpaling kepada Allah untuk pengampunan. Hal tersebut dimotivasi oleh kasih bagi Allah dan hasrat tulus untuk mematuhi perintah-perintah-Nya.

Istilah “disciple” berasal dari kata Yunani Koine “mathetes”, yang berarti

  • seorang murid
  • anak didik (dari seorang guru)
  • seorang Magang / seorang yang sedang belajar (kepada seorang ahli)

Panggilan Hidup Seorang MURID

Yesaya 50:4 (TB) Tuhan ALLAH telah memberikan kepadaku lidah seorang murid, supaya dengan perkataan, aku dapat memberi semangat baru kepada orang yang letih lesu. Setiap pagi Ia mempertajam pendengaranku untuk mendengar seperti seorang murid”

Isaiah 50:4 (NRSV)  The Lord God has given me a trained tongue, that I may know how to sustain the weary with a word. Morning by morning he wakens, wakens my ear to listen as those who are taught.

Memperhatikan dan Menguasai LIDAHnya

Memang lidah tak bertulang, tak terbatas kata-kata… Tinggi gunung seribu janji, lain dibibir lain dihati…” itulah sebaris bait lagu nostalgia lama yang pernah menjadi top hits sekitar tahun 80-an.

TUHAN telah memberikan kepada kita lidah seorang murid, supaya dengan perkataan, kita dapat membangun orang yang sedang letih lesu, patah semangat, berbeban berat, sehingga mereka mendapatkan semangat yang baru.

Apa yang harus kita lakukan untuk memiliki lidah seorang murid, sehingga orang lain diberkati oleh perkataan kita? Menjaga lidah dari perkara yang jahat “Jagalah lidahmu terhadap yang jahat dan bibirmu terhadap ucapan-ucapan yang menipu” (Mazmur 34:14)

Ada banyak sekali contoh lidah yang jahat dan menipu

  • MENGOMEL, ada orang Kristen yang setiap hari pekerjaanya selalu mengomel, seolah tiada hari tanpa ocehannya, selalu saja ada yang salah dimatanya, dan hal ini membuat orang-orang yang ada disekitarnya menjadi “gerah” dan tidak mau berada dekat-dekat dengan dirinya.
  • GOSIP, gosip ini memang perkara yang tidak mudah dihilangkan, ada banyak orang kristen yang tanpa sadar ikut membicarakan hal-hal yang buruk tentang orang lain, dan pada akhirnya turut MENGHAKIMI orang lain.

Miliki lidah yang lembut “Lidah lembut adalah pohon kehidupan, tetapi lidah curang melukai hati.” (Amsal 15:4)

MENYERAHKAN Lidah kita untuk dikuasai TUHAN

“Lalu kata Musa kepada TUHAN: “Ah, TUHAN, aku ini tidak pandai bicara, dahulu pun tidak dan sejak Engkau berfirman kepada hamba-Mu pun tidak, sebab aku berat mulut dan berat lidah.” Tetapi TUHAN berfirman kepadanya: “Siapakah yang membuat lidah manusia, siapakah yang membuat orang bisu atau tuli, membuat orang melihat atau buta; bukankah Aku, yakni TUHAN? Oleh sebab itu, pergilah, Aku akan menyertai lidahmu dan mengajar engkau, apa yang harus kaukatakan.” Keluaran 4:10-12

Mazmur 66:17 Kepada-Nya aku telah berseru dengan mulutku, kini dengan lidahku aku menyanyikan pujian.

Lidah dapat digunakan untuk tujuan yang baik atau merusak, tergantung dari manusia yang menggunakannya. Sebagai murid YESUS kita harus menggunakan lidah kita sebagai alat untuk menyatakan kasih, sehingga dengan demikian nama TUHAN dipermuliakan.

MENYENDENGKAN TELINGANYA dan menjadi PEKA

Telinga merupakan salah satu bagian tubuh yang sangat penting bagi manusia yang berhubungan dengan kemampuannya dalam berbicara. Setiap suara yang ditangkap oleh penerima suara di telinga akan membuat seorang anak lebih mudah saat belajar berbicara. Dan Kehilangan pendengaran pada seorang anak tentu akan sangat berdampak terhadap kemampuannya dalam berbicara

Yesaya MENUBUATKAN, bahwa telinga seorang murid harus selalu DIASAH. Setiap saat pendengarannya harus DIPERTAJAM. Ia tidak hanya mendengarkan dirinya sendiri, kemauannya sendiri, juga suara hatinya sendiri. Lebih dari itu, ia harus perlu mendengarkan PERKATAAN TUHAN bagi dirinya, dan orang lain.

MENDENGARKAN berarti MENYENDENGKAN / memberi PERHATIAN kepada hal yang dianggap penting. Setiap kali kita membaca Alkitab, Tuhan sering berbicara kepada kita, kita merasakan sesuatu yang membuat kita mengerti apa yang kita baca, Itu adalah suara PERKATAAN TUHAN, melalui Roh KudusNYA

Dan menurut nasihat nabi Yesaya, TELINGA PENDENGARAN yang DIPERTAJAM, akan MELEMBUTKAN Perkataan kita. NAMUN, Telinga Pendengaran yang TUMPUL akan menjadikan PERKATAAN KITA TAJAM dan MELUKAI

Pdt. Budi Wahono

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *